Ditinggal Ibunya Pesta Seminggu, Anak 3 Tahun Mati Kelaparan
A
A
A
MOSKOW - Seorang ibu muda di Rusia meninggalkan putrinya yang berusia tiga tahun sendirian untuk pesta selama seminggu. Anak kecil yang ditinggal tanpa makanan dan air itu mati kelaparan.
Maria Plenkina, 21, meninggalkan putrinya pada hari ulang tahun ketiga. Dia mengunci pintu dan mematikan pasokan air sehingga gadis kecil itu tidak bisa minum sendiri.
Anak kecil bernama Kristina itu ditemukan oleh neneknya, Irina, 47, yang membawa hadiah ulang tahun. Irina segera memanggil ambulans dan polisi, tetapi anak itu dinyatakan meninggal di tempat kejadian.
Nenek yang putus asa tersebut mengatakan bahwa Maria rajin menggunakan media sosial dan mengatakan kepadanya bahwa dia dan putri kecilnya baik-baik saja.
Pada kenyataannya sang ibu muda itu meninggalkan putrinya mati kelaparan di rumah mereka di Kirov, Rusia.
Komite Investigasi Rusia mengatakan Maria telah ditahan selama dua bulan dan sedang diselidiki atas tuduhan pembunuhan terhadap seorang anak dengan menggunakan kekejaman yang ekstrem.
"Ibu anak itu mengatakan bahwa dia sengaja menutup pintu apartemen dan meninggalkan rumah," kata komite tersebut melalui seorang juru bicara, seperti dikutip Daily Mirror, Sabtu (23/2/2019). "Dia bersenang-senang dengan teman-temannya, dan berfoya-foya."
"Sang ibu tidak ada di sana selama seminggu, dari 13 Februari hingga 20 Februari," imbuh komite yang bertanggung jawab atas penyelidikan pembunuhan itu. "Dia bahkan tidak menangis, dan tidak menunjukkan penyesalan," lanjut komite tersebut.
"Dia hanya berkata dengan dingin: 'Ya, saya pergi, saya menutup air dan meninggalkan anak itu tanpa air dan makanan'."
Maria, dalam sebuah video, terlihat berada di kandang besi di sebuah pengadilan Rusia. Selama diadili, dia berbicara dengan tenang, dan tanpa emosi.
Sikapnya itu membuat para tetangganya marah. "Bagaimana seorang ibu bisa begitu jahat?," kecam seorang tetangga.
Nenek korban, Irina, mengatakan dia sebenarnya bisa mengambil anak kecil itu jika putrinya merasakan masalah. "Dia berbohong pada saya bahwa semuanya baik-baik saja," katanya.
"Dia berbohong kepada semua orang. Saya tidak pernah berpikir bahwa Maria bisa melakukan hal seperti itu. Kalau saja saya melihat ada sesuatu yang salah, saya akan mengambil anak itu untuk saya."
Irina mengatakan tidak pernah ada tanda-tanda pelecehan pada putrinya. "Dia telah menunjukkan akting profesional kelas tertinggi, jika Anda menipu semua orang sedemikian rupa," katanya.
"Ternyata, saya benar-benar tidak tahu putri saya sendiri," sesal Irina.
Maria Plenkina, 21, meninggalkan putrinya pada hari ulang tahun ketiga. Dia mengunci pintu dan mematikan pasokan air sehingga gadis kecil itu tidak bisa minum sendiri.
Anak kecil bernama Kristina itu ditemukan oleh neneknya, Irina, 47, yang membawa hadiah ulang tahun. Irina segera memanggil ambulans dan polisi, tetapi anak itu dinyatakan meninggal di tempat kejadian.
Nenek yang putus asa tersebut mengatakan bahwa Maria rajin menggunakan media sosial dan mengatakan kepadanya bahwa dia dan putri kecilnya baik-baik saja.
Pada kenyataannya sang ibu muda itu meninggalkan putrinya mati kelaparan di rumah mereka di Kirov, Rusia.
Komite Investigasi Rusia mengatakan Maria telah ditahan selama dua bulan dan sedang diselidiki atas tuduhan pembunuhan terhadap seorang anak dengan menggunakan kekejaman yang ekstrem.
"Ibu anak itu mengatakan bahwa dia sengaja menutup pintu apartemen dan meninggalkan rumah," kata komite tersebut melalui seorang juru bicara, seperti dikutip Daily Mirror, Sabtu (23/2/2019). "Dia bersenang-senang dengan teman-temannya, dan berfoya-foya."
"Sang ibu tidak ada di sana selama seminggu, dari 13 Februari hingga 20 Februari," imbuh komite yang bertanggung jawab atas penyelidikan pembunuhan itu. "Dia bahkan tidak menangis, dan tidak menunjukkan penyesalan," lanjut komite tersebut.
"Dia hanya berkata dengan dingin: 'Ya, saya pergi, saya menutup air dan meninggalkan anak itu tanpa air dan makanan'."
Maria, dalam sebuah video, terlihat berada di kandang besi di sebuah pengadilan Rusia. Selama diadili, dia berbicara dengan tenang, dan tanpa emosi.
Sikapnya itu membuat para tetangganya marah. "Bagaimana seorang ibu bisa begitu jahat?," kecam seorang tetangga.
Nenek korban, Irina, mengatakan dia sebenarnya bisa mengambil anak kecil itu jika putrinya merasakan masalah. "Dia berbohong pada saya bahwa semuanya baik-baik saja," katanya.
"Dia berbohong kepada semua orang. Saya tidak pernah berpikir bahwa Maria bisa melakukan hal seperti itu. Kalau saja saya melihat ada sesuatu yang salah, saya akan mengambil anak itu untuk saya."
Irina mengatakan tidak pernah ada tanda-tanda pelecehan pada putrinya. "Dia telah menunjukkan akting profesional kelas tertinggi, jika Anda menipu semua orang sedemikian rupa," katanya.
"Ternyata, saya benar-benar tidak tahu putri saya sendiri," sesal Irina.
(mas)