Belanda Kibarkan Bendera Setengah Tiang Pasca Penembakan Utrecht

Selasa, 19 Maret 2019 - 16:08 WIB
Belanda Kibarkan Bendera...
Belanda Kibarkan Bendera Setengah Tiang Pasca Penembakan Utrecht
A A A
AMSTERDAM - Bendera setengah tiang berkibar di gedung-gedung pemerintah di seluruh Belanda pada Selasa (19/3/2019), sehari setelah seorang pria bersenjata menembaki sebuah trem di pinggiran kota Utrecht dan menewaskan tiga orang.

Seorang tersangka, Gokmen Tanis kelahiran Turki berusia 37 tahun, ditahan setelah perburuan tujuh jam pada hari Senin. Berdasarkan hukum Belanda, tersangka harus diajukan ke muka hakim pada hari Kamis mendatang.

Pihak berwenang mengatakan mereka masih berusaha menetapkan motif serangan di lingkungan perumahan yang tenang yang juga melukai lima orang itu seperti dilansir dari Reuters.

Komisaris polisi regional Rob van Bree mengatakan pada sebuah acara bincang-bincang malam bahwa belum ada hubungan yang diketahui antara tersangka dan para korban, sementara Perdana Menteri Mark Rutte mengatakan motif "teroris" masih belum dapat dikesampingkan.

Namun dalam konferensi pers malam itu, jaksa penuntut utama Utrecht, Rutger Jeuken, mengatakan masalah keluarga juga bisa menjadi motif bagi tersangka.

Tersangka sebelumnya telah ditangkap, kata Jeuken kepada wartawan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Tidak ada komentar langsung dari Tanis atau pengacara yang mewakilinya.

Surat kabar Belanda Algemeen Dagblad mengidentifikasi salah satu korban sebagai seorang wanita berusia 19 tahun yang bekerja di sebuah kafe dan lainnya sebagai pelatih sepak bola lokal yang merupakan ayah dari dua anak kecil. Keduanya memiliki nama keluarga Belanda.

Korban ketiga belum diidentifikasi oleh polisi atau pers. Polisi Utrecht tidak menjawab panggilan telepon pada hari Selasa pagi tetapi mengatakan dalam sebuah Tweet mereka akan mengeluarkan pernyataan pers "pada pagi hari."

Utrecht, kota terbesar keempat di Belanda dengan populasi sekitar 340 ribu, dikenal dengan kanal-kanalnya yang indah dan populasi siswa yang besar. Pembunuhan senjata jarang terjadi di sana, seperti di tempat lain di Belanda.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2814 seconds (0.1#10.140)