Jamaah Salat Ucapkan 'Hello, Brother', Dijawab 3 Peluru Teroris
A
A
A
CHRISTCHURCH - Satu di antara puluhan jamaah salat yang tewas dalam penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, sempat menyampaikan kata-kata terakhir untuk teroris yang menyerang. Korban mengucapkan sapaan santun kepada penembak tersebut, tapi dijawab dengan tembakan tiga peluru.
Menurut video live-streaming dari serangan yang kini telah dihapus Facebook dan YouTube, jamaah salat yang belum diketahui identitasnya itu mengatakan, "Hello, Brother (Halo Saudara)" kepada pria bersenjata yang mendekati pintu masuk Masjid Al-Noor di Christchurch Center.
Setidaknya 49 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan teroris yang menargetkan Masjid Al-Noor dan Masjid Linwood. Serangan berdarah berlangsung saat jamaah masjid sedang salat Jumat.
Polisi Selandia Baru mengatakan pada Sabtu (16/3/2019) pagi bahwa 42 orang masih dirawat karena luka-luka setelah serangan teroris tersebut. Dua dari mereka, termasuk seorang anak berusia empat tahun yang berada dalam kondisi kritis.
Empat tersangka telah ditahan polisi, termasuk tersangka utama Brenton Harrison Tarrant, 28, warga Australia. Tarrant telah dibawa ke pengadilan distrik Christchurch pagi ini dan didakwa melakukan pembunuhan. (Baca: Diadili, Teroris Brenton Tarrant Diteriaki 'Membusuklah di Neraka' )
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison kompak menyebut penembakan mengerikan kemarin sebagai aksi teroris.
Beberapa pengguna media sosial memuji jamaah salat yang justru menyapa santun penyerangnya sebelum korban dibunuh.
"'Hello, Brother' adalah kata-kata terakhir dari korban pertama Selandia Baru. Ketika dia menghadapi senapan, kata-kata terakhirnya adalah kata-kata damai cinta tanpa syarat. Jangan katakan pada saya bahwa nir-kekerasan lemah atau pasifisme adalah pengecut," tulis pengguna akun Twitter @BookishBeachBum.
"'Hello, Brother', sepatah kata keluar dari jiwa murni yang dipenuhi dengan keyakinan damai. 'Hello, Brother' diucapkan kepada seorang pembunuh dengan senapan yang menunjuk ke salam ini. 'Hello, Brother', katanya, berpikir bahwa dia sedang berbicara dengan seorang manusia, dengan jiwa dan perasaan. 'Hello, Brother' ditembak mati," tulis pengguna akun @alharbiahmed10.
"'Hello, Brother' dan jawabannya adalah tiga peluru. Bi-ayyi thanbin qutilat (Untuk kejahatan apa. Dia terbunuh) (Quran-81:9)," tulis pengguna akun @Ieendus.
Aziz Helou, seorang penduduk Melbourne, Australia, menulis di Facebook; "Di antara kekacauan hari ini (Jumat kemarin), kejahatan yang kami berdua dengar dan lihat, bahwa satu insiden menonjol."
"Pria Muslim pertama yang tewas, kata-kata terakhirnya adalah 'Hello, Brother'. Kata-kata ini diucapkan oleh seorang pria yang melambangkan Islam. Dia memiliki senapan yang diarahkan kepadanya oleh seorang pria dengan niat yang jelas untuk membunuh dan bagaimana dia merespons? Dengan kemarahan? Dengan agresi? Tidak, dengan sapaan yang paling lembut dan tulus dari 'Hello, Brother'," tulis Helou.
"Mungkin pahlawan ini mencoba meredakan situasi? Mungkin Allah menggunakan orang ini untuk menunjukkan kepada dunia kebaikan adalah Islam. Saya tidak tahu, tetapi apa yang saya inginkan adalah untuk memastikan apakah detail ini tidak hilang di antara Anda. Bahwa tindakan terakhir pria ini adalah tindakan Islami, cara yang berani dan hangat yang tulus untuk menghentikan kekerasan," lanjut tulisan Helou.
Menurut video live-streaming dari serangan yang kini telah dihapus Facebook dan YouTube, jamaah salat yang belum diketahui identitasnya itu mengatakan, "Hello, Brother (Halo Saudara)" kepada pria bersenjata yang mendekati pintu masuk Masjid Al-Noor di Christchurch Center.
Setidaknya 49 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan teroris yang menargetkan Masjid Al-Noor dan Masjid Linwood. Serangan berdarah berlangsung saat jamaah masjid sedang salat Jumat.
Polisi Selandia Baru mengatakan pada Sabtu (16/3/2019) pagi bahwa 42 orang masih dirawat karena luka-luka setelah serangan teroris tersebut. Dua dari mereka, termasuk seorang anak berusia empat tahun yang berada dalam kondisi kritis.
Empat tersangka telah ditahan polisi, termasuk tersangka utama Brenton Harrison Tarrant, 28, warga Australia. Tarrant telah dibawa ke pengadilan distrik Christchurch pagi ini dan didakwa melakukan pembunuhan. (Baca: Diadili, Teroris Brenton Tarrant Diteriaki 'Membusuklah di Neraka' )
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison kompak menyebut penembakan mengerikan kemarin sebagai aksi teroris.
Beberapa pengguna media sosial memuji jamaah salat yang justru menyapa santun penyerangnya sebelum korban dibunuh.
"'Hello, Brother' adalah kata-kata terakhir dari korban pertama Selandia Baru. Ketika dia menghadapi senapan, kata-kata terakhirnya adalah kata-kata damai cinta tanpa syarat. Jangan katakan pada saya bahwa nir-kekerasan lemah atau pasifisme adalah pengecut," tulis pengguna akun Twitter @BookishBeachBum.
"'Hello, Brother', sepatah kata keluar dari jiwa murni yang dipenuhi dengan keyakinan damai. 'Hello, Brother' diucapkan kepada seorang pembunuh dengan senapan yang menunjuk ke salam ini. 'Hello, Brother', katanya, berpikir bahwa dia sedang berbicara dengan seorang manusia, dengan jiwa dan perasaan. 'Hello, Brother' ditembak mati," tulis pengguna akun @alharbiahmed10.
"'Hello, Brother' dan jawabannya adalah tiga peluru. Bi-ayyi thanbin qutilat (Untuk kejahatan apa. Dia terbunuh) (Quran-81:9)," tulis pengguna akun @Ieendus.
Aziz Helou, seorang penduduk Melbourne, Australia, menulis di Facebook; "Di antara kekacauan hari ini (Jumat kemarin), kejahatan yang kami berdua dengar dan lihat, bahwa satu insiden menonjol."
"Pria Muslim pertama yang tewas, kata-kata terakhirnya adalah 'Hello, Brother'. Kata-kata ini diucapkan oleh seorang pria yang melambangkan Islam. Dia memiliki senapan yang diarahkan kepadanya oleh seorang pria dengan niat yang jelas untuk membunuh dan bagaimana dia merespons? Dengan kemarahan? Dengan agresi? Tidak, dengan sapaan yang paling lembut dan tulus dari 'Hello, Brother'," tulis Helou.
"Mungkin pahlawan ini mencoba meredakan situasi? Mungkin Allah menggunakan orang ini untuk menunjukkan kepada dunia kebaikan adalah Islam. Saya tidak tahu, tetapi apa yang saya inginkan adalah untuk memastikan apakah detail ini tidak hilang di antara Anda. Bahwa tindakan terakhir pria ini adalah tindakan Islami, cara yang berani dan hangat yang tulus untuk menghentikan kekerasan," lanjut tulisan Helou.
(mas)