Hubungan Makin Mesra, PM China Li Qiang Kunjungi Saudi
loading...
A
A
A
RIYADH - China berupaya meningkatkan hubungan dengan Arab Saudi saat Perdana Menteri Li Qiang dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengadakan pembicaraan tingkat tinggi di Riyadh pada Rabu (11/9/2024).
Li tiba di ibu kota Saudi pada Selasa malam untuk menjadi ketua bersama Komite Tingkat Tinggi Saudi-China keempat dengan Mohammed bin Salman. Kedua pihak diharapkan terlibat dalam diskusi mendalam untuk "memperkuat persahabatan dan memperluas kerja sama," menurut pernyataan dari Beijing.
Li berharap Beijing dan Riyadh akan "semakin memperkuat penyelarasan strategi pembangunan mereka dan mengangkat hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi."
"Sejak terjalinnya hubungan diplomatik 34 tahun lalu, hubungan bilateral telah mencapai perkembangan pesat melalui upaya bersama, menghasilkan hasil yang bermanfaat dalam kerja sama praktis," katanya setelah tiba di Arab Saudi.
Li mengenang bahwa Presiden China Xi Jinping menghadiri KTT China - Negara Arab pertama dan KTT China-Dewan Kerja Sama Teluk pertama pada Desember 2022.
"Selama lebih dari setahun, kedua belah pihak telah secara aktif melaksanakan hasil utama dari KTT tersebut... menjaga komunikasi dan koordinasi yang erat dalam urusan regional dan internasional, dan terus meningkatkan kemitraan strategis komprehensif China - Arab Saudi," kata perdana menteri China tersebut.
Menjelang perjalanan Li ke Riyadh, China menyerahkan anjungan minyak dan gas lepas pantai terbesar yang pernah dibangunnya ke Arab Saudi.
Anjungan pengumpulan dan pengangkutan minyak dan gas Marjan berbobot lebih dari 17.200 ton dan lebih tinggi dari gedung 24 lantai dengan luas dek yang setara dengan 15 lapangan basket.
China merupakan importir minyak terbesar kedua bagi Arab Saudi karena volume perdagangan bilateral melonjak hingga sekitar USD106 miliar tahun lalu.
Kunjungan Li juga merupakan perjalanan tingkat tinggi pertama ke Riyadh setelah China menjadi perantara kesepakatan antara Arab Saudi dan Iran pada Maret tahun lalu untuk menormalisasi hubungan bilateral.
Li tiba di ibu kota Saudi pada Selasa malam untuk menjadi ketua bersama Komite Tingkat Tinggi Saudi-China keempat dengan Mohammed bin Salman. Kedua pihak diharapkan terlibat dalam diskusi mendalam untuk "memperkuat persahabatan dan memperluas kerja sama," menurut pernyataan dari Beijing.
Li berharap Beijing dan Riyadh akan "semakin memperkuat penyelarasan strategi pembangunan mereka dan mengangkat hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi."
"Sejak terjalinnya hubungan diplomatik 34 tahun lalu, hubungan bilateral telah mencapai perkembangan pesat melalui upaya bersama, menghasilkan hasil yang bermanfaat dalam kerja sama praktis," katanya setelah tiba di Arab Saudi.
Li mengenang bahwa Presiden China Xi Jinping menghadiri KTT China - Negara Arab pertama dan KTT China-Dewan Kerja Sama Teluk pertama pada Desember 2022.
"Selama lebih dari setahun, kedua belah pihak telah secara aktif melaksanakan hasil utama dari KTT tersebut... menjaga komunikasi dan koordinasi yang erat dalam urusan regional dan internasional, dan terus meningkatkan kemitraan strategis komprehensif China - Arab Saudi," kata perdana menteri China tersebut.
Menjelang perjalanan Li ke Riyadh, China menyerahkan anjungan minyak dan gas lepas pantai terbesar yang pernah dibangunnya ke Arab Saudi.
Anjungan pengumpulan dan pengangkutan minyak dan gas Marjan berbobot lebih dari 17.200 ton dan lebih tinggi dari gedung 24 lantai dengan luas dek yang setara dengan 15 lapangan basket.
China merupakan importir minyak terbesar kedua bagi Arab Saudi karena volume perdagangan bilateral melonjak hingga sekitar USD106 miliar tahun lalu.
Kunjungan Li juga merupakan perjalanan tingkat tinggi pertama ke Riyadh setelah China menjadi perantara kesepakatan antara Arab Saudi dan Iran pada Maret tahun lalu untuk menormalisasi hubungan bilateral.
(ahm)