Shutdown, Pengontrol Lalu Lintas Kanada Belikan Rekannya AS Pizza

Senin, 14 Januari 2019 - 09:47 WIB
Shutdown, Pengontrol...
Shutdown, Pengontrol Lalu Lintas Kanada Belikan Rekannya AS Pizza
A A A
ANCHORAGE - Para petugas pengontrol lalu lintas udara di Kanada membelikan ratusan bungkus pizza untuk rekan mereka dari Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir. Traktir pizza itu untuk menunjukkan dukungan kepada petugas AS yang belum digaji karena pemerintah sedang shutdown atau tutup.

Kepala Asosiasi Kontrol Lalu Lintas Udara Kanada (CATCA) mengatakan gagasan membelikan ratusan pizza itu muncul hari Kamis ketika karyawan di pusat kendali di Edmonton, Alberta, memutuskan untuk membeli pizza pai untuk petugas pengontrol lalu lintas udara di Anchorage, Alaska, yang jaraknya hampir 2.000 mil jauhnya.

Staf di fasilitas kontrol lain di Kanada memutuskan untuk bergabung, dan gagasan itu menggelembung.

"Hal berikutnya yang kami tahu, para anggota kami membeli pizza di kiri, kanan, dan tengah untuk rekan-rekan di AS," kata Peter Duffey, dari CATCA, kepada The Associated Press.

"Seperti saat ini, saya yakin kita memiliki hingga 36 fasilitas yang menerima pizza dari Kanada, dan jumlah itu terus bertambah setiap jam," lanjut dia, yang dilansir Senin (14/1/2019).

Sekitar 10.000 pengontrol lalu lintas udara di AS telah bekerja tanpa bayaran karena penutupan sebagian layanan pemerintah federal, yang dimulai pada 22 Desember.

Duffey mengatakan bahwa pada hari Minggu sore, sekitar 300 pizza telah diterima oleh pengawas lalu lintas udara Amerika.

"Pengendali dari kedua negara berinteraksi setiap hari dan memiliki ikatan di sana, secara otomatis ketika mereka mengelola wilayah udara Amerika Utara," kata Ron Singer, manajer media nasional untuk Nav Canada.

Peran pengendali lalu lintas udara dianggap sebagai pekerjaan yang menuntut. Duffey mengatakan pekerjaan itu sangat menegangkan."Karena Anda harus 100 persen benar, 100 persen dari (ketepatan) waktu."

"Orang-orang tidak perlu melapor untuk bekerja dengan tekanan tambahan khawatir tentang bagaimana membayar hipotek dan tagihan belanjaan di atasnya," katanya.

Sekitar 800.000 pekerja federal belum menerima gaji sejak shutdown dimulai. Shutdown dilakukan pemerintah Presiden Donald Trump setelah permintaan anggaran pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko sebesar USD5,8 miliar tidak disetujui Kongres yang saat ini dikuasai kubu Demokrat.

Kongres telah mendesak Trump mengakhiri shutdown untuk negosiasi kembali terkait pembahasan anggaran pembangunan tembok. Proyek tembok perbatasan itu merupakan janji Trump selama kampanye pemilu AS 2016 sebagai caranya untuk melawan imigran ilegal yang memasuki wilayah AS.
(mas)
Berita Terkait
PM Kanada Sebut Trump...
PM Kanada Sebut Trump 'Provokator' Penyerbuan Parlemen AS
3 Dampak Dampak Jika...
3 Dampak Dampak Jika Kanada Ingin Bergabung dengan AS
Mengapa Donald Trump...
Mengapa Donald Trump Sebut PM Trudeau sebagai Pecundang?
Amerika Serikat Darurat...
Amerika Serikat Darurat Ekonomi, Berdampak ke Indonesia?
Donald Trump Kampanye...
Donald Trump Kampanye Pilpres Tanpa Kenakan Masker
Kirim Racun Risin ke...
Kirim Racun Risin ke Trump, Wanita Kanada Dipenjara 2 Dekade
Berita Terkini
Siapa Daniel Sazonov?...
Siapa Daniel Sazonov? Wali Kota Terpilih Helsinki yang Memiliki Akar Rusia baik Darah dan Ideologi
1 jam yang lalu
5 Alasan Raja Salman...
5 Alasan Raja Salman Ingin Lunasi Semua Utang Suriah ke Bank Dunia
1 jam yang lalu
4 Alasan Rusia Sangat...
4 Alasan Rusia Sangat Percaya dengan Donald Trump, Salah Satunya Mengakui Kesalahan di Masa Lalu
2 jam yang lalu
Pria Ini Didenda Rp84...
Pria Ini Didenda Rp84 Juta karena Memeluk Kanselir Jerman
4 jam yang lalu
AS Berencana Tutup 30...
AS Berencana Tutup 30 Kedutaan dan Konsulat di Seluruh Dunia
6 jam yang lalu
Peralatan Militer Canggih...
Peralatan Militer Canggih dari Berbagai Pangkalan AS di Seluruh Dunia Dikirim ke Israel
7 jam yang lalu
Infografis
Kapasitas Pembangkit...
Kapasitas Pembangkit Listrik Panas Bumi Indonesia Bisa Salip AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved