Putra Mahkota Arab Saudi Sempat Kunjungi Tembok China

Sabtu, 23 Februari 2019 - 06:32 WIB
Putra Mahkota Arab Saudi...
Putra Mahkota Arab Saudi Sempat Kunjungi Tembok China
A A A
Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman tidak hanya ingin memperkuat hubungan ekonomi dan diplomatik dengan China di depan meja, tapi juga di tempat wisata. Digandeng Duta Besar (Dubes) China untuk Arab Saudi Li Huaxin, Pangeran Mohammed menjelajahi Tembok Besar China sambil berdiskusi bersama.

Pangeran Mohammed sengaja menghirup udara segar dan menyaksikan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia itu untuk mengenal China lebih dekat. Maklum, Tembok Besar China merupakan salah satu peninggalan sejarah hebat China. Sebelum pergi ke sana, dia bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China Liu.

Pangeran Mohammed juga bertemu dengan politisi dan anggota Komite Tetap Politbiro Partai Komunis China di Balai Besar Rakyat. Kedua belah pihak menyepakati berbagai kerja sama, mulai dari kerja sama di bidang petroleum, industri kimia, investasi, energi terbarukan, dan anti-terorisme. Mereka berharap hubungan itu akan terjaga.

Arab Saudi merupakan salah satu pemasok utama minyak mentah China dan pasar penting ekspor China, termasuk di bidang militer. Pangeran Mohammed diyakini mencari dukungan dari Asia setelah ditekan sejumlah negara Barat atas pembunuhan Jamal Khashoggi dan keterlibatannya dalam Perang Yaman.

Tidak seperti negara Barat, China serta beberapa negara Asia lainnya yang dikunjungi Pangeran Mohammed seperti India dan Pakistan tidak pernah turut campur dalam urusan negara lain, termasuk Arab Saudi. Begitu pun sebaliknya, Arab Saudi tidak pernah turut campur dalam urusan China, India, dan Pakistan.

Pangeran Mohammed juga membawa eksekutif papan atas Aramco yang sudah menanamkan modal sebesar USD20 miliar (Rp281 triliun) di Pakistan dan sedang menimbang industri kilang minyak di India. Aramco dilaporkan akan membangun kilang minyak dan petrokimia di Lianong, China.

Investasi bersama Norinco itu diyakini dapat membantu Arab Saudi merebut kembali gelar eksportir minyak terbesar menuju China yang saat ini dipegang Rusia dalam tiga tahun terakhir. Aramco juga akan mencoba meningkatkan pangsa pasar dengan menandatangani kesepakatan dengan perusahaan non-pemerintah.

Pangeran Mohammed bersama delegasi lainnya menapakkan kaki di Beijing, Kamis (21/2) waktu lokal. Kunjungan itu menjadi rangkaian terakhir dari tur Pangeran Mohammed ke Asia. Sebelum terbang menuju China, Pangeran Mohammed telah berkunjung ke India dan Pakistan dan batal mengunjungi Indonesia.

China merupakan mitra dagang terbesar Arab Saudi melampaui negara Eropa dan Amerika Serikat (AS). Pada 2018, ekspor Arab Saudi menuju China mencapai USD46 miliar (Rp646 triliun). Kedua negara yang memiliki inisiatif dan program tersendiri dalam menggenjot ekonomi nasional membutuhkan dukungan negara lain.

Arab Saudi sebelumnya mengungkapkan ketertarikan untuk ambil bagian dalam rencana pengembangan infrastruktur Belt and Road yang diajukan China di seluruh dunia, mulai dari jalan raya, rel kereta api hingga pelabuhan. China juga diharapkan tertarik menyukseskan program diversifikasi ekonomi Saudi Vision 2030.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2698 seconds (0.1#10.140)