Ribuan Orang Bakal Hadiri Salat Jumat di Masjid Christchurch
A
A
A
WELLINGTON - Ribuan orang diperkirakan akan menghadiri salat Jumat di Masjid al-Noor, Christchurch, ketika masjid itu akan dibuka kembali pasca serangan mengerikan yang menewaskan 50 orang.
Imam Masjid al-Noor, Gamal Fouda mengatakan, ia mengharapkan 3.000 hingga 4.000 orang akan menghadiri salat Jumat, termasuk yang datang dari luar negeri. Besar kemungkinan salat Jumat akan diadakan di Hagley Park, di seberang jalan dari masjid.
Empat puluh dua orang tewas di masjid Al Noor, yang merupakan lokasi pertama yang ditargetkan oleh teroris. Jamaah Masjid Linwood, tempat teroris membunuh tujuh orang, akan menghadiri salat bersama.
Fouda mengatakan para pekerja masjid telah bekerja sepanjang waktu untuk memperbaiki kehancuran dari serangan 15 Maret lalu. Mereka berencana untuk mengubur karpet yang berlumuran darah seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (21/3/2019).
Pernyataan ini datang ketika dua petisi dengan total 70 ribu tanda tangan menyerukan larangan senjata semi otomatis diserahkan kepada anggota parlemen di luar parlemen. Penyerahan petisi ini dilakukan beberapa hari setelah Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, berjanji akan merubah undang-undang senjata negara itu.
Sementara itu, otoritas keamanan terus melakukan penangkapan terhadap mereka yang menyebarkan rekaman serangan itu atau merayakannya.
Seorang warga Uni Emirat Arab yang bekerja untuk sebuah perusahaan keamanan ditahan dan dideportasi setelah membuat komentar di Facebook untuk merayakan serangan di masjid Selandia Baru.
Grup Transguard mengatakan karyawannya, yang tidak diidentifikasi, membuat komentar di halaman Facebook pribadinya dengan nama samaran. Transguard mengatakan karyawan itu dicopot dari mandat keamanannya, dipecat dan diserahkan kepada pihak berwenang.
Imam Masjid al-Noor, Gamal Fouda mengatakan, ia mengharapkan 3.000 hingga 4.000 orang akan menghadiri salat Jumat, termasuk yang datang dari luar negeri. Besar kemungkinan salat Jumat akan diadakan di Hagley Park, di seberang jalan dari masjid.
Empat puluh dua orang tewas di masjid Al Noor, yang merupakan lokasi pertama yang ditargetkan oleh teroris. Jamaah Masjid Linwood, tempat teroris membunuh tujuh orang, akan menghadiri salat bersama.
Fouda mengatakan para pekerja masjid telah bekerja sepanjang waktu untuk memperbaiki kehancuran dari serangan 15 Maret lalu. Mereka berencana untuk mengubur karpet yang berlumuran darah seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (21/3/2019).
Pernyataan ini datang ketika dua petisi dengan total 70 ribu tanda tangan menyerukan larangan senjata semi otomatis diserahkan kepada anggota parlemen di luar parlemen. Penyerahan petisi ini dilakukan beberapa hari setelah Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, berjanji akan merubah undang-undang senjata negara itu.
Sementara itu, otoritas keamanan terus melakukan penangkapan terhadap mereka yang menyebarkan rekaman serangan itu atau merayakannya.
Seorang warga Uni Emirat Arab yang bekerja untuk sebuah perusahaan keamanan ditahan dan dideportasi setelah membuat komentar di Facebook untuk merayakan serangan di masjid Selandia Baru.
Grup Transguard mengatakan karyawannya, yang tidak diidentifikasi, membuat komentar di halaman Facebook pribadinya dengan nama samaran. Transguard mengatakan karyawan itu dicopot dari mandat keamanannya, dipecat dan diserahkan kepada pihak berwenang.
(ian)