Korban Tewas Topan Idai di Mozambik 1.000 Lebih

Selasa, 19 Maret 2019 - 11:17 WIB
Korban Tewas Topan Idai di Mozambik 1.000 Lebih
Korban Tewas Topan Idai di Mozambik 1.000 Lebih
A A A
MAPUTO - Presiden Mozambik Filipe Nyusi mengatakan jumlah korban tewas dalam badai dahsyat dan banjir yang terjadi di negaranya bisa melebihi 1.000 orang. Jumlah tersebut jauh lebih besar daripada angka saat ini.

"Secara resmi, kami memiliki catatan lebih dari 84 orang tewas, tetapi semuanya menunjukkan bahwa kami dapat memiliki lebih dari 1.000 orang tewas," kata Nyusi, menambahkan bahwa 100 ribu orang dalam bahaya.

Nyusi berbicara dalam pidato di radio nasional setelah melakukan penerbangan ke daerah yang terkena dampak untuk melihat kerusakan dan upaya penyelamatan. Ia menyebut situasi ini sebagai bencana kemanusiaan dalam proporsi besar.

"Perairan dari sungai Pungue dan Buzi telah menghancurkan tepian mereka, memusnahkan seluruh desa, mengisolasi masyarakat dan kami bisa melihat, ketika kami terbang di atas, tubuh mengambang," kata Nyusi seperti dilansir dari CNN, Selasa (19/3/2019).

Topan Idai mendarat di dekat Beira sekitar Kamis tengah malam dan bergerak melalui negara tetangga Zimbabwe serta beberapa bagian Malawi.

Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) mengatakan pada Senin kemarin penilaian awal di Zimbabwe, Malawi dan Mozambik menunjukkan bahwa lebih dari 150 orang telah terbunuh di ketiga negara itu. Tetapi organisasi kemanusiaan memperingatkan bahwa jumlah korban jiwa bisa meningkat tajam.

Dalam sebuah pernyataan, IFRC mengatakan Topai Idai telah menyebabkan kerusakan besar dan mengerikan di Beira - kota pantai di Mozambik tengah yang terputus dari bagian lain negara itu.

"Situasinya mengerikan. Skala kehancurannya sangat besar," kata Jamie LeSueur, yang memimpin tim penilai IFRC di kota itu.

"Hampir semuanya hancur. Jalur komunikasi telah sepenuhnya terputus, dan jalan telah dihancurkan. Beberapa komunitas yang terkena dampak tidak dapat diakses," LeSueur, yang memimpin penyelidikan IFRC terhadap kerusakan, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Jumlah warga Zimbabwe yang kami kami ketahui meninggal saat ini adalah 89," kata jurubicara pemerintah Nick Mangwana kepada wartawan pada suatu briefing pada hari Senin, menambahkan bahwa para insinyur sedang bekerja untuk mendapatkan obat-obatan dan persediaan makanan untuk mereka yang terkena dampak.

Kementerian Informasi Zimbabwe mengatakan Presiden Emmerson Mnangagwa telah membuat deklarasi bencana untuk daerah-daerah yang terkena bencana. Sementara pihak berwenang mengatakan banyak warga yang hilang setelah topan, yang memicu banjir dan hujan menyapu ratusan rumah di bagian timur dan barat.

Kementerian Informasi Zimbabwe membagikan foto-foto beberapa murid yang telah diselamatkan dari sekolah asrama di Distrik Chimanimani, salah satu daerah yang paling parah terkena dampak di bagian timur negara itu. Jembatan tersapu, dan saluran listrik serta komunikasi di daerah itu terputus.

Topan itu terjadi seminggu setelah banjir hebat - terkait dengan sistem badai yang sama yang kemudian menjadi Topan Idai - mempengaruhi 1,5 juta orang di Mozambik dan Malawi, menewaskan sedikitnya 120 orang di kedua negara, kata para pejabat PBB.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5227 seconds (0.1#10.140)