Pastor Afrika Selatan Diledek setelah Mengaku Hidupkan Orang Mati
A
A
A
JOHANNESBURG - Seorang pastor Afrika Selatan menghadapi tuntutan hukum dan ledekan banyak orang setelah mengaku menghidupkan manusia yang telah meninggal. Pastor Alph Lukau mengklaim telah membangkitkan orang dari kematian di gerejanya, Alleluia International Ministries, di Sandton, Johannesburg.
Klaim kontroversial itu memicu penyelidikan aparat penegak hukum. Sedangkan ledekan banyak orang bermunculan dari media sosial.
Klaim Pastor Lukau juga diperkuat dengan video yang menunjukkan dia mendekati seorang pria yang terbaring di peti mati dengan mengenakan jas putih, sarun tangan dan kapas yang dimasukkan di hidungnya. Video rekaman kejadian yang dia sebut "mukjizat" itu diambil dari luar auditorium gereja pada hari Minggu lalu.
Dalam video itu, para jemaat gereja terlihat kebingungan ketika melihat pria di dalam peti mati itu bangkit dengan ekspresi terengah-engah setelah Pastor Lukau menyentuh perutnya sambil berbicara dalam "bahasa roh".
"Bisakah Anda melihat apa yang terjadi? Pria ini meninggal sejak hari Jumat, ia berada di kamar mayat. Ini adalah tanda bahwa apa pun yang telah dilakukan iblis, itu sudah berakhir. Setan, saya katakan di mana pun saya menemukan Anda, saya akan menendang Anda," kata Lukau di tengah sorak-sorai dan tepuk tangan dari jemaat yang kebingungan, seperti dikutip face2faceafrica, Rabu (27/2/2019).
Video yang telah beredar di media sosial itu juga menunjukkan pria yang diklaim dibangkitkan dari kematian berjalan ke auditorium gereja dan memakan makanan yang ditawarkan di barisan depan sambil bersikap gelisah.
Hanya 24 jam setelah video itu viral dan memicu kemarahan serta ledekan dari para pengguna media sosial, tiga rumah duka telah melaporkan gereja itu kepada polisi pada hari Senin lalu. Pihak gereja dituduh melakukan penipuan dengan mengambil bagian dalam tindakan tersebut.
“Dengan menyesal bahwa hasil dari plot semacam itu telah memengaruhi reputasi kami sebagai penyedia layanan. Kami telah melaporkan masalah ini di kantor polisi Jeppe untuk penyelidikan lebih lanjut," kata pengacara Prince Mafu yang mewakili tiga rumah duka, Kings and Queens, Black Phoenix dan Kingdom Blue.
Dia mengatakan kepada media lokal Afrika Selatan bahwa pihak-pihak rumah duka didekati secara individual oleh orang-orang yang terkait dengan gereja yang membeli peti mati dan menyewa mobil jenazah.
Komisi Afrika Selatan untuk Promosi dan Perlindungan Hak-Hak Budaya, Agama dan Komunitas Linguistik (Komisi CRL) telah menyatakan bahwa mereka akan menyelidiki insiden "kebangkitan" di Alleluia International Ministries.
“Sebagai komisi, kita perlu sampai ke akar dari ini. Kecuali jika kita melakukan itu, orang Afrika Selatan dibawa naik dan kecerdasan mereka dihina," kata Wakil Ketua Komisi David Mosoma yang dikutip oleh media lokal, Eye Witness News (EWN).
Para pemimpin gereja hanya akan bersedia berkomentar setelah tuntutan hukum diajukan. Menteri Gereja Busi Gaca dan Pastor Rochelle Kombou mengatakan kepada media lokal Sowetan Live bahwa Alph Lukau tidak membangkitkan orang itu, tetapi hanya menyelesaikan keajaiban yang telah dimulai Tuhan.
“Pada saat abdi Allah (Lukau) sampai kepadanya, dia sudah bernafas. Saya berteriak. Kulihat lidahnya bergerak. Itu bukan mukjizat kebangkitan, kita mengatakan kesaksian itu diselesaikan oleh orang yang dipilih untuk melakukan apa yang dia lakukan," kata Kombou.
“Mukjizat penyembuhan dan pembebasan ini bukanlah pemandangan yang tidak biasa di gereja. Tanggung jawab abdi Allah adalah membantu kesaksian untuk hidup kembali. Abdi Allah menyelesaikan mukjizat dengan berdoa karena doa adalah kuncinya," ujarnya.
Gaca juga menjelaskan bahwa kerabat pria itu sedang dalam perjalanan ke Zimbabwe untuk penguburan pria itu ketika mereka memutuskan untuk mengunjungi gereja dan para pemimpin gereja diberitahu bahwa sebuah mobil jenazah baru saja tiba di pintu gerbang.
