Rusia Pasok Sistem Rudal S-400 ke India Tahun Depan
A
A
A
NEW DELHI - India mulai menerima sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia pada 2020 atau tahun depan. Pengiriman semua senjata pertahanan secara bertahap diperkirakan akan berlangsung hingga 2023.
Hal itu disampaikan Menteri Negara Urusan Pertahanan India, Subhash Bhamre, kepada parlemen setempat hari Rabu.
"Pengiriman akan dimulai dari Oktober 2020 dan akan selesai pada April 2023," kata Bhamre ketika menjawab pertanyaan tentang pengiriman sistem pertahanan S-400, seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (3/1/2019).
Menteri tersebut juga mencatat bahwa India akan membeli sistem pertahanan Rusia meskipun ada ancaman sanksi dari Amerika Serikat (AS).
"Pemerintah menyadari semua perkembangan yang dapat berdampak pada pengadaan peralatan pertahanan dan dibutuhkan keputusan berdaulat berdasarkan persepsi ancaman, operasi dan aspek teknologi untuk menjaga Angkatan Bersenjata dalam keadaan siap untuk memenuhi seluruh spektrum tantangan keamanan," kata Bhamre ketika menjawab pertanyaan tentang dampak sanksi dari UU AS bernama Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) akibat kesepakatan pembelian senjata Rusia.
Komentar Bhamre muncul setelah pada awal Oktober Moskow dan New Delhi mengikat kesepakatan kontrak pengiriman lima unit sistem rudal S-400 Rusia ke India senilai lebih dari USD5 miliar. Kesepakatan itu ditandatangani selama kunjungan dua hari Presiden Rusia Vladimir Putin ke India.
Menurut Wakil Perdana Menteri Rusia Yury Borisov, kontrak telah ditandatangani dalam mata uang nasional Rusia.
Sistem pertahanan S-400 adalah sistem rudal mobile generasi baru Rusia yang dapat membawa tiga jenis rudal yang berbeda yang mampu menghancurkan berbagai sasaran udara pada jarak dekat hingga sangat jauh. Target-target itu termasuk pesawat pengintai hingga rudal balistik.
Hal itu disampaikan Menteri Negara Urusan Pertahanan India, Subhash Bhamre, kepada parlemen setempat hari Rabu.
"Pengiriman akan dimulai dari Oktober 2020 dan akan selesai pada April 2023," kata Bhamre ketika menjawab pertanyaan tentang pengiriman sistem pertahanan S-400, seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (3/1/2019).
Menteri tersebut juga mencatat bahwa India akan membeli sistem pertahanan Rusia meskipun ada ancaman sanksi dari Amerika Serikat (AS).
"Pemerintah menyadari semua perkembangan yang dapat berdampak pada pengadaan peralatan pertahanan dan dibutuhkan keputusan berdaulat berdasarkan persepsi ancaman, operasi dan aspek teknologi untuk menjaga Angkatan Bersenjata dalam keadaan siap untuk memenuhi seluruh spektrum tantangan keamanan," kata Bhamre ketika menjawab pertanyaan tentang dampak sanksi dari UU AS bernama Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) akibat kesepakatan pembelian senjata Rusia.
Komentar Bhamre muncul setelah pada awal Oktober Moskow dan New Delhi mengikat kesepakatan kontrak pengiriman lima unit sistem rudal S-400 Rusia ke India senilai lebih dari USD5 miliar. Kesepakatan itu ditandatangani selama kunjungan dua hari Presiden Rusia Vladimir Putin ke India.
Menurut Wakil Perdana Menteri Rusia Yury Borisov, kontrak telah ditandatangani dalam mata uang nasional Rusia.
Sistem pertahanan S-400 adalah sistem rudal mobile generasi baru Rusia yang dapat membawa tiga jenis rudal yang berbeda yang mampu menghancurkan berbagai sasaran udara pada jarak dekat hingga sangat jauh. Target-target itu termasuk pesawat pengintai hingga rudal balistik.
(mas)