Chelsea Manning Si Pembocor Rahasia AS ke WikiLeaks Dipenjara Lagi
A
A
A
WASHINGTON - Chelsea Manning, mantan tentara Amerika Serikat (AS) yang pernah dipenjara tiga tahun karena membocorkan rahasia militer kepada WikiLeaks, dipenjara lagi pada hari Jumat. Musababnya, si pembocor rahasia Amerika berusia 31 tahun ini menolak memberikan kesaksian dalam penyelidikan yang menargetkan WikiLeaks.
Hakim AS Claude Hilton memerintahkan Manning ditahan bukan sebagai hukuman tetapi untuk memaksa dia memberika kesaksian dalam kasus rahasia. Demikian disampaikan juru bicara pengacara pemerintah AS di pengadilan federal Alexandria, Virginia.
"Chelsea Manning telah diserahkan ke tahanan federal atas penolakannya untuk memberikan kesaksian kepada dewan hakim," kata Sparrow Project, sebuah kelompok pendukung Manning.
Sparrow Project mengutip Hilton yang mengatakan Manning akan ditahan tanpa batas waktu. Tindakan Manning yang menolak memberikan kesaksikan untuk investigasi terhadap tindakan WikiLeaks dan pendirinya, Julian Assange, pada 2010 dianggap sebagai penghinaan terhadap pengadilan.
Manning sebelumnya adalah tentara pria dengan nama Bradley Manning. Sebelum dihukum dan diberhentikan dari militer, dia merupakan analis intelijen militer AS. Dia kini telah menjadi seorang wanita transgender dengan nama Chelsea Manning.
Selama aktif di militer AS, Manning pernah mengirimkan lebih dari 700.000 dokumen rahasia terkait perang AS di Irak dan Afghanistan kepada WikiLeaks.
Dia dianggap sebagai pahlawan oleh para aktivis anti-perang dan anti-kerahasiaan. Tindakannya juga membantu menjadikan WikiLeaks sebagai kekuatan dalam gerakan anti-kerahasiaan global. Namun, bagi pemerintah dan militer AS, tindakan Manning dianggap sebagai pengkhianat sama seperti yang dilakukan mantan kontraktor NSA, Edward Snowden, yang kini bersembunyi di Moskow, Rusia.
Pada 2013, Manning dijatuhi hukuman 35 tahun penjara. Presiden Barack Obama kala itu mengubah hukumannya, yang mengarah pada pembebasannya pada Mei 2017.
Untuk mengantisipasi tuduhan penghinaan terhaap pengadilan, Manning mengatakan dia telah menegaskan hak konstitusionalnya untuk menolak menjawab pertanyaan bahkan ketika dia ditawari kekebalan hukum atas kesaksiannya.
Dia keberatan dengan sifat rahasia hakim, yang dapat mewawancarai saksi tanpa kehadiran pengacaranya.
"Semua pertanyaan substantif terkait dengan pengungkapan informasi saya kepada publik pada 2010—jawaban yang saya berikan dalam kesaksian luas, selama pengadilan militer saya pada 2013," katanya, dikutip AFP, Sabtu (9/3/2019).
“Dalam solidaritas dengan banyak aktivis yang menghadapi rintangan, saya akan mendukung prinsip saya. Saya akan menghabiskan semua solusi hukum yang tersedia," ujar Manning.
"Tim hukum saya terus menantang kerahasiaan dari proses ini, dan saya siap untuk menghadapi konsekuensi dari penolakan saya," imbuh dia. Di pengadilan, pengacara Manning meminta tahanan rumah untuk kliennya.
Tetapi jaksa penuntut meyakinkan Manning bahwa Pusat Penahanan Alexandria tempat dia akan ditahan berpengalaman dalam menahan narapidana transgender dan sepenuhnya mampu menangani setiap kebutuhan pribadi dan medis khusus yang mungkin dia miliki.
Manning menghabiskan lebih dari tiga tahun penjara pada 2013-2017, di mana dia menjalani terapi transisi gender, menghabiskan waktu di sel isolasi dan mencoba bunuh diri dua kali.
Setelah meninggalkan penjara, dia mencalonkan diri sebagai Senator AS dari Maryland pada 2018. Dia maju melalui Partai Demokrat. Namun, pencalonannya gagal menggantikan senator Demokrat yang sedang menjabat, Ben Cardin.
Sementara itu, pendiri WikiLeaks Julian Assange masih berlindung di Kedutaan Ekuador di London. Dia berlindung di kantor diplomatik itu sejak 2012 untuk menghindari penangkapan dan ekstradisi ke Amerika Serikat.
Assange mengatakan, penerbitan rahasia AS oleh WikiLeaks tidak berbeda dengan apa yang dilakukan media massa dan dia merasa berhak menikmati perlindungan yang sama seperti para jurnalis pada umumnya.
WikiLeaks melalui Twitter berkomentar, "Whistleblower Chelsea Manning telah dipenjara untuk memaksanya bersaksi melawan Julian Assange."
"Pelapor kini dipaksa untuk bersaksi melawan jurnalis. Sudut baru dalam serangan terhadap kebebasan media," lanjut kelompok anti-kerahasiaan itu.
Hakim AS Claude Hilton memerintahkan Manning ditahan bukan sebagai hukuman tetapi untuk memaksa dia memberika kesaksian dalam kasus rahasia. Demikian disampaikan juru bicara pengacara pemerintah AS di pengadilan federal Alexandria, Virginia.
"Chelsea Manning telah diserahkan ke tahanan federal atas penolakannya untuk memberikan kesaksian kepada dewan hakim," kata Sparrow Project, sebuah kelompok pendukung Manning.
Sparrow Project mengutip Hilton yang mengatakan Manning akan ditahan tanpa batas waktu. Tindakan Manning yang menolak memberikan kesaksikan untuk investigasi terhadap tindakan WikiLeaks dan pendirinya, Julian Assange, pada 2010 dianggap sebagai penghinaan terhadap pengadilan.
Manning sebelumnya adalah tentara pria dengan nama Bradley Manning. Sebelum dihukum dan diberhentikan dari militer, dia merupakan analis intelijen militer AS. Dia kini telah menjadi seorang wanita transgender dengan nama Chelsea Manning.
Selama aktif di militer AS, Manning pernah mengirimkan lebih dari 700.000 dokumen rahasia terkait perang AS di Irak dan Afghanistan kepada WikiLeaks.
Dia dianggap sebagai pahlawan oleh para aktivis anti-perang dan anti-kerahasiaan. Tindakannya juga membantu menjadikan WikiLeaks sebagai kekuatan dalam gerakan anti-kerahasiaan global. Namun, bagi pemerintah dan militer AS, tindakan Manning dianggap sebagai pengkhianat sama seperti yang dilakukan mantan kontraktor NSA, Edward Snowden, yang kini bersembunyi di Moskow, Rusia.
Pada 2013, Manning dijatuhi hukuman 35 tahun penjara. Presiden Barack Obama kala itu mengubah hukumannya, yang mengarah pada pembebasannya pada Mei 2017.
Untuk mengantisipasi tuduhan penghinaan terhaap pengadilan, Manning mengatakan dia telah menegaskan hak konstitusionalnya untuk menolak menjawab pertanyaan bahkan ketika dia ditawari kekebalan hukum atas kesaksiannya.
Dia keberatan dengan sifat rahasia hakim, yang dapat mewawancarai saksi tanpa kehadiran pengacaranya.
"Semua pertanyaan substantif terkait dengan pengungkapan informasi saya kepada publik pada 2010—jawaban yang saya berikan dalam kesaksian luas, selama pengadilan militer saya pada 2013," katanya, dikutip AFP, Sabtu (9/3/2019).
“Dalam solidaritas dengan banyak aktivis yang menghadapi rintangan, saya akan mendukung prinsip saya. Saya akan menghabiskan semua solusi hukum yang tersedia," ujar Manning.
"Tim hukum saya terus menantang kerahasiaan dari proses ini, dan saya siap untuk menghadapi konsekuensi dari penolakan saya," imbuh dia. Di pengadilan, pengacara Manning meminta tahanan rumah untuk kliennya.
Tetapi jaksa penuntut meyakinkan Manning bahwa Pusat Penahanan Alexandria tempat dia akan ditahan berpengalaman dalam menahan narapidana transgender dan sepenuhnya mampu menangani setiap kebutuhan pribadi dan medis khusus yang mungkin dia miliki.
Manning menghabiskan lebih dari tiga tahun penjara pada 2013-2017, di mana dia menjalani terapi transisi gender, menghabiskan waktu di sel isolasi dan mencoba bunuh diri dua kali.
Setelah meninggalkan penjara, dia mencalonkan diri sebagai Senator AS dari Maryland pada 2018. Dia maju melalui Partai Demokrat. Namun, pencalonannya gagal menggantikan senator Demokrat yang sedang menjabat, Ben Cardin.
Sementara itu, pendiri WikiLeaks Julian Assange masih berlindung di Kedutaan Ekuador di London. Dia berlindung di kantor diplomatik itu sejak 2012 untuk menghindari penangkapan dan ekstradisi ke Amerika Serikat.
Assange mengatakan, penerbitan rahasia AS oleh WikiLeaks tidak berbeda dengan apa yang dilakukan media massa dan dia merasa berhak menikmati perlindungan yang sama seperti para jurnalis pada umumnya.
WikiLeaks melalui Twitter berkomentar, "Whistleblower Chelsea Manning telah dipenjara untuk memaksanya bersaksi melawan Julian Assange."
"Pelapor kini dipaksa untuk bersaksi melawan jurnalis. Sudut baru dalam serangan terhadap kebebasan media," lanjut kelompok anti-kerahasiaan itu.
(mas)