Selamatkan Diri dari Pandemi dan Badai, Ribuan Imigran Berjalan Kaki Menuju AS
loading...
A
A
A
CARPAJA - Sekitar 7.500 imigran dan pencari suaka asal Honduras berjalan kaki menuju Amerika Serikat (AS). Mereka mencoba mencari kehidupan yang lebih baik setelah luluh lantak dihantam dua badai, Eta dan Iota, dan antara penguncian akibat virus Corona baru serta resesi.
Dalam perjalanannya, mereka menghadapi blokade militer di Guatemala , perbatasan selatan Meksiko yang dibentengi dan respon AS yang belum pasti di bawah pemerintahan baru.
Menurut perkiraan Institut Imigrasi Nasional Guatemala, sebagian besar dari mereka telah memasuki Guatemala melalui penyeberangan perbatasan El Florido.
Pasukan keamanan Honduras dan Guatemala di wilayah perbatasan telah memblokir jalan, tetapi mereka terus bergerak maju, dan polisi akhirnya memilih untuk mengalah.
"Pemerintah Guatemala menyesalkan pelanggaran kedaulatan nasional ini," kata Pemerintah Guatemala dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Los Angeles Times, Minggu (17/1/2021).
Pemerintah Guatemala menyerukan kepada pihak berwenang Honduras untuk menahan kepergian massal penduduk mereka.
Guatemala telah memberlakukan tindakan darurat pada Kamis di tujuh dari 22 departemen negara itu, membatasi kebebasan bergerak dan berkumpul serta mengerahkan sekitar 2.000 tentara dan polisi untuk menegakkan persyaratan masuk, yang sekarang termasuk hasil negatif untuk tes COVID-19 .
Tingkat pengujian virus Corona di Guatemala sendiri termasuk yang terendah di kawasan ini. Namun negara berpenduduk 17 juta itu telah memiliki 148.500 kasus yang dikonfirmasi, lebih banyak dari Honduras dan lebih banyak per kapita daripada Meksiko.
Dalam perjalanannya, mereka menghadapi blokade militer di Guatemala , perbatasan selatan Meksiko yang dibentengi dan respon AS yang belum pasti di bawah pemerintahan baru.
Menurut perkiraan Institut Imigrasi Nasional Guatemala, sebagian besar dari mereka telah memasuki Guatemala melalui penyeberangan perbatasan El Florido.
Pasukan keamanan Honduras dan Guatemala di wilayah perbatasan telah memblokir jalan, tetapi mereka terus bergerak maju, dan polisi akhirnya memilih untuk mengalah.
"Pemerintah Guatemala menyesalkan pelanggaran kedaulatan nasional ini," kata Pemerintah Guatemala dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Los Angeles Times, Minggu (17/1/2021).
Pemerintah Guatemala menyerukan kepada pihak berwenang Honduras untuk menahan kepergian massal penduduk mereka.
Guatemala telah memberlakukan tindakan darurat pada Kamis di tujuh dari 22 departemen negara itu, membatasi kebebasan bergerak dan berkumpul serta mengerahkan sekitar 2.000 tentara dan polisi untuk menegakkan persyaratan masuk, yang sekarang termasuk hasil negatif untuk tes COVID-19 .
Tingkat pengujian virus Corona di Guatemala sendiri termasuk yang terendah di kawasan ini. Namun negara berpenduduk 17 juta itu telah memiliki 148.500 kasus yang dikonfirmasi, lebih banyak dari Honduras dan lebih banyak per kapita daripada Meksiko.