Mabes Polisi Australia Terkontaminasi Kokain, Para Perwira Ketakutan
A
A
A
SYDNEY - Markas Besar (Mabes) Polisi Federal Australia (AFP) di Sydney terkontaminasi metamfetamin dan kokain dalam jumlah banyak. Kondisi itu membuat para perwira takut jika tes akan dinyatakan positif "menggunakan" narkoba.
Dua jenis narkoba ilegal yang mencemari Mabes Polisi Australia itu berasal dari laboratorium pengujian obat. Kedua zat tersebut tersedot dan disebarkan melalui sistem airconditioning (AC).
Sebuah laporan sedang dipersiapkan oleh penilai independen, tetapi para ahli laboratorium mengatakan setidaknya AFP terpaksa mengganti sistem AC di seluruh bangunan