Shutdown Sebulan, Tingkat Absensi Pegawai AS Catat Rekor

Selasa, 22 Januari 2019 - 10:14 WIB
Shutdown Sebulan, Tingkat...
Shutdown Sebulan, Tingkat Absensi Pegawai AS Catat Rekor
A A A
WASHINGTON - Administrasi Keamanan Transportasi Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa ketidakhadiran petugas keamanan bandara (TSA) naik dan mencatat rekor 10 persen pada Minggu saat penutupan pemerintah memasuki hari ke-31. Karyawan Administrasi Keamanan Transportasi adalah bagian dari karyawan federal yang tidak dibayar di tengah penutupan sebagian pemerintah.

Badan itu mengatakan tingkat absensi tertinggi sebelumnya adalah 7 persen pada hari Sabtu. Angka 10 persen itu tiga kali dari dari tingkat ketidakhadiran 3,1 persen pada hari yang sama tahun lalu, ketika pemerintah juga ditutup sebagian karena masalah pendanaan legislatif seperti dikutip dari Reuters, Selasa (22/1/2019).

Karena penutupan sebagian pemerintah berlanjut, keselamatan udara menjadi perhatian utama karena jumlah agen TSA yang tidak muncul untuk bekerja bertambah. Agensi mengatakan banyak karyawan, yang tidak dibayar karena penutupan, tidak melapor untuk bekerja karena kesulitan keuangan.

Lebih dari 50.000 petugas TSA di antara sekitar 800 ribu pekerja federal telah diperintahkan untuk tinggal di rumah atau bekerja tanpa bayaran selama penutupan.

TSA mengatakan, meskipun ada pegawai yang absen, pemeriksaan keamanan terhadap hampir seluruh 1,78 juta penumpang pada hari Minggu berjalan normal yaitu 30 menit atau kurang.

Beberapa bandara mengalami waktu tunggu yang lebih lama di pos pemeriksaan keamanan, dan pada hari Minggu, Bandara Internasional Baltimore/Washington Thurgood Marshall menutup salah satu pos pemeriksaannya karena absensi pegawai yang berlebihan.

Sekitar seperempat dari pemerintah AS telah ditutup sejak 22 Desember setelah permintaan dana Presiden Donald Trump sebesar USD5,7 miliar untuk mendanai pembangunan tembok di sepanjang perbatasan dengan Meksiko ditolak oleh Partai Demokrat.

Janji pembangunan tembok perbatasan adalah janji kampanye andalan Trump pada pemilu presiden 2016. Sebagai seorang kandidat, ia mengatakan Meksiko akan membayar pembangunan tembok tersebut, tetapi pemerintah Meksiko telah menolaknya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7293 seconds (0.1#10.140)