Badai Salju Lumpuhkan Sebagian Amerika Serikat

Sabtu, 29 Desember 2018 - 08:54 WIB
Badai Salju Lumpuhkan Sebagian Amerika Serikat
Badai Salju Lumpuhkan Sebagian Amerika Serikat
A A A
WASHINGTON - Badai salju selepas Natal mengakibatkan sedikitnya dua orang meninggal di Amerika Serikat (AS). Ribuan wisatawan juga terjebak di bandara karena banyak penerbangan tidak bisa beroperasi akibat cuaca buruk.

Seorang perempuan berusia 58 tahun tewas di Louisiana karena tertimpa pohon. Kemudian, seorang pengendara mobil tewas di Kansas dalam sebuah kecelakaan karena badai salju.

Badan Manajemen Darurat Kansas meminta warga agar tidak mengendarai mobil di jalanan. “Jika kamu ingin tetap aman, tetaplah di rumah,” ungkap Tod Hileman dari petugas informasi publik patroli jalan raya Kansas, dilansir Reuters. “Beri kesempatan Departemen Transportasi Kansas untuk membersihkan jalanan,” paparnya.

Negara bagian Kansas sudah memberlakukan status darurat. Gubernur Kansas Jeff Colyer telah mengumumkan status darurat sejak Rabu (26/12). “Kita berharap warga memberikan perhatian terhadap laporan cuaca dan tidak perlu memaksakan diri untuk ke luar rumah,” saran Colyer.

Hingga kemarin, banyak penerbangan di AS belum normal. Sekitar 300 penerbangan dibatalkan dan 3.000 jadwal penerbangan ditunda sekitar satu jam atau lebih. Sebelumnya, badai itu mengakibatkan pembatalan terhadap 865 penerbangan dan penundaan sekitar 7.000 penerbangan.

Akibat badai salju, seorang penumpang dan seorang pramugari mengalami luka di lutut dan punggung saat penerbangan American Eangle yang dioperasikan Mesa Airline mengalami turbulensi di wilayah Dallas.

Penerbangan 5781 dengan pesawat Bombardier CRJ- 900 terbang dari Bandara Internasional San Luis Potosi di Meksiko dengan 75 penumpang dan empat awak kabin, langsung dialihkan ke Austin. Pesawat berhasil mendarat darurat dengan selamat di Austin.

Sementara itu, badai salju kali ini diprediksi mengakibatkan bencana susulan seperti banjir bandang.

“Badai salju mengakibatkan hujan deras. Kita memprediksi akan terjadi banjir bandang di pesisir timur AS,” kata pakar meteorologi dari Pusat Presiden Cuaca di Badan Cuaca Nasional (NWS) di College Park, Maryland, dilansir Reuters.

“Situasinya bisa sangat berbahaya kapan pun,” imbuhnya. Badai salju mengakibatkan tumpukan salju setinggi 25 cm di bagian Midwest AS. Sedangkan salju menutupi jalanan di Biloxi, Mississippi, dan Baton Rouge, Louisiana.

“Badai salju akan melemah dan bergerak ke timur,” tutur Hurley. Salju setebal 5 cm menutupi jalanan di New York dan Pennsylvania. Khusus di New England, jalanan membeku. “Masih banyak tantangan,” papar Hurley. Hal senada diungkapkan pakar cuaca NWS Marc Chenard.

Dia menjelaskan, badai salju telah melanda sebagian wilayah Kansas, Nebraska, North Dakota, South Dakota, dan Minnesota. “Bepergian ke wilayah ter sebut sangat sulit karena gangguan badai salju,” jelasnya.

Chenard mengungkapkan sistem badai menyebabkan hujan deras dan petir yang bisa mengakibatkan banjir di Texas, Louisiana, Mississippi, dan Alabama. Tornado juga dilaporkan terjadi di Louisiana dan Texas.Sebelumnya, sedikitnya tiga orang meninggal dunia dan ribuan rumah tidak mendapatkan pasokan listrik karena badai salju di sebagian wilayah AS tenggara pada pertengahan September lalu.

Satu orang meninggal dunia akibat sakit jantung saat menuju tempat pengungsian. “Sedang perempuan yang sakit meninggal dunia karena tabung oksigennya tidak bisa bekerja,” kata Gubernur North Carolina Roy Cooper.

Seorang pengendara mobil tewas ketika mobilnya tertimpa pohon. Lebih dari 76.000 pelanggan tidak mendapatkan pasokan listrik kemarin. Sebelumnya pada Senin lalu, 220.000 orang tidak mendapatkan pasokan lis trik. “Dengan campuran salju, es, dan hujan masih terjadi di beberapa wilayah. Kondisi berbahaya masih terjadi di negara bagian kita,” kata Cooper dilansir CNN.

Dia mengungkapkan, badai paling buruk melanda North Carolina. “Kita tetap waspada. Kita tidak bisa menghindarinya,” paparnya.

Shutdown Terus Berlanjut
Shutdown atau penutupan sebagian lembaga federal AS akan terus berlanjut hingga pekan depan. Itu diakibatkan tidak tercapainya kesepakatan da lam pembahasan anggaran pembangunan tembok perbatasan Meksiko yang diusulkan Presiden AS Donald Trump.

Beberapa kementerian seperti keamanan dalam negeri, transportasi, pertanian, luar negeri, dan kehakiman termasuk yang ditutup. Selain itu, taman nasional dan hutan kota pun akan ikut tidak beroperasi. Para anggota dewan perwakilan rakyat (DPR) menunda pengambilan keputusan karena belum ada kesepakatan hingga menit-menit terakhir.

Itu menyebabkan diskusi anggaran tersebut akan dilanjutkan pekan depan. Apalagi, banyak anggota DPR tidak kembali ke Washington untuk membahas persoalan tersebut dan bertepatan dengan liburan tahun baru. Persoalan di balik pro-kontra pendanaan pembangunan tembok perbatasan Meksiko menjadi masalah yang tampil setiap tahun.

Itu berdampak pada anggaran belanja bagi sekitar 25% institusi federal AS. Baik kubu Demokrat maupun Republik masih bersikeras tentang isu tersebut. Akibat perselisihan tersebut, ratusan ribu pegawai federal harus bekerja tanpa gaji dan mereka harus mengambil cuti sementara.

“Saya tidak akan berkompromi terkait tuntutannya untuk mendanai pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko sukses untuk mengatasi imigran gelap,” ujar Trump. Dia juga menolak menandatangani program anggaran yang lebih luas dan memaksa sebagian besar lembaga federal ditutup. (Andika Hendra)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6675 seconds (0.1#10.140)