Rusia, Turki dan Iran Puji Penarikan Pasukan AS dari Suriah

Jum'at, 15 Februari 2019 - 10:19 WIB
Rusia, Turki dan Iran...
Rusia, Turki dan Iran Puji Penarikan Pasukan AS dari Suriah
A A A
SOCHI - Rusia , Turki dan Iran memandang positif rencana penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari Suriah . Hal itu diungkapkan para pemimpin ketiga negara setelah pertemuan puncak terkait krisi Suriah di Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin, salah satu sekutu terdekat pemerintah Suriah, menjadi tuan rumah pertemuan itu di resor Laut Hitam Sochi. Ia membahas masa depan Suriah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan kompatriotnya dari Iran Hassan Rouhani.

"Penarikan AS dari timur laut Suriah akan menjadi langkah positif yang akan membantu menstabilkan situasi di wilayah ini, di mana akhirnya pemerintah yang sah harus membangun kembali kendalinay," kata Putin pada jumpa pers setelah pertemuan itu, seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (15/2/2019).

Namun, Putin juga mengatakan bahwa Rusia belum melihat perubahan besar yang menunjukkan AS bergerak untuk menarik pasukannya dari Suriah.

Putin mengatakan Presiden AS Donald Trump berusaha memenuhi janji kampanye pemilihan dengan memerintahkan penarikan pasukan, tetapi ia tidak dapat melakukannya karena apa yang digambarkan Putin sebagai masalah politik internal.

Sementara itu Erdogan mengatakan bahwa tidak ada batas waktu yang jelas untuk penarikan pasukan AS. Ia menambahkan bahwa tim Trump sendiri tidak setuju dengan presiden AS mengenai rencana penarikan pasukan itu.

Pemimpin Turki juga mengatakan bahwa koordinasi antara Rusia, Iran dan Turki selama penarikan pasukan AS penting bagi pemerintahnya. Dia mengatakan bahwa harapan untuk resolusi politik bagi konflik di Suriah tidak pernah lebih kuat.

Sedangkan Rouhani pada gilirannya mengatakan kehadiran AS di Timur Tengah merugikan negara-negara di kawasan itu. Ia pun menyerukan Washington untuk sepenuhnya menarik pasukannya dari kawasan itu.

Pada bulan Desember, Presiden Trump memerintahkan penarikan semua pasukan AS di Suriah, yang diyakini berjumlah sekitar 2.000.

Trump mengatakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sepenuhnya telah dikalahkan dan pasukan AS bisa pulang. Pada bulan Januari AS mengumumkan penarikan telah dimulai, tetapi sejauh ini hanya melibatkan kendaraan AS yang meninggalkan Suriah.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1476 seconds (0.1#10.140)