Tulsi Gabbard, Gadis Aloha yang Sampai Timur Tengah
A
A
A
TULSI Gabbard lahir di Leloaloa, Samoa, Amerika. Namun, saat berusia dua tahun, dia pindah ke Hawaii dan tumbuh besar di sana. Dia dibesarkan dalam keluarga multikultural dan multireligi.
Ayahnya, Mike Gabbard, adalah keturunan Samoa dan Eropa dan penceramah aktif di gereja Katoliknya. Ibunya, Carol Gabbard, yang lahir di Decatur, Indiana, adalah keturunan Eropa dan seorang Hindu yang taat. Tulsi memilih agama Hindu sebagai agamanya ketika masih remaja. (Baca Juga: Tulsi Gabbard: Politikus, Surfer, Capres Termuda Amerika SerikatDikutip The Glamour, sang gadis ‘aloha’ ini memiliki kenangan tersendiri tentang Hawaii. Menurut dia, banyak yang tidak menyadari betapa dalamnya makna ‘aloha’. “(Itu berarti) aku datang kepadamu dengan hati terbuka dan dengan cinta serta rasa hormat, juga pengakuan bahwa kita semua saling berhubungan,” katanya. Karena itu, dia menegaskan akan membawa “semangat aloha” ke Gedung Putih.
“Ini adalah perubahan yang perlu kita lihat di Gedung Putih karena Gedung Putih harus menjadi suara aloha ,” ujarnya, dikutip CBS News. Sejak remaja, Tulsi sudah aktif di berbagai kegiatan.
Menurut situs web pribadinya, dia ikut mendirikan sebuah organisasi nirlaba lingkungan yang disebut Healthy Hawai’i Coalition, yang berfokus pada pendidikan anak-anak tentang melindungi lingkungan Hawaii. Lalu dia kuliah di Hawaii Pacific University dan lulus dengan gelar bachelor of science di bidang Administrasi Bisnis pada tahun 2009.
Seolah mengikuti jejak sang ayah yang menjadi anggota legislatif negara bagian di sana, Tulsi juga menjadi orang termuda yang terpilih menjadi anggota legislatif pada 2002, ketika dia berusia 21 tahun.
Dia mengundurkan diri pada 2004 karena ditugaskan ke Timur Tengah dengan Garda Nasional Tentara Hawaii. Di sela-sela penempatannya, ia bekerja untuk almarhum senator veteran Daniel Akaka (D-Hawaii), dan kemudian bertugas di Dewan Kota Honolulu sebelum pemilihannya pada Kongres 2012.
Dia pun melayani dua tur tugas di Timur Tengah, dan dia melanjutkan pelayanannya sebagai mayor di Garda Nasional Angkatan Darat.
(Susi Susanti)
Ayahnya, Mike Gabbard, adalah keturunan Samoa dan Eropa dan penceramah aktif di gereja Katoliknya. Ibunya, Carol Gabbard, yang lahir di Decatur, Indiana, adalah keturunan Eropa dan seorang Hindu yang taat. Tulsi memilih agama Hindu sebagai agamanya ketika masih remaja. (Baca Juga: Tulsi Gabbard: Politikus, Surfer, Capres Termuda Amerika SerikatDikutip The Glamour, sang gadis ‘aloha’ ini memiliki kenangan tersendiri tentang Hawaii. Menurut dia, banyak yang tidak menyadari betapa dalamnya makna ‘aloha’. “(Itu berarti) aku datang kepadamu dengan hati terbuka dan dengan cinta serta rasa hormat, juga pengakuan bahwa kita semua saling berhubungan,” katanya. Karena itu, dia menegaskan akan membawa “semangat aloha” ke Gedung Putih.
“Ini adalah perubahan yang perlu kita lihat di Gedung Putih karena Gedung Putih harus menjadi suara aloha ,” ujarnya, dikutip CBS News. Sejak remaja, Tulsi sudah aktif di berbagai kegiatan.
Menurut situs web pribadinya, dia ikut mendirikan sebuah organisasi nirlaba lingkungan yang disebut Healthy Hawai’i Coalition, yang berfokus pada pendidikan anak-anak tentang melindungi lingkungan Hawaii. Lalu dia kuliah di Hawaii Pacific University dan lulus dengan gelar bachelor of science di bidang Administrasi Bisnis pada tahun 2009.
Seolah mengikuti jejak sang ayah yang menjadi anggota legislatif negara bagian di sana, Tulsi juga menjadi orang termuda yang terpilih menjadi anggota legislatif pada 2002, ketika dia berusia 21 tahun.
Dia mengundurkan diri pada 2004 karena ditugaskan ke Timur Tengah dengan Garda Nasional Tentara Hawaii. Di sela-sela penempatannya, ia bekerja untuk almarhum senator veteran Daniel Akaka (D-Hawaii), dan kemudian bertugas di Dewan Kota Honolulu sebelum pemilihannya pada Kongres 2012.
Dia pun melayani dua tur tugas di Timur Tengah, dan dia melanjutkan pelayanannya sebagai mayor di Garda Nasional Angkatan Darat.
(Susi Susanti)
(nfl)