Rusia Sebut Tudingan Kolusi Putin-Trump sebagai Teori Konspirasi
A
A
A
MOSKOW - Juru bicara Kremlin, Dmitri Peskov melemparkan kecaman atas tudingan adanya kerjasama terselubung antara Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Peskov menyebut, kabar ini hanyalah teori konspirasi semata.
Berbicara saat melakukan wawancara dengan surat kabar mingguan Argumenty i Fakty, Peskov menyatakan tidak ada kolusi diantara dua pemimpin dan semua sanksi terhadap Moskow adalah nyata dan sangat serius.
"Ini menggali teori konspirasi, yang tidak ada hubungannya dengan kenyataan," kata Peskov, mengomentari laporan media AS bahwa Putin dan Trump memiliki beberapa kerjasama pribadi dan bahwa semua sanksi terhadap Moskow adalah permainan anak-anak yang akan segera berakhir.
"Sanksi bukan permainan anak-anak, ini adalah hal yang sangat serius," Peskov menekankan dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Tass pada Selasa (15/1).
Sebelumnya, kecaman serupa juga disampaikan oleh Trump. Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, Trump menyebut laporan yang dirilis oleh New York Times itu adalah sebuah berita bohong belaka.
Dalam laporannya, New York Times menulis bahwa FBI membuka penyelidikan atas dugaan Trump bekerja atas nama Rusia setelah dia memecat direktur FBI James Comey tahun 2017. Comey dipecat ketika dia menolak menghentikan penyelidikan dugaan Rusia intervensi pemilu AS tahun 2016.
Laporan lain dari Washington Post mengatakan bahwa Trump juga telah membangkitkan kekhawatiran publik dengan melakukan upaya yang tidak biasa yakni mencegah para ajudannya untuk mengetahui isi percakapan yang dia lakukan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama pertemuan di Helsinki tahun lalu.
Berbicara saat melakukan wawancara dengan surat kabar mingguan Argumenty i Fakty, Peskov menyatakan tidak ada kolusi diantara dua pemimpin dan semua sanksi terhadap Moskow adalah nyata dan sangat serius.
"Ini menggali teori konspirasi, yang tidak ada hubungannya dengan kenyataan," kata Peskov, mengomentari laporan media AS bahwa Putin dan Trump memiliki beberapa kerjasama pribadi dan bahwa semua sanksi terhadap Moskow adalah permainan anak-anak yang akan segera berakhir.
"Sanksi bukan permainan anak-anak, ini adalah hal yang sangat serius," Peskov menekankan dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Tass pada Selasa (15/1).
Sebelumnya, kecaman serupa juga disampaikan oleh Trump. Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, Trump menyebut laporan yang dirilis oleh New York Times itu adalah sebuah berita bohong belaka.
Dalam laporannya, New York Times menulis bahwa FBI membuka penyelidikan atas dugaan Trump bekerja atas nama Rusia setelah dia memecat direktur FBI James Comey tahun 2017. Comey dipecat ketika dia menolak menghentikan penyelidikan dugaan Rusia intervensi pemilu AS tahun 2016.
Laporan lain dari Washington Post mengatakan bahwa Trump juga telah membangkitkan kekhawatiran publik dengan melakukan upaya yang tidak biasa yakni mencegah para ajudannya untuk mengetahui isi percakapan yang dia lakukan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama pertemuan di Helsinki tahun lalu.
(esn)