Iran Sebut AS Munafik karena Berupaya Jual Teknologi Nuklir ke Saudi

Kamis, 21 Februari 2019 - 00:29 WIB
Iran Sebut AS Munafik...
Iran Sebut AS Munafik karena Berupaya Jual Teknologi Nuklir ke Saudi
A A A
TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan upaya Amerika Serikat (AS) menjual teknologi nuklir ke Arab Saudi merupakan sikap munafik Washington. Zarif meledek Washington yang kerap sesumbar menjadikan penilaian hak asasi manusia (HAM) sebagai pertimbangan penjualan senjata dan teknologinya.

Komentar Zarif di Twitter pada hari Rabu muncul setelah laporan Kongres AS mengtakan administrasi Presiden Donald Trump berusaha untuk melangkahi Kongres untuk memajukan penjualan teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir ke Arab Saudi.

"Hari demi hari menjadi lebih jelas bagi dunia apa yang selalu jelas bagi kami; hak asasi manusia maupun program nuklir tidak menjadi perhatian AS," tulis Zarif, dikutip Al Jazeera, Kamis (21/2/2019).

"Mula-mula seorang jurnalis yang dipotong-potong; penjualan ilegal teknologi nuklir ke Arab Saudi sekarang sepenuhnya mengekspos #Kemunafikan," lanjut tweet Zarif, merujuk pada pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di tangan agen-agen nakal Riyadh, dan laporan baru oleh Komite Kongres AS tentang penjualan yang direncanakan.

Berita tentang penjualan yang direncanakan diterima dengan kekhawatiran oleh analis keamanan yang percaya transfer teknologi nuklir AS yang sangat sensitif dapat membuka jalan bagi produksi senjata nuklir di Kerajaan Saudi.

Komite Kongres yang dipimpin Demokrat sedang menyelidiki upaya perusahaan-perusahaan tenaga nuklir AS untuk memenangkan persetujuan pemerintahan Trump untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya.

Sasaran utama penyelidikan komite adalah upaya IP3 International, konsorsium produsen tenaga nuklir yang mulai melobi selama transisi Trump pada akhir 2016 dan awal 2017 untuk memenangkan persetujuan presiden guna mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir di Arab Saudi.

Iran sampai saat ini masih mempertahankan Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2015 atau lebih dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran. Dalam JCPOA 2015, Teheran bersedia mengekang program pengayaan uraniumnya dan berjanji tidak akan mengejar senjata nuklir.

Sebagai imbalannya, sejumlah sanksi internasional dicabut. JCPOA 2015 diteken di Wina antara Iran dengan enam kekuatan dunia; AS, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, Cina, dan Uni Eropa.

Namun, Presiden Donald Trump pada Mei 2018 menarik AS dari JCPOA 2015 dan memberlakukan kembali sanksinya terhadap Iran. Langkah Trump ini dikecam Teheran dan lima negara penandatangan kesepakatan nuklir tersebut.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah berulang kali mengkonfirmasi bahwa Teheran telah memenuhi komitmen kesepakatan nuklir. Namun, Washington tak peduli dengan penilaian IAEA.
(mas)
Berita Terkait
Sekjen PBB: Kesepakatan...
Sekjen PBB: Kesepakatan Nuklir Iran Penting untuk Keamanan Teluk
AS Kembali ke JCPOA,...
AS Kembali ke JCPOA, Pangeran Saudi: Jangan Ulangi Kesalahan yang Sama
Iran Tuding Arab Saudi...
Iran Tuding Arab Saudi Punya Rencana Nuklir Rahasia
Pemimpin Tertinggi Ali...
Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei: AS akan Dapat Tamparan Keras jika Serang Iran
Think Tank AS: Iran...
Think Tank AS: Iran Bisa Hasilkan Uranium untuk Senjata Nuklir dalam Sebulan
Tuding Iran Buat Senjata...
Tuding Iran Buat Senjata Nuklir, Prancis Desak Perjanjian Nuklir Dihidupkan Kembali
Berita Terkini
Pakistan Akui Lakukan...
Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris
3 jam yang lalu
Dendam, Israel Tak akan...
Dendam, Israel Tak akan Kirim Pejabat Senior ke Pemakaman Paus Fransiskus
6 jam yang lalu
130.000 Orang Berikan...
130.000 Orang Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus di Vatikan
7 jam yang lalu
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
8 jam yang lalu
Konflik Kashmir Memanas!...
Konflik Kashmir Memanas! Tentara India dan Pakistan Saling Tembak di Perbatasan
9 jam yang lalu
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
9 jam yang lalu
Infografis
Balas Dendam ke AS,...
Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved