Dukung Muslim, Wanita Semua Agama di Selandia Baru akan Berjilbab

Kamis, 21 Maret 2019 - 00:17 WIB
Dukung Muslim, Wanita...
Dukung Muslim, Wanita Semua Agama di Selandia Baru akan Berjilbab
A A A
WELLINGTON - Beberapa kelompok mengajak para warga Selandia Baru dari semua agama untuk mengenakan syal bagi pria dan jilbab bagi perempuan pada hari Jumat besok. Aksi tersebut untuk menunjukkan dukungan kepada komunitas Muslim yang berduka setelah serangan teroris terhadap dua masjid kota Christchurch.

Sejumlah acara telah direncanakan oleh berbagai kelompok secara terpisah. Salah satunya adalah gerakan #headscarfforharmony.

"Kami ingin menunjukkan cinta dan dukungan kami dan berduka atas kehilangan 50 ibu, ayah, anak-anak, kolega, dan teman-teman setelah serangan teroris Jumat lalu di Christchurch," kata kelompok pencetus gerakan #headscarfforharmony dalam sebuah pernyataan.

Gerakan itu digagas Thaya Ashman, seorang warga Mt Eden GP, yang memiliki hubungan dengan komunitas Muslim sejak dia menjadi sukarelawan sebagai dokter di Afghanistan.

"Saya mendengar kisah tentang seorang wanita ketakutan yang bersembunyi di rumah, terlalu takut untuk pergi ke jalan ketika dia merasakan jilbabnya mengidentifikasikannya sebagai target terorisme. Saya ingin mengatakan 'kami bersamamu, kami ingin kamu merasa pulang di jalanmu sendiri, kami mencintai, mendukung, dan menghormatimu'," katanya, dikutip stuff.co.nz.

Perwakilan dari komunitas Muslim mendukung gagasan itu dan sangat tersentuh. Para pemimpin Dewan Wanita Islam Selandia Baru mengatakan, "Sikap solidaritas dan dukungan akan sangat dihargai oleh komunitas kami".

Gerakan lain, "Scarves in Solidarity" digagas oleh warga bernama Raewyn Rasch. Presiden Asosiasi Muslim Selandia Baru, Ikhlaq Kashkari, menyebutnya sebagai ide bagus.

Rasch mengatakan acara ini terbuka untuk semua orang di Selandia Baru dan merupakan gerakan simbolik.

Selanjutnya, ada gerakan "Headscarf for Harmony" yang mengundang para perempuan Kiwi untuk mengenakan jilbab atau penutup kepala saat kerja, sekolah dan bermain pada hari Jumat (22/3/2019) mendatang.

Selain itu muncul juga gerakan "Wear a Headscarf Friday" dengan tujuan serupa. Ribuan orang menyatakan minatnya pada acara itu dengan melakukan konfirmasi di Facebook.

Perdana Menteri Jacinda Ardern sendiri menyerukan semua warga untuk hening cipta selama dua menit pada hari Jumat mendatang dan masjid-masjid di sekitar Auckland telah berjanji untuk membuka pintu bagi orang-orang dari semua agama pada Jumat nanti.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1057 seconds (0.1#10.140)