Bangunan Ikon Dunia Tunjukkan Solidaritas untuk Selandia Baru

Sabtu, 16 Maret 2019 - 23:46 WIB
Bangunan Ikon Dunia Tunjukkan Solidaritas untuk Selandia Baru
Bangunan Ikon Dunia Tunjukkan Solidaritas untuk Selandia Baru
A A A
SYDNEY - Sejumlah gedung yang menjadi ikon di sejumlah negara menunjukkan rasa solidaritasnya atas penembakan yang terjadi di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Sydney Opera House, Menara Eifel, Empire State Building, dan Aula kongres Finlandia adalah bangunan-bangunan yang menunjukkan solidaritasnya atas peristiwa paling kelam bagi negara itu.

Gedung Sydney Opera House di Australia menyalakan lampu dengan bentuk pakis perak sebagai bentuk solidaritas kepada Selandia Baru setelah penembakan Christchurch.

Layar bangunan yang terdaftar sebagai situs Warisan Dunia UNESCO itu bersinar dalam 'rasa hormat dan dukungan' ke negara tetangga setelah setidaknya 49 orang terbunuh oleh seorang pria bersenjata di dua masjid.

Perdana Menteri New South Wales Gladys Berejiklian berbagi foto di Twitter dan berkata: "Dalam persatuan, dengan semua cinta dari kami."

Sebelumnya ia mengumumkan: Fern Pakis Perak Selandia Baru akan ditampilkan di Sydney Opera House malam ini - simbol solidaritas, dukungan, dan rasa hormat kepada masyarakat Selandia Baru.

"Pikiran dan doa kami ditujukan untuk semua yang terkena dampak peristiwa tragis di Christchurch," katanya seperti dikutip dari Metro, Sabtu (16/3/2019).

Ia juga mengatakan rasa kehilangan itu sangat terasa di Australia, mengingat kedekatan kedua negara. "Seolah-olah ini telah terjadi di tanah kita sendiri," imbuhnya.

Sementara itu rasa solidaritas juga ditunjukkan Menara Eiffel di Paris, Paris. Menara itu berubah menjadi gelap pada hari Sabtu untuk mengenang mereka yang tewas dalam serangan itu.

"Sekali lagi, kebencian melanda wanita, pria dan anak-anak karena mereka adalah Muslim," tweet Walikota Paris Anne Hidalgo.

Dia juga mengirimkan ucapan belasungkawa kepada warga Selandia Baru, warga Christchurch dan komunitas Muslim.

Empire State Building di New York, Amerika Serikat (AS) juga tetap dalam kondisi gelap malam ini untuk mengungkapkan rasa simpati kepada para korban penembakan.

"Lampu menara kami akan tetap gelap malam ini sebagai simpati bagi para korban penembakan di Christchurch, Selandia Baru," bunyi sebuah pesan di twitter resmi Empire State.

Sementara aula kongres Finlandia menjadi biru dalam penghormatan kepada para korban.
Serangan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru telah membuat dunia bersatu untuk mendukung komunitas Muslim, dan penjagaan dilakukan di seluruh dunia untuk mengenang mereka yang terbunuh.

Warga di Christchurch menawarkan aksi solidaritas dengan menawarkan tumpangan mobil atau berjalan bersama mereka yang merasa takut.

Sinagog di Selandia Baru mengumumkan bahwa mereka semua akan tetap tutup hari ini pada hari Sabat untuk pertama kalinya sebagai cara untuk menghormati para korban.

"Dewan Yahudi Selandia Baru tidak memiliki kata-kata yang cukup untuk menggambarkan betapa muak dan hancurnya kami dengan serangan terkoordinasi terhadap masjid-masjid Christchurch hari ini," ujar Presiden Dewan Yahudi Selandia Baru Stephen Goodman kepada The Jewish Chronicle

Ada juga pawai dan berjaga di Auckland dan Melbourne, Australia, di sekiatarnya.

Di Inggris, seorang pria Kristen mengatakan dia akan 'berjaga-jaga' sementara Muslim salat setelah serangan itu. Andrew Graystone membuat tulisan: "Kamu adalah teman saya. Saya akan berjaga-jaga saat Anda berdoa."

Umat Kristen, Yahudi dan umat agama lain juga berdiri di luar masjid di Inggris untuk menunjukkan solidaritas setelah serangan mengerikan tersebut.

Di AS, Rabi Linda Holtzman menghadiri layanan antaragama di Masjid Masjidullah, Philadelphia, untuk mengingat mereka yang meninggal.

Empat puluh satu orang terbunuh di Masjid al-Noor, tujuh orang terbunuh di Masjid Linwood, dan satu orang meninggal di Rumah Sakit Christchurch. 48 lainnya luka-luka dengan 20 di antaranya dalam kondisi kritis, termasuk seorang gadis berusia empat tahun.

Brenton Tarrant (28) telah didakwa dengan satu dakwaan pembunuhan dan seorang hakim mengatakan Sabtu bahwa masuk akal untuk menganggap lebih banyak dakwaan akan menyusul.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5910 seconds (0.1#10.140)