China: Intervensi Venezuela Akan Mengulangi Kesalahan Sejarah
A
A
A
BEIJING - Diplomat top pemerintah China mengeluarkan peringatan keras agar tidak ikut campur di Venezuela atau menjatuhkan sanksi pada negara Amerika Selatan itu. Menurutnya sejarah sudah memberikan pelajaran yang jelas untuk tidak mengikuti jalan lama yang sama saja dengan bencana.
China telah berulang kali menyerukan agar negara luar tidak ikut campur dalam urusan internal Venezuela dan terjebak memerangi Presiden Nicolas Maduro.Sebagian besar negara Barat telah mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai kepala negara Venezuela yang sah. Amerika Serikat (AS) telah berjanji untuk "memperluas jaringan" sanksi terhadap Venezuela, termasuk kepada bank-bank yang mendukung pemerintah Maduro.
Anggota Dewan Negara Wang Yi, menanggapi pertanyaan tentang apakah China masih mengakui Maduro atau telah melakukan kontak dengan oposisi, mengatakan kedaulatan dan kemerdekaan negara-negara Amerika Latin harus dihormati.
“Urusan internal setiap negara harus diputuskan oleh rakyatnya sendiri. Campur tangan eksternal dan sanksi hanya akan memperburuk situasi ketegangan, dan sekali lagi memungkinkan hukum rimba mengamuk," kata Wang pada konferensi pers tahunannya di sela-sela pertemuan parlemen China.
"Sudah cukup banyak pelajaran seperti itu dari sejarah, dan jalan bencana yang sama tidak boleh diikuti," imbuhnya.
"China terus mendukung oposisi Venezuela dan pemerintah untuk mencari solusi politik melalui dialog damai, untuk memastikan stabilitas negara dan keselamatan rakyat," tukas Wang seperti dilansir dari Reuters, Jumat (8/3/2019).
Beijing telah meminjamkan lebih dari USD50 miliar kepada Venezuela melalui perjanjian minyak untuk pinjaman selama sedekade terakhir, mengamankan pasokan energi untuk ekonominya yang tumbuh cepat.
China juga telah meningkatkan keterlibatannya di Amerika Latin, memicu keprihatinan Washington. Beijing bahkan bereaksi dengan kuat kepada sejumlah negara di sana yang baru-baru ini mengabaikan hubungan diplomatik dengan Taiwan demi China.
Bulan lalu, penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton meminta kerja sama dengan El Salvador guna menangkal apa yang disebutnya sebagai ekspansi "pemangsa" China. El Salvador memutuskan hubungan dengan Taiwan tahun lalu.
Wang mengatakan bahwa hubungan China-Amerika Latin telah mencapai kemajuan besar dan tidak ditujukan pada "pihak ketiga".
"Ikatan antara kedua belah pihak adalah pilihan yang tepat dan untuk kepentingan jangka panjang kedua belah pihak, dan tidak harus tunduk pada tanpa jaminan dan campur tangan dan kritik," tukasnya.
China telah berulang kali menyerukan agar negara luar tidak ikut campur dalam urusan internal Venezuela dan terjebak memerangi Presiden Nicolas Maduro.Sebagian besar negara Barat telah mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai kepala negara Venezuela yang sah. Amerika Serikat (AS) telah berjanji untuk "memperluas jaringan" sanksi terhadap Venezuela, termasuk kepada bank-bank yang mendukung pemerintah Maduro.
Anggota Dewan Negara Wang Yi, menanggapi pertanyaan tentang apakah China masih mengakui Maduro atau telah melakukan kontak dengan oposisi, mengatakan kedaulatan dan kemerdekaan negara-negara Amerika Latin harus dihormati.
“Urusan internal setiap negara harus diputuskan oleh rakyatnya sendiri. Campur tangan eksternal dan sanksi hanya akan memperburuk situasi ketegangan, dan sekali lagi memungkinkan hukum rimba mengamuk," kata Wang pada konferensi pers tahunannya di sela-sela pertemuan parlemen China.
"Sudah cukup banyak pelajaran seperti itu dari sejarah, dan jalan bencana yang sama tidak boleh diikuti," imbuhnya.
"China terus mendukung oposisi Venezuela dan pemerintah untuk mencari solusi politik melalui dialog damai, untuk memastikan stabilitas negara dan keselamatan rakyat," tukas Wang seperti dilansir dari Reuters, Jumat (8/3/2019).
Beijing telah meminjamkan lebih dari USD50 miliar kepada Venezuela melalui perjanjian minyak untuk pinjaman selama sedekade terakhir, mengamankan pasokan energi untuk ekonominya yang tumbuh cepat.
China juga telah meningkatkan keterlibatannya di Amerika Latin, memicu keprihatinan Washington. Beijing bahkan bereaksi dengan kuat kepada sejumlah negara di sana yang baru-baru ini mengabaikan hubungan diplomatik dengan Taiwan demi China.
Bulan lalu, penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton meminta kerja sama dengan El Salvador guna menangkal apa yang disebutnya sebagai ekspansi "pemangsa" China. El Salvador memutuskan hubungan dengan Taiwan tahun lalu.
Wang mengatakan bahwa hubungan China-Amerika Latin telah mencapai kemajuan besar dan tidak ditujukan pada "pihak ketiga".
"Ikatan antara kedua belah pihak adalah pilihan yang tepat dan untuk kepentingan jangka panjang kedua belah pihak, dan tidak harus tunduk pada tanpa jaminan dan campur tangan dan kritik," tukasnya.
(ian)