Minta Dipasok Sistem Rudal S-400, Saudi dan Rusia Konsultasi Tambahan
A
A
A
ABU DHABI - Arab Saudi ingin agar Rusia memasok sistem pertahanan rudal S-400 Triumf kepada militer Riyadh. Kedua pihak telah mengadakan konsultasi tambahan mengenai kontrak pengiriman.
CEO Rosoboronexport—eksportir senjata negara Rusia—Alexander Mikheyev mengungkapnya pada pameran pertahanan internasional IDEX 2019 di Abu Dhabi, hari Minggu.
"Adapun S-400, kami mengadakan konsultasi tambahan tentang proyek ini, sekarang kontrak ini (dengan Arab Saudi) sedang dipertimbangkan," kata Mikheyev, seperti dikutip kantor berita TASS, Senin (18/2/2019).
Laporan sebelumnya mengatakan kedua negara telah menyetujui pemasokan sistem pertahanan rudal S-400 Moskow kepada Riyadh.
S-400 Triumf adalah sistem pertahanan rudal udara jarak jauh paling canggih yang mulai beroperasi di Rusia pada tahun 2007. S-400 Triumf dirancang untuk menghancurkan pesawat, rudal balistik dan rudal jelajah, termasuk rudal jarak menengah, dan juga dapat digunakan di darat.
S-400 dapat melibatkan target pada jarak 400 km dan pada ketinggian hingga 30 km. Wakil Komandan Pasukan Dirgantara Rusia Viktor Gumenny mengatakan April lalu bahwa sistem pertahanan udara S-400 Rusia telah menerima rudal yang mampu menghancurkan target di ruang angkasa.
China menjadi negara asing pertama pembeli sistem S-400 Rusia. Sedangkan Turki sudah sepekat untuk membelinya dan mulai dipasok akhir tahun nanti.
CEO Rosoboronexport—eksportir senjata negara Rusia—Alexander Mikheyev mengungkapnya pada pameran pertahanan internasional IDEX 2019 di Abu Dhabi, hari Minggu.
"Adapun S-400, kami mengadakan konsultasi tambahan tentang proyek ini, sekarang kontrak ini (dengan Arab Saudi) sedang dipertimbangkan," kata Mikheyev, seperti dikutip kantor berita TASS, Senin (18/2/2019).
Laporan sebelumnya mengatakan kedua negara telah menyetujui pemasokan sistem pertahanan rudal S-400 Moskow kepada Riyadh.
S-400 Triumf adalah sistem pertahanan rudal udara jarak jauh paling canggih yang mulai beroperasi di Rusia pada tahun 2007. S-400 Triumf dirancang untuk menghancurkan pesawat, rudal balistik dan rudal jelajah, termasuk rudal jarak menengah, dan juga dapat digunakan di darat.
S-400 dapat melibatkan target pada jarak 400 km dan pada ketinggian hingga 30 km. Wakil Komandan Pasukan Dirgantara Rusia Viktor Gumenny mengatakan April lalu bahwa sistem pertahanan udara S-400 Rusia telah menerima rudal yang mampu menghancurkan target di ruang angkasa.
China menjadi negara asing pertama pembeli sistem S-400 Rusia. Sedangkan Turki sudah sepekat untuk membelinya dan mulai dipasok akhir tahun nanti.
(mas)