Maduro Kecam Trump Terkait Ancaman pada Militer Venezuela
A
A
A
CARACAS - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro melemparkan kecaman keras atas pernyataan bernada ancaman yang dilontarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Di mana, pemimpin AS itu mengancam untuk menghancurkan militer Venezuela, jika mereka tidak bergabung dengan Juan Guaido.
"Mereka percaya dengan arogansi dan penghinaan kita terhadap mereka. Mereka percaya diri sebagai pemilik negara, dan Donald Trump percaya pada kekuatan untuk memberi perintah dan bahwa Angkatan Bersenjata Nasional Bolivarian akan melaksanakan perintahnya," kata Maduro, seperti dilansir PressTV pada Selasa (19/2).
Maduro kemudian mengatakan, dia telah memberi wewenang kepada Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino Lopez untuk menanggapi dengan semua moralitas Angkatan Bersenjata Nasional Bolivarian terhadap Trump.
Sebelumnya diwartakan, Trump, mendesak militer Venezuela untuk menerima tawaran amnesti dari pemimpin oposisi Juan Guaido atau kehilangan segalanya. Pernyataan Trump muncul ketika krisis di Venezuela semakin dalam, karena Presiden Nicolas Maduro menolak bantuan kemanusiaan masuk ke negara itu.
Berbicara kepada para pendukung dan ekspatriat Venezuela di Miami pada hari Minggu waktu setempat, Trump menyatakan, ia memiliki pesan untuk para pejabat yang membantu menjaga Maduro tetap di tempatnya.
"Mata seluruh dunia tertuju padamu hari ini, setiap hari dan setiap hari di masa depan. Kamu tidak bisa bersembunyi dari pilihan yang sekarang berhadapan denganmu. Kamu dapat memilih untuk menerima tawaran amnesti murah hati dari Presiden Guaido untuk menjalani hidupmu dengan damai bersama keluarga dan bangsamu," tuturnya.
"Atau kamu bisa memilih jalan kedua: terus mendukung Maduro. Jika kamu memilih jalan ini, kamu tidak akan menemukan pelabuhan yang aman, tidak ada jalan keluar yang mudah dan tidak ada jalan keluar. Kamu akan kehilangan segalanya," tukasnya.
"Mereka percaya dengan arogansi dan penghinaan kita terhadap mereka. Mereka percaya diri sebagai pemilik negara, dan Donald Trump percaya pada kekuatan untuk memberi perintah dan bahwa Angkatan Bersenjata Nasional Bolivarian akan melaksanakan perintahnya," kata Maduro, seperti dilansir PressTV pada Selasa (19/2).
Maduro kemudian mengatakan, dia telah memberi wewenang kepada Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino Lopez untuk menanggapi dengan semua moralitas Angkatan Bersenjata Nasional Bolivarian terhadap Trump.
Sebelumnya diwartakan, Trump, mendesak militer Venezuela untuk menerima tawaran amnesti dari pemimpin oposisi Juan Guaido atau kehilangan segalanya. Pernyataan Trump muncul ketika krisis di Venezuela semakin dalam, karena Presiden Nicolas Maduro menolak bantuan kemanusiaan masuk ke negara itu.
Berbicara kepada para pendukung dan ekspatriat Venezuela di Miami pada hari Minggu waktu setempat, Trump menyatakan, ia memiliki pesan untuk para pejabat yang membantu menjaga Maduro tetap di tempatnya.
"Mata seluruh dunia tertuju padamu hari ini, setiap hari dan setiap hari di masa depan. Kamu tidak bisa bersembunyi dari pilihan yang sekarang berhadapan denganmu. Kamu dapat memilih untuk menerima tawaran amnesti murah hati dari Presiden Guaido untuk menjalani hidupmu dengan damai bersama keluarga dan bangsamu," tuturnya.
"Atau kamu bisa memilih jalan kedua: terus mendukung Maduro. Jika kamu memilih jalan ini, kamu tidak akan menemukan pelabuhan yang aman, tidak ada jalan keluar yang mudah dan tidak ada jalan keluar. Kamu akan kehilangan segalanya," tukasnya.
(esn)