Pengunjung Berkulit Hitam Dibersihkan dari Pantai Picu Aksi Protes
A
A
A
CAPE TOWN - Sejumlah pengunjuk rasa mendatangi salah satu pantai yang paling indah di Cape Town, Ibu Kota Afrika Selatan (Afsel). Mereka melakukan aksi protes setelah penjaga keamanan swasta dituduh memerintahkan pengungjung kulit hitam untuk pergi.
Para penjaga, yang disewa oleh penduduk setempat, diduga membersihkan pantai turis Clifton 4th pada Minggu malam lalu. Para pengunjuk rasa mengatakan para pengunjung pantai berkulit hitam menjadi sasaran ketidakadilan.
Tetapi perusahaan itu membantah menutup pantai dan mengatakan hanya bertindak untuk melindungi penduduk dari kejahatan.
Alwyn Landman, kepala eksekutif perusahaan keamanan PPA, yang tugasnya adalah melindungi warga dari aktivitas kriminal, membantah bahwa perusahaan telah menutup akses pantai sama sekali.
Dia mengatakan kepada News 24 bahwa polisi telah membersihkan daerah itu setelah kejahatan dilakukan.
"Itu adalah kekacauan mutlak dan (polisi) benar-benar melakukan pekerjaan besar untuk menstabilkan situasi," katanya seperti dikutip dari BBC, Minggu (30/12/2018).
Namun demonstran, yang berkumpul di pantai pada Jumat malam, membantah pernyataan ini.
"Penjaga keamanan swasta ini sebenarnya diberi pengarahan untuk tidak mengizinkan orang kulit hitam yang tampak seperti berasal dari kota-kota di pantai," kata aktivis setempat Chumani Maxwele kepada situs web News 24.
Maxwele, yang memulai protes lewat media sosial di bawah tagar #ReclaimClifton, mengawasi pembantaian seekor domba dalam sebuah ritual yang menurut para pengunjuk rasa akan membersihkan pantai rasisme.
Sejumlah kecil aktivis hak-hak hewan memprotes tindakan tersebut.
Pihak kepolisian juga mengatakan mereka belum menerima laporan kegiatan kriminal di pantai pada hari Minggu malam.
Untuk diketahui pantai dan area publik lainnya dipisahkan selama era apartheid.
Walikota Cape Town, Dan Plato mengatakan, perusahaan keamanan tidak memiliki wewenang untuk meminta siapa pun meninggalkan pantai Clifton. Plato mengatakan bahwa penjaga telah meminta semua orang dari semua ras untuk pergi dan tidak menargetkan orang kulit hitam secara khusus.
"Kami tidak akan mengizinkan organisasi swasta untuk membatasi akses ke ruang publik kami," katanya dalam sebuah pernyataan.
Wakil Kementerian Kepolisian Bongani Mkongi berjanji untuk bekerja keras pada perusahaan keamanan.
"Ini adalah properti negara, milik rakyat dan oleh karena itu kita tidak memerlukan perusahaan keamanan di sini," tegasnya.
Para penjaga, yang disewa oleh penduduk setempat, diduga membersihkan pantai turis Clifton 4th pada Minggu malam lalu. Para pengunjuk rasa mengatakan para pengunjung pantai berkulit hitam menjadi sasaran ketidakadilan.
Tetapi perusahaan itu membantah menutup pantai dan mengatakan hanya bertindak untuk melindungi penduduk dari kejahatan.
Alwyn Landman, kepala eksekutif perusahaan keamanan PPA, yang tugasnya adalah melindungi warga dari aktivitas kriminal, membantah bahwa perusahaan telah menutup akses pantai sama sekali.
Dia mengatakan kepada News 24 bahwa polisi telah membersihkan daerah itu setelah kejahatan dilakukan.
"Itu adalah kekacauan mutlak dan (polisi) benar-benar melakukan pekerjaan besar untuk menstabilkan situasi," katanya seperti dikutip dari BBC, Minggu (30/12/2018).
Namun demonstran, yang berkumpul di pantai pada Jumat malam, membantah pernyataan ini.
"Penjaga keamanan swasta ini sebenarnya diberi pengarahan untuk tidak mengizinkan orang kulit hitam yang tampak seperti berasal dari kota-kota di pantai," kata aktivis setempat Chumani Maxwele kepada situs web News 24.
Maxwele, yang memulai protes lewat media sosial di bawah tagar #ReclaimClifton, mengawasi pembantaian seekor domba dalam sebuah ritual yang menurut para pengunjuk rasa akan membersihkan pantai rasisme.
Sejumlah kecil aktivis hak-hak hewan memprotes tindakan tersebut.
Pihak kepolisian juga mengatakan mereka belum menerima laporan kegiatan kriminal di pantai pada hari Minggu malam.
Untuk diketahui pantai dan area publik lainnya dipisahkan selama era apartheid.
Walikota Cape Town, Dan Plato mengatakan, perusahaan keamanan tidak memiliki wewenang untuk meminta siapa pun meninggalkan pantai Clifton. Plato mengatakan bahwa penjaga telah meminta semua orang dari semua ras untuk pergi dan tidak menargetkan orang kulit hitam secara khusus.
"Kami tidak akan mengizinkan organisasi swasta untuk membatasi akses ke ruang publik kami," katanya dalam sebuah pernyataan.
Wakil Kementerian Kepolisian Bongani Mkongi berjanji untuk bekerja keras pada perusahaan keamanan.
"Ini adalah properti negara, milik rakyat dan oleh karena itu kita tidak memerlukan perusahaan keamanan di sini," tegasnya.
(ian)