AS Larang Warganya Menyambangi Venezuela

Rabu, 30 Januari 2019 - 05:31 WIB
AS Larang Warganya Menyambangi Venezuela
AS Larang Warganya Menyambangi Venezuela
A A A
WASHINGTON - Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) meningkatkan peringatan perjalanannya ke Venezuela ke tingkat tertinggi. AS melarang warganya melakukan perjalanan ke Venezuela merujuk pada kerusuhan sipil yang terjadi di negara itu.

Langkah itu dilakukan setelah Gedung Putih meningkatkan upaya untuk melengserkan Presiden Nicolas Maduro dari kekuasaan pekan lalu.

Deplu AS mengeluarkan peringatan Level 4 pada Selasa sore waktu serempat. Mereka memperingatkan warga Amerika untuk menghindari Venezuela karena kejahatan, kerusuhan sipil, infrastruktur kesehatan yang buruk, dan penangkapan serta penahanan sewenang-wenang terhadap warga AS.

Penasihat perjalanan yang baru juga memperingatkan warga Amerika tentang ketidakstabilan politik yang berkelanjutan dan kemungkinan terjebak dalam demonstrasi jalanan yang kejam yang dapat terjadi dengan sedikit pemberitahuan.

Peringatan itu merekomendasikan warga AS meninggalkan Venezuela, dan menempatkan Venezuela dalam kategori yang sama dengan Suriah dan Korea Utara (Korut). Itu terjadi beberapa hari setelah AS memerintahkan evakuasi personel non-darurat dari kedutaan besarnya di Caracas, yang membuatnya memiliki kemampuan terbatas untuk memberikan layanan darurat kepada warga AS di sana seperti dikutip dari RT, Rabu (30/1/2019).

AS meningkatkan tekanan pada Venezuela pekan lalu, dengan mengakui pemimpin oposisi sebagai "presiden sementara" dan menyerukan Maduro untuk mundur. Washington juga memberlakukan sanksi baru terhadap perusahaan minyak milik negara Venezuela, PDVSA, pada Senin kemarin. Hal ini memicu tudingan yang dilontarkan menteri luar negeri Venezuela bahwa AS melakukan kudeta untuk merebut kendali atas cadangan minyak negara tersebut.

Sementara itu, wartawan melihat kata-kata "5.000 pasukan ke Kolombia" tertulis pada sebuah buku catatan yang dibawa oleh penasihat keamanan nasional AS John Bolton pada hari Senin. Ini mendorong spekulasi bahwa AS sedang mempertimbangkan semacam operasi militer untuk menggulingkan Maduro. Gedung Putih sendiri sebelumnya mengatakan tidak mengesampingkan opsi militer untuk negara itu.Baca Juga: Bolton Tulis '5.000 Tentara ke Kolombia', AS Invasi Venezuela?
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6911 seconds (0.1#10.140)