Kerusuhan Landa Haiti, Kanada Evakuasi 113 Warganya
A
A
A
OTTAWA - Kanada akan mengevakuasi 113 warganya yang tidak dapat kembali ke negaranya akibat aksi protes yang diwarnai kerusuhan dan kekerasan di Haiti . Hal itu diungkapkan oleh perdana menteri provinsi Quebec di Kanada timur, Francois Legault.
"(Maskapai) Air Transat baru saja mengkonfirmasi kepada saya bahwa 113 penumpang akan dibawa kembali dari Haiti besok dengan penerbangan," tulis Legault di Twitter, seperti disitir dari Sputnik, Sabtu (16/2/2019).
Awal pekan ini, beberapa kelompok warga Kanada tidak dapat mencapai bandara internasional Port-au-Prince karena jalan masuk dan keluar kota diblokir oleh pengunjuk rasa anti-pemerintah.
Sejak Rabu, kedutaan Kanada di Haiti telah ditutup. Selain itu, Ottawa menyarankan warga Kanada agar tidak bepergian ke Haiti karena aksi protes keras di sana. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengeluarkan rekomendasi yang sama, menambahkan pihaknya telah menarik kembali staf "non-darurat" dan anggota keluarga di tengah kerusuhan yang melonjak.
Haiti telah dilanda gelombang protes keras selama lebih dari seminggu dengan sedikitnya 7 demonstran terbunuh. Para pengunjuk rasa menyerukan kepada Presiden Jovenel Moise untuk mundur atas tuduhan penyalahgunaan dana miliaran dolar yang ditujukan untuk program pembangunan sosial di tengah kemiskinan ekstrem di negara itu.
Pada musim panas lalu pemerintah Haiti mengumumkan pengurangan subsidi bahan bakar sebagai bagian dari perjanjian dengan Dana Moneter Internasional (IMF) dalam upaya untuk mengatasi inflasi dan defisit anggaran. Tindakan itu memicu protes di mana para demonstran membarikade jalan, menjarah toko-toko dan membakar mobil di Ibu Kota negara itu Port-au-Prince.
Kerusuhan dengan kekerasan mendorong pengunduran diri Perdana Menteri Jack Guy Lafontant. Pada bulan September, majelis tinggi parlemen Haiti menyetujui program politik pemerintah yang baru ditunjuk yang dipimpin oleh Perdana Menteri Jean Henry Ceant.
"(Maskapai) Air Transat baru saja mengkonfirmasi kepada saya bahwa 113 penumpang akan dibawa kembali dari Haiti besok dengan penerbangan," tulis Legault di Twitter, seperti disitir dari Sputnik, Sabtu (16/2/2019).
Awal pekan ini, beberapa kelompok warga Kanada tidak dapat mencapai bandara internasional Port-au-Prince karena jalan masuk dan keluar kota diblokir oleh pengunjuk rasa anti-pemerintah.
Sejak Rabu, kedutaan Kanada di Haiti telah ditutup. Selain itu, Ottawa menyarankan warga Kanada agar tidak bepergian ke Haiti karena aksi protes keras di sana. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengeluarkan rekomendasi yang sama, menambahkan pihaknya telah menarik kembali staf "non-darurat" dan anggota keluarga di tengah kerusuhan yang melonjak.
Haiti telah dilanda gelombang protes keras selama lebih dari seminggu dengan sedikitnya 7 demonstran terbunuh. Para pengunjuk rasa menyerukan kepada Presiden Jovenel Moise untuk mundur atas tuduhan penyalahgunaan dana miliaran dolar yang ditujukan untuk program pembangunan sosial di tengah kemiskinan ekstrem di negara itu.
Pada musim panas lalu pemerintah Haiti mengumumkan pengurangan subsidi bahan bakar sebagai bagian dari perjanjian dengan Dana Moneter Internasional (IMF) dalam upaya untuk mengatasi inflasi dan defisit anggaran. Tindakan itu memicu protes di mana para demonstran membarikade jalan, menjarah toko-toko dan membakar mobil di Ibu Kota negara itu Port-au-Prince.
Kerusuhan dengan kekerasan mendorong pengunduran diri Perdana Menteri Jack Guy Lafontant. Pada bulan September, majelis tinggi parlemen Haiti menyetujui program politik pemerintah yang baru ditunjuk yang dipimpin oleh Perdana Menteri Jean Henry Ceant.
(ian)