Menlu Iran: Di Mana Pun AS Ikut Campur, Kekacauan Terjadi

Jum'at, 11 Januari 2019 - 03:57 WIB
Menlu Iran: Di Mana...
Menlu Iran: Di Mana Pun AS Ikut Campur, Kekacauan Terjadi
A A A
TEHERAN - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan Amerika Serikat (AS) membawa kekacauan di mana pun ketika Washington ikut campur masalah yang ada. Komentar itu sebagai balasan atas tuduhan miring Menlu Amerika Michael Pompeo terhadap rezim Teheran.

Baru-baru ini Pompeo meremehkan rezim Iran yang tidak akan bisa mewujudkan keinginan rakyatnya. "Iran tidak akan pernah menikmati keamanan, mencapai stabilitas ekonomi, atau memajukan impian rakyatnya jika rezim revolusioner Iran tetap pada jalurnya saat ini," kata Pempeo.

Pompeo berjanji bahwa sanksi AS yang menargetkan Iran akan terus dijatuhkan dan semakin keras.

Tak terima dengan komentar negatif diplomat Amerika itu, Zarif membalas dengan menyarankan Washington untuk mundur dari masalah di negara lain.

"Setiap kali/di mana pun AS ikut campur, kekacauan, penindasan dan kebencian terjadi," tulis Zarif di Twitter, yang dikutip Sputnik, Jumat (11/1/2019).

Komentar miring Pompeo itu dibuat saat pidato di Kairo. "Sanksi ekonomi AS terhadap rezim tersebut termasuk yang terkuat dalam sejarah, dan akan terus semakin keras sampai rezim Iran mengubah kebijakannya yang mengancam Amerika Serikat dan komunitas internasional," katanya.

Dia juga mengatakan Amerika Serikat siap untuk membuka babak baru hubungan dengan Republik Islam setelah rezim Teheran memenuhi 12 tuntutan yang diuraikannya selama pidato di bulan Mei lalu.

Tuntutan itu termasuk mengizinkan inspeksi internasional tak terbatas terhadap program nuklir Iran, menghentikan dukungan Teheran untuk Hizbullah dan kelompok-kelompok militan lainnya di kawasan Timur Tengah, menarik semua pasukan militer Iran dari Suriah, dan membebaskan semua warga negara AS yang ditahan di Republik Islam.

Ajudan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei yang juga Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran Ali Shamkhani mengatakan bahwa perwakilan pemerintah AS telah meminta bantuannya agar Washington bisa melakukan pembicaraan dengan Teheran. Pembicaraan yang diinginkan AS itu tentang kesepakatan nuklir Iran yang baru.

AS menginginkan kesepakatan baru setelah Presiden Donald Trump menarik Washington keluar dari perjanjian nuklir internasional yang bernama resmi Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2015. JCPOA itu merupakan kesepakatan nuklir Teheran yang disepakati oleh Iran dan enam kekuatan dunia (AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China).

Dalam JCPOA 2015, Iran setuju mengekang program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi internasional. Tak lama setelah AS keluar dari JCPOA 2015, pemerintah Donald Trump memulihkan sanksi terhadap Teheran.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0833 seconds (0.1#10.140)