"Begitu mereka tiba di sini, mereka mulai mendengar gerakan yang datang dari peti mati. Dan Anda tahu di dalam budaya kita, jika seseorang mati dan Anda mulai mendengar gerakan, orang-orang menjadi takut," katanya setelah mengklaim bahwa pengemudi mobil itu melarikan diri dengan rasa takut sebelum Lukau memutuskan untuk memeriksa mayatnya.
Karena video itu di-posting online, banyak pengguna media sosial menyatakan kecewa atas kejadian itu. Banyak juga pengguna media sosial yang mencela acara tersebut dengan meramaikan tanda pagar (tagar) #lukauchallenge untuk menirukan aksi Alph Lukau.
Gambar-gambar juga telah dibagikan secara online yang menunjukkan seorang juru kamera dari pastor Lukau disebut-sebut sebagai orang "mati" yang dimaksud. Yang lain juga melihat apa yang tampak seperti smartphone ada di saku dada jas putih pria itu.
"Saya telah memutuskan untuk membagikan video ini di sini pada akhirnya karena saya telah sepenuhnya memastikan bahwa ini adalah tindakan bodoh dan omong kosong pada tingkat baru yang tak tertandingi yang dijumpai pada orang-orang miskin yang dicuci otak tanpa curiga. Pastor Lukau mengatur orang mati dan membangkitkannya dari kematian. Saya lelah!," tulis warga setempat Abraham Mutai via akun @ItsMutai.
"Pastor Lukau, kami malu dengan Anda. Memalsukan mukjizat dalam sorotan penuh kamera mengambil beberapa bola dari seorang pria gila dengan audiens yang dicuci otak. Dua tahun lalu, orang yang 'mati' dan 'dibangkitkan' adalah juru kamera Pastor Lukau di rumah sakit palsu. Kami tersadar!," lanjut dia.
Warga lain, Joe Muhahami, melalui akun @Muhahami menulis; "Kami pikir kami telah melihat semua Kesederhanaan dengan Owour dan episode-episode Mama Rosa-nya...Kemudian datanglah seorang Pastor Alph Lukau dari Afrika Selatan yang membangkitkan seorang pria 'mati'!...'mati tiga hari'. Tingkat pencucian otak oleh para penjahat ini tidak bisa ditebus!."
Selanjutnya, Katlee melalui akun @JustKatlee berkomentar;"Alph Lukau adalah penipu. Saya sudah bekerja di kamar mayat. Mulut dijahit dan disegel, mata dilem dan ada lotion khusus untuk wajah. Orang mati itu tampak seperti dia berjalan keluar di spa. Saya melaporkan Alph sebagai spam."
Klaim kontroversial itu memicu penyelidikan aparat penegak hukum. Sedangkan ledekan banyak orang bermunculan dari media sosial.
Klaim Pastor Lukau juga diperkuat dengan video yang menunjukkan dia mendekati seorang pria yang terbaring di peti mati dengan mengenakan jas putih, sarun tangan dan kapas yang dimasukkan di hidungnya. Video rekaman kejadian yang dia sebut "mukjizat" itu diambil dari luar auditorium gereja pada hari Minggu lalu.
Dalam video itu, para jemaat gereja terlihat kebingungan ketika melihat pria di dalam peti mati itu bangkit dengan ekspresi terengah-engah setelah Pastor Lukau menyentuh perutnya sambil berbicara dalam "bahasa roh".
"Bisakah Anda melihat apa yang terjadi? Pria ini meninggal sejak hari Jumat, ia berada di kamar mayat. Ini adalah tanda bahwa apa pun yang telah dilakukan iblis, itu sudah berakhir. Setan, saya katakan di mana pun saya menemukan Anda, saya akan menendang Anda," kata Lukau di tengah sorak-sorai dan tepuk tangan dari jemaat yang kebingungan, seperti dikutip face2faceafrica, Rabu (27/2/2019).
Video yang telah beredar di media sosial itu juga menunjukkan pria yang diklaim dibangkitkan dari kematian berjalan ke auditorium gereja dan memakan makanan yang ditawarkan di barisan depan sambil bersikap gelisah.
Hanya 24 jam setelah video itu viral dan memicu kemarahan serta ledekan dari para pengguna media sosial, tiga rumah duka telah melaporkan gereja itu kepada polisi pada hari Senin lalu. Pihak gereja dituduh melakukan penipuan dengan mengambil bagian dalam tindakan tersebut.
“Dengan menyesal bahwa hasil dari plot semacam itu telah memengaruhi reputasi kami sebagai penyedia layanan. Kami telah melaporkan masalah ini di kantor polisi Jeppe untuk penyelidikan lebih lanjut," kata pengacara Prince Mafu yang mewakili tiga rumah duka, Kings and Queens, Black Phoenix dan Kingdom Blue.
