Sebanyak 12 Orang Diduga Warga Asing Dipenggal di Mozambik
loading...
A
A
A
PALMA - Sebanyak 12 orang, yang diduga warga asing, ditemukan tewas dalam kondisi dipenggal. Jasad-jasad mereka ditemukan serangan yang diklaim oleh ISIS di kota Palma, Mozambik utara.
Komandan polisi setempat, Pedro da Silva, mengatakan kepada wartawan yang mengunjungi kota itu, di dekat proyek gas alam senilai USD60 miliar, bahwa dia tidak dapat memastikan kewarganegaraan dari 12 orang tersebut. Namun, dia yakin mereka adalah orang asing karena mereka berkulit putih.
"Mereka diikat dan dipenggal di sini," katanya dalam rekaman yang disiarkan TVM pada hari Rabu, saat dia menunjuk ke lokasi temuan belasan jasad tersebut, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (9/4/2021).
Kelompok pemberontak bersenjata yang berafiliasi dengan ISIS semakin aktif sejak 2017 di provinsi Cabo Delgado utara tempat kota Palma. Meski demikian, masih belum jelas apakah kelompok pemberontak itu dengan kelompok ISIS memiliki tujuan yang sama.
Para pemimpin regional dari Afrika Selatan, Zimbabwe dan Botswana telah bertemu di Ibu Kota Mozambik, Maputo, hari Kamis untuk mempertimbangkan respons terhadap pemberontakan bersenjata.
Menteri Luar Negeri Mozambik Veronica Macamo Dlhovo mengatakan para pemimpin memutuskan untuk mengirim misi bantuan ke Mozambik bulan ini.
"Misi akan datang untuk menilai dimensi ancaman dan melihat cara apa yang digunakan, sehingga cara ini proporsional," katanya.
Sebuah komunike yang dikeluarkan setelah pertemuan hari Kamis merujuk pada "penyebaran teknis" ke Mozambik dan mengatakan pertemuan lebih lanjut dari blok regional SADC [Southern African Development Community] akan diadakan.
Pemerintah Mozambik mengatakan puluhan orang tewas dalam serangan terbaru yang dimulai pada 24 Maret, dan kelompok bantuan yakin puluhan ribu orang telah mengungsi. Tapi total jumlah korban dan pengungsi masih belum jelas.
Komandan polisi setempat, Pedro da Silva, mengatakan kepada wartawan yang mengunjungi kota itu, di dekat proyek gas alam senilai USD60 miliar, bahwa dia tidak dapat memastikan kewarganegaraan dari 12 orang tersebut. Namun, dia yakin mereka adalah orang asing karena mereka berkulit putih.
"Mereka diikat dan dipenggal di sini," katanya dalam rekaman yang disiarkan TVM pada hari Rabu, saat dia menunjuk ke lokasi temuan belasan jasad tersebut, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (9/4/2021).
Kelompok pemberontak bersenjata yang berafiliasi dengan ISIS semakin aktif sejak 2017 di provinsi Cabo Delgado utara tempat kota Palma. Meski demikian, masih belum jelas apakah kelompok pemberontak itu dengan kelompok ISIS memiliki tujuan yang sama.
Para pemimpin regional dari Afrika Selatan, Zimbabwe dan Botswana telah bertemu di Ibu Kota Mozambik, Maputo, hari Kamis untuk mempertimbangkan respons terhadap pemberontakan bersenjata.
Menteri Luar Negeri Mozambik Veronica Macamo Dlhovo mengatakan para pemimpin memutuskan untuk mengirim misi bantuan ke Mozambik bulan ini.
"Misi akan datang untuk menilai dimensi ancaman dan melihat cara apa yang digunakan, sehingga cara ini proporsional," katanya.
Sebuah komunike yang dikeluarkan setelah pertemuan hari Kamis merujuk pada "penyebaran teknis" ke Mozambik dan mengatakan pertemuan lebih lanjut dari blok regional SADC [Southern African Development Community] akan diadakan.
Pemerintah Mozambik mengatakan puluhan orang tewas dalam serangan terbaru yang dimulai pada 24 Maret, dan kelompok bantuan yakin puluhan ribu orang telah mengungsi. Tapi total jumlah korban dan pengungsi masih belum jelas.