Rouhani Nyatakan Iran Siap Perbaiki Hubungan dengan Negara Teluk
Rouhani Nyatakan Iran Siap Perbaiki Hubungan dengan Negara Teluk
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, Teheran siap untuk bekerja dengan semua negara tetangganya, termasuk Arab Saudi untuk mengamankan perdamaian di Timur Tengah dalam apa yang dia sebut ancaman agresi Amerika Serikat (AS) dan Israel.
Dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi setempat, Rouhani menyatakah salah besar jika negara-negara di kawasan menilai AS dapat membantu membangun perdamaian. Dia menegaskan, hanya negara-negara di kawasan yang mampu melakukanya.
"Iran siap bekerja dengan negara-negara regional untuk menjaga keamanan di Timur Tengah. Kami ingin menjalin hubungan persaudaraan dengan semua negara di wilayah ini.Iran tidak pernah memulai agresi di wilayah ini," kata Rouhani.
"Negara-negara regional yang percaya bahwa Israel dan Amerika dapat membangun keamanan adalah salah. Kita, kaum Muslim, harus memastikan keamanan regional," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Minggu (17/2).
Tawaran Rouhani sebelumnya ke Saudi, seperti setelah dia terpilih sebagai Presiden Iran pada 2013 dan upaya Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif pada 2017, tidak berhasil. Beberapa analis ragu upaya terbaru Rouhani ini akan menemui hasil yang berbeda.
"Mempertimbangkan permusuhan yang sedang berlangsung, tidak ada kemungkinan dialog antara dua musuh bebuyutan," kata pengamat yang berbasis di Teheran, Hamid Farahvashian.
Dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi setempat, Rouhani menyatakah salah besar jika negara-negara di kawasan menilai AS dapat membantu membangun perdamaian. Dia menegaskan, hanya negara-negara di kawasan yang mampu melakukanya.
"Iran siap bekerja dengan negara-negara regional untuk menjaga keamanan di Timur Tengah. Kami ingin menjalin hubungan persaudaraan dengan semua negara di wilayah ini.Iran tidak pernah memulai agresi di wilayah ini," kata Rouhani.
"Negara-negara regional yang percaya bahwa Israel dan Amerika dapat membangun keamanan adalah salah. Kita, kaum Muslim, harus memastikan keamanan regional," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Minggu (17/2).
Tawaran Rouhani sebelumnya ke Saudi, seperti setelah dia terpilih sebagai Presiden Iran pada 2013 dan upaya Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif pada 2017, tidak berhasil. Beberapa analis ragu upaya terbaru Rouhani ini akan menemui hasil yang berbeda.
"Mempertimbangkan permusuhan yang sedang berlangsung, tidak ada kemungkinan dialog antara dua musuh bebuyutan," kata pengamat yang berbasis di Teheran, Hamid Farahvashian.
(esn)
Explore More