Dia mengatakan kepada media lokal Afrika Selatan bahwa pihak-pihak rumah duka didekati secara individual oleh orang-orang yang terkait dengan gereja yang membeli peti mati dan menyewa mobil jenazah.
Komisi Afrika Selatan untuk Promosi dan Perlindungan Hak-Hak Budaya, Agama dan Komunitas Linguistik (Komisi CRL) telah menyatakan bahwa mereka akan menyelidiki insiden "kebangkitan" di Alleluia International Ministries.
“Sebagai komisi, kita perlu sampai ke akar dari ini. Kecuali jika kita melakukan itu, orang Afrika Selatan dibawa naik dan kecerdasan mereka dihina," kata Wakil Ketua Komisi David Mosoma yang dikutip oleh media lokal, Eye Witness News (EWN).
Para pemimpin gereja hanya akan bersedia berkomentar setelah tuntutan hukum diajukan. Menteri Gereja Busi Gaca dan Pastor Rochelle Kombou mengatakan kepada media lokal Sowetan Live bahwa Alph Lukau tidak membangkitkan orang itu, tetapi hanya menyelesaikan keajaiban yang telah dimulai Tuhan.
“Pada saat abdi Allah (Lukau) sampai kepadanya, dia sudah bernafas. Saya berteriak. Kulihat lidahnya bergerak. Itu bukan mukjizat kebangkitan, kita mengatakan kesaksian itu diselesaikan oleh orang yang dipilih untuk melakukan apa yang dia lakukan," kata Kombou.
“Mukjizat penyembuhan dan pembebasan ini bukanlah pemandangan yang tidak biasa di gereja. Tanggung jawab abdi Allah adalah membantu kesaksian untuk hidup kembali. Abdi Allah menyelesaikan mukjizat dengan berdoa karena doa adalah kuncinya," ujarnya.
Gaca juga menjelaskan bahwa kerabat pria itu sedang dalam perjalanan ke Zimbabwe untuk penguburan pria itu ketika mereka memutuskan untuk mengunjungi gereja dan para pemimpin gereja diberitahu bahwa sebuah mobil jenazah baru saja tiba di pintu gerbang.
"Begitu mereka tiba di sini, mereka mulai mendengar gerakan yang datang dari peti mati. Dan Anda tahu di dalam budaya kita, jika seseorang mati dan Anda mulai mendengar gerakan, orang-orang menjadi takut," katanya setelah mengklaim bahwa pengemudi mobil itu melarikan diri dengan rasa takut sebelum Lukau memutuskan untuk memeriksa mayatnya.
Karena video itu di-posting online, banyak pengguna media sosial menyatakan kecewa atas kejadian itu. Banyak juga pengguna media sosial yang mencela acara tersebut dengan meramaikan tanda pagar (tagar) #lukauchallenge untuk menirukan aksi Alph Lukau.
Gambar-gambar juga telah dibagikan secara online yang menunjukkan seorang juru kamera dari pastor Lukau disebut-sebut sebagai orang "mati" yang dimaksud. Yang lain juga melihat apa yang tampak seperti smartphone ada di saku dada jas putih pria itu.
"Saya telah memutuskan untuk membagikan video ini di sini pada akhirnya karena saya telah sepenuhnya memastikan bahwa ini adalah tindakan bodoh dan omong kosong pada tingkat baru yang tak tertandingi yang dijumpai pada orang-orang miskin yang dicuci otak tanpa curiga. Pastor Lukau mengatur orang mati dan membangkitkannya dari kematian. Saya lelah!," tulis warga setempat Abraham Mutai via akun @ItsMutai.
"Pastor Lukau, kami malu dengan Anda. Memalsukan mukjizat dalam sorotan penuh kamera mengambil beberapa bola dari seorang pria gila dengan audiens yang dicuci otak. Dua tahun lalu, orang yang 'mati' dan 'dibangkitkan' adalah juru kamera Pastor Lukau di rumah sakit palsu. Kami tersadar!," lanjut dia.
Warga lain, Joe Muhahami, melalui akun @Muhahami menulis; "Kami pikir kami telah melihat semua Kesederhanaan dengan Owour dan episode-episode Mama Rosa-nya...Kemudian datanglah seorang Pastor Alph Lukau dari Afrika Selatan yang membangkitkan seorang pria 'mati'!...'mati tiga hari'. Tingkat pencucian otak oleh para penjahat ini tidak bisa ditebus!."
Selanjutnya, Katlee melalui akun @JustKatlee berkomentar;"Alph Lukau adalah penipu. Saya sudah bekerja di kamar mayat. Mulut dijahit dan disegel, mata dilem dan ada lotion khusus untuk wajah. Orang mati itu tampak seperti dia berjalan keluar di spa. Saya melaporkan Alph sebagai spam."
(mas)