Rusia Tolak Hancurkan Rudal 9M729, AS Keluar dari Perjanjian INF

Kamis, 17 Januari 2019 - 09:37 WIB
Rusia Tolak Hancurkan...
Rusia Tolak Hancurkan Rudal 9M729, AS Keluar dari Perjanjian INF
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi mulai keluar dari perjanjian Intermediate-range Nuclear Forces (INF) 1987 pada 2 Februari 2019 setelah pembicaraan dengan Rusia berakhir dengan kegagalan. Alasan utama Washington menarik diri dari perjanjian senjata nuklir era Perang Dingin itu adalah karena Moskow menolak menghancurkan sistem rudal 9M729.

AS telah menolak tawaran Moskow untuk memeriksa rudal baru Rusia yang diduga melanggar perjanjian senjata nuklir tersebut. Wakil Menteri Luar Negeri untuk Kontrol Senjata dan Keamanan Internasional, Andrea Thompson, membenarkan niat AS untuk menarik diri dari traktat INF setelah pertemuan kedua dengan delegasi Rusia di Jenewa berakhir dengan kebuntuan.

Presiden AS Donald Trump telah mengejutkan sekutu Washington ketika dia mengumumkan niatnya untuk meninggalkan perjanjian INF 1987 pada Oktober. Perjanjian tersebut mengamanatkan penghancuran ribuan senjata AS dan Soviet, dan telah membuat rudal nuklir AS ditarik keluar dari Eropa selama tiga dekade.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduh AS bersikap keras kepala. Menurutnya, Moskow telah menawarkan untuk mengizinkan para ahli Washington memeriksa rudal yang dicurigai itu, yang menurutnya tidak melanggar batas yang ditetapkan dalam perjanjian INF 1987.

"Namun, perwakilan AS tiba dengan posisi siap yang didasarkan pada ultimatum dan berpusat pada permintaan bagi kita untuk menghancurkan roket ini, peluncurnya, dan semua peralatan terkait di bawah pengawasan AS," kata Lavrov.

Thompson mencatat bahwa AS telah menuntut transparansi Rusia atas rudal selama lebih dari lima tahun. Dia mengonfirmasi bahwa tawaran inspeksi tidak cukup dan bahwa AS menuntut penghancuran sistem rudal, yang dikenal sebagai 9M729.

"Kami menjelaskan kepada rekan-rekan Rusia kami secara khusus apa yang harus mereka lakukan untuk kembali ke kepatuhan dengan cara yang dapat kami konfirmasikan, penghancuran yang dapat diverifikasi dari sistem yang tidak patuh," kata Thompson, seperti dikutip The Guardian, Kamis (17/1/2019).

"Untuk melihat rudal itu tidak mengonfirmasi jarak yang bisa ditempuh rudal itu, dan pada akhirnya itu adalah pelanggaran terhadap perjanjian itu," kata Thompson dalam konferensi telepon dengan wartawan.

Dia mengatakan bahwa saat ini tidak ada rencana untuk pembicaraan lanjutan tentang INF sebelum batas waktu 2 Februari ditetapkan oleh administrasi Trump, meskipun para diplomat AS dan Rusia akan bertemu, termasuk pada pertemuan puncak dewan NATO-Rusia minggu depan.

Thompson mengatakan jika Rusia tidak menunjukkan kesediaan untuk mematuhi perjanjian dengan batas waktu, AS akan menangguhkan kewajibannya sendiri, yang berarti bahwa departemen pertahanan AS dapat memulai penelitian dan pengembangan rudal dengan jangkauan yang saat ini dilarang oleh INF, dari 500 hingga 5.500 km.

Pada saat yang sama, dia mengatakan kepada wartawan bahwa AS akan secara resmi memberikan pemberitahuan tentang penarikannya dari perjanjian itu, yang dapat mulai berlaku pada 2 Agustus.

Setelah itu, tidak akan ada pembatasan penyebaran rudal jarak menengah di Eropa atau Pasifik.

Pemerintahan Obama telah mengeluh kepada Rusia tentang rudal barunya tetapi tidak mengancam untuk meninggalkan perjanjian tersebut. Para diplomat mengatakan bahwa Penasihat Keamanan Nasional Trump, John Bolton, membujuknya untuk menarik AS keluar dari traktat INF 1987, meskipun ada penentangan dari Departemen Pertahanan dan dari sekutu Eropa-nya.
(mas)
Berita Terkait
Begini Perbandingan...
Begini Perbandingan Senjata Nuklir Rusia dan Amerika Serikat
China: Amerika Serikat...
China: Amerika Serikat Ancaman Nuklir Utama di Dunia!
Adu Kekuatan Senjata...
Adu Kekuatan Senjata Nuklir Rusia vs Amerika Serikat, Siapa Unggul?
Amerika Serikat Anggap...
Amerika Serikat Anggap Serius Ancaman Senjata Nuklir Putin
Hacker Rusia Targetkan...
Hacker Rusia Targetkan 3 Lab Nuklir Amerika Serikat
Rusia Beritahu Amerika...
Rusia Beritahu Amerika Serikat: Kami Latihan Kekuatan Nuklir!
Berita Terkini
Rumah Eks Presiden Korsel...
Rumah Eks Presiden Korsel Digerebek untuk Penyelidikan terhadap Dukun dan Hadiah Mewah
32 menit yang lalu
Israel Dilanda Kebakaran...
Israel Dilanda Kebakaran Hebat, Zionis Umumkan Keadaan Darurat dan Minta Bantuan Dunia
1 jam yang lalu
Houthi Sebut Serangannya...
Houthi Sebut Serangannya yang Bikin Jet Tempur F/A-18 AS Jatuh dari Kapal Induk dan Tenggelam di Laut
1 jam yang lalu
Indonesia Lihatlah!...
Indonesia Lihatlah! Gubernur Kalimantan Utara Malu Kebutuhan Pokok Rakyat Bergantung pada Malaysia
2 jam yang lalu
Mahathir Mohamad: Dunia...
Mahathir Mohamad: Dunia Tak Bisa Apa-apa karena Pendukung Genosida Israel Adalah Amerika yang Hebat
2 jam yang lalu
Legenda Hollywood Oliver...
Legenda Hollywood Oliver Stone: AS dan Rusia Nyaris Perang Dunia III
3 jam yang lalu
Infografis
Pentagon: China Bisa...
Pentagon: China Bisa Hancurkan Semua Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved