Lagi, Bocah Migran Asal Guatemala Meninggal di Tahanan AS

Rabu, 26 Desember 2018 - 10:31 WIB
Lagi, Bocah Migran Asal...
Lagi, Bocah Migran Asal Guatemala Meninggal di Tahanan AS
A A A
WASHINGTON - Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) Amerika Serikat (AS) mengatakan seorang bocah lelaki berusia 8 tahun asal Guatemala meninggal setelah ditahan oleh petugas perbatasan Amerika Serikat. Ini menjadikannya anak migran kedua bulan ini yang meninggal di tahanan AS.

Dalam sebuah pernyataan, CBP menyatakan, bocah itu dan ayahnya berada dalam tahanan pada hari Senin ketika seorang petugas Patroli Perbatasan melihat anak itu menunjukkan tanda-tanda sakit. Ayah dan anak itu kemudian dibawa ke Pusat Medis Regional Gerald Champion di Alamogordo, New Mexico, tempat bocah itu didiagnosis menderita flu dan demam biasa, dan akhirnya diperbolehkan keluar oleh staf rumah sakit.

"Tetapi kemudian malam itu, bocah itu mulai muntah dan dipindahkan kembali ke rumah sakit. Dia meninggal di sana tak lama setelah tengah malam," kata CBP, menambahkan bahwa penyebab resmi kematian tidak diketahui seperti dilansir dari Reuters, Rabu (26/12/2018).

Ayah dan anak itu tidak diidentifikasi, dan badan itu mengatakan akan merilis rincian lebih lanjut jika tersedia dan patut.

CBP mengatakan kematian bocah Guatemala sedang diperiksa oleh Kantor Tanggung Jawab Profesional badan itu, dan Inspektur Jenderal telah diberitahu tentang kematian tersebut. Tidak segera diketahui apakah pengawas akan membuka penyelidikan atas kematian bocah itu.

"Para pejabat Guatemala telah diberitahu tentang kematian ini," kata CBP.

Kementerian Luar Negeri Guatemala mengatakan konsulnya di Phoenix berusaha mewawancarai ayah bocah itu. Mereka berjanji akan memberikan semua bantuan dan perlindungan konsuler yang diperlukan. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Guatemala mengatakan mereka juga meminta laporan medis untuk mengklarifikasi penyebab kematian.

Menurut Kementerian Luar Negeri Guatemala, bocah itu dan ayahnya memasuki Amerika Serikat melalui El Paso, Texas, pada 18 Desember dan dipindahkan ke sebuah pos patroli perbatasan di Alamogordo pada 23 Desember.

Kematian bocah migran di tahanan AS adalah yang kedua kalinya, menyusul kematian Jakelin Caal yang berusia 7 tahun pada awal Desember, juga dari Guatemala. Dia meninggal setelah ditahan bersama ayahnya oleh petugas perbatasan AS di bagian terpencil New Mexico.

Baca Juga: Tragis, Bocah Migran Meninggal di Tahanan Patroli Perbatasan AS

Pemakaman Caal dilakukan pada Hari Natal di desa keluarganya di Guatemala.

Kematiannya memicu kecaman terhadap kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump dari Demokrat dan pendukung migran. Namun pemerintah Trump mengatakan kematian Caal menunjukkan bahayanya perjalanan yang dilakukan dan keputusan keluarga untuk melintasi perbatasan secara ilegal.

Kematiannya sedang diselidiki oleh Inspektur Jenderal Departemen Keamanan Dalam Negeri, yang menyelidiki tuduhan pelanggaran oleh karyawan badan tersebut.

Pemerintahan Trump telah mencoba untuk mencegah orang-orang melintasi perbatasan antara pos masuk secara ilegal untuk mencari suaka, sementara pada saat yang sama membatasi akses hukum ke pos masuk resmi. Hal itu membuat para pencari suaka harus menunggu selama berbulan-bulan, termasuk mereka yang datang sebagai bagian dari karavan besar orang Amerika Tengah tahun ini.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1318 seconds (0.1#10.140)