Pasca Kerusuhan, Israel Tutup Masjid Al-Aqsa

Rabu, 13 Maret 2019 - 00:44 WIB
Pasca Kerusuhan, Israel...
Pasca Kerusuhan, Israel Tutup Masjid Al-Aqsa
A A A
Kerusuhan di Masjid Al-Aqsa membuat polisi Israel menutup akses ke situs suci itu pada hari Selasa setelah eskalasi selama beberapa minggu di lokasi. Polisi Israel mengatakan mereka mengevakuasi kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, setelah bom molotov merusak sebuah pos polisi.

Video yang beredar di dunia maya memperlihatkan pertikaian antara pihak kepolisian dan warga Palestina sebelum situs tersebut dibersihkan. Tiga orang ditangkap, kata polisi, sementara Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan dua orang terluka.

Warga mengatakan polisi juga membatasi akses Palestina ke Kota Tua Yerusalem, tempat situs itu berada seperti dilansir dari AFP, Rabu (13/3/2019).

Kompleks Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga Umat Islam dan menjadi fokus dari cita-cita negara Palestina. Kompleks ini juga merupakan lokasi tempat paling suci Yudaisme, dihormati sebagai situs dari dua kuil Yahudi era Alkitab.

Orang-orang Yahudi diizinkan untuk berkunjung tetapi tidak dapat berdoa di sana dan hal ini sering menjadi pemicu ketegangan.

Situs itu terletak di Yerusalem timur, diduduki oleh Israel dalam Perang Enam Hari 1967 dan kemudian dianeksasi dalam tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Beberapa minggu terakhir terlihat pertikaian di atas bangunan samping di situs yang dikenal sebagai Golden Gate.

Para jamaah Palestina telah memasuki situs itu meskipun ada perintah Israel bahwa lokasi itu harus tetap ditutup.

Akses ke Golden Gate ditutup pada 2003 selama intifada kedua Palestina atas dugaan aktivitas militan di sana, kata polisi Israel.

Para pejabat Palestina berpendapat bahwa organisasi yang mendorong terbitnya larangan itu sudah tidak ada lagi dan tidak ada alasan untuk tetap melarangnya.

Israel dan Yordania, yang merupakan penjaga situs suci itu, diyakini mengadakan diskusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Ada kekhawatiran di Israel bahwa ketegangan di situs tersebut dapat memanas dan menjadi masalah politik menjelang pemilihan umum pada 9 April.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6256 seconds (0.1#10.140)