Buru Anggota Boko Haram, Militer Nigeria Interogasi Penduduk Satu Kota

Kamis, 11 April 2019 - 22:41 WIB
Buru Anggota Boko Haram, Militer Nigeria Interogasi Penduduk Satu Kota
Buru Anggota Boko Haram, Militer Nigeria Interogasi Penduduk Satu Kota
A A A
ABUJA - Tentara Nigeria mengevakuasi seluruh penduduk sebuah kota di negara bagian Borno yang dilanda pemberontakan tanpa peringatan. Tentara memaksa penduduk kota Jakana ke kamp orang terlantar untuk pemeriksaan identitas.

Sebelum operasi, pihak militer mengatakan warga dievakuasi. Namun warga Jakana mengatakan mereka dibawa ke sebuah kamp pekan ini di Ibu Kota negara bagian Maiduguri untuk diperiksa apakah mereka anggota kelompok ekstremis Boko Haram. Jakana adalah rumah bagi sekitar 10.000 orang.

Nana Sanda, yang tinggal di Maiduguri, dan tengah mengunjungi saudaranya di Jakana. Pada Senin malam, militer datang dan memerintahkan semua orang masuk ke kendaraan mereka.

"Saya hanya memikirkan kematian," katanya.

“Ke mana mereka membawa saya? Apakah mereka akan membunuh saya tanpa alasan? Apakah seperti ini saya akan mati tanpa melihat anak-anak dan suami saya untuk terakhir kalinya? Saya didorong ke kendaraan dan dalam proses itu, saya jatuh dan kaki serta punggung saya terluka," tuturnya.

“Tidak ada yang diizinkan membawa apa pun. Orang-orang dijejalkan ke dalam kendaraan, satu di atas yang lain dan tanpa makanan atau air. Anak-anak digabungkan ke dalam kendaraan apa pun yang tersedia dan ini berlangsung dari jam 8 malam pada hari Senin hingga Selasa malam,” ungkapnya seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (11/4/2019).

Dia mengatakan banyak orang tua yang terpisah dari anak-anak mereka dan masih belum menemukannyaa.

Mereka dibawa ke kamp Bakassi untuk orang-orang terlantar di Maiduguri, di mana mereka harus mengantri untuk diperiksa dan kemudian duduk di bawah sinar matahari tanpa tempat berlindung, makanan atau air.

PBB mengatakan, penduduk tidak diperbolehkan mengambil barang apa pun, bahkan ada yang datang tanpa sepatu. Mereka menyerukan agar penduduk segera diberi bantuan kemanusiaan.

Sumber-sumber di timur laut mengatakan penduduk kota Kukawa dan Gudumbali juga diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka.

Otoritas negara tampaknya tidak mengetahui operasi militer yang direncanakan di Jakana, dan pertemuan tingkat tinggi diadakan dengan gubernur Borno, kepala militer dan menteri pertahanan pada hari Rabu waktu setempat. Sebuah sumber militer mengatakan orang-orang Jakana dicurigai berkonspirasi dengan Boko Haram, memberi mereka tempat yang aman dan memungkinkan mereka membeli makanan di sana.

Para pejabat kamp mengatakan mereka akan dibawa kembali ke Jakana dan beberapa kendaraan militer penuh warga sipil terlihat di Maiduguri pada hari Kamis menuju ke arah kota.

"Militer tidak nyaman dengan reaksi pemerintah negara bagian dan PBB, dan tidak ada pengaturan yang tepat untuk latihan seperti itu," kata seorang sumber.

Konflik di timur laut Nigeria berlangsung hampir 10 tahun, tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Boko Haram dan kelompok sempalannya yang berafiliasi dengan ISIS, provinsi Islam barat Afrika (Iswap) terus berkeliaran di pedesaan, sementara militer bertahan pada beberapa garnisun kota.

Warga sipil terperangkap dalam baku tembak, dengan banyak dari mereka yang mati dan hilang. Ribuan orang melarikan diri dari rumah mereka tanpa dapat kembali, dengan sejumlah lainnya mengungsi.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3140 seconds (0.1#10.140)