AS Cabut Visa Anggota Majelis Konstituante Venezuela

Jum'at, 08 Februari 2019 - 11:15 WIB
AS Cabut Visa Anggota Majelis Konstituante Venezuela
AS Cabut Visa Anggota Majelis Konstituante Venezuela
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) telah mencabut visa anggota Majelis Konstituante Venezuela di tengah desakan yang berkelanjutan untuk meningkatkan tekanan pada Caracas. Demikian yang dikatakan utusan khusus untuk Venezuela.

Elliott Abrams tidak menyebutkan jumlah pasti anggota lembaga itu yang terkena dampak, juga tidak menyebutkan nama mereka. Namun ia mengatakan bahwa tindakan tersebut menargetkan badan yang disebutnya "tidak sah" itu.

"Walaupun saya tidak dapat menyebutkan nama karena informasi visa dilindungi, saya dapat menyatakan bahwa kami akan terus mengambil tindakan terhadap mereka yang menghancurkan lembaga-lembaga demokrasi Venezuela," ujarnya.

"Badan ini telah merebut banyak kekuatan konstitusional Majelis Nasional yang sah, dan mewujudkan penghancuran (Presiden Venezuela Nicolas) Maduro atas lembaga-lembaga demokratis," imbuhnya seperti dilansir dari Anadolu, Jumat (8/2/2019).

Dalama kesempatan itu Abrams terus menyerukan Maduro untuk melepaskan kendalinya, dengan mengatakan bahwa tidak masalah ke mana ia akan pergi, selama tidak lagi memimpin negara Amerika Selatan itu.

Majelis Konstituante Venezuela didirikan oleh Maduro pada tahun 2017 untuk menggantikan Majelis Nasional yang dikuasai oposisi.

Pencabutan visa itu terjadi di tengah-tengah dorongan diplomatik dan ekonomi Washington yang terus-menerus untuk memaksa Maduro menyerahkan kekuasaannya kepada pemimpin Majelis Nasional Juan Guaido, yang menyatakan dirinya sebagai presiden sementara pada 23 Januari lalu.

AS, Kanada, sebagian besar negara di Amerika Latin dan lebih dari 20 negara Eropa telah memberikan dukungan kepada Guaido setelah pengumuman tersebut. Tetapi Maduro menolak seruan agar dia mundur, bersikeras Washington sedang mengatur kudeta terhadap pemerintahnya.

China, Iran, Rusia, dan Turki tetap memberikan dukungan kepada Maduro.

Venezuela telah diguncang aksi protes sejak 10 Januari ketika Maduro dilantik untuk masa jabatan kedua setelah pemungutan suara yang diboikot oleh oposisi.

Guaido menyerukan untuk melanjutkan demonstrasi di negara itu dalam upaya untuk meningkatkan tekanan pada Maduro.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5631 seconds (0.1#10.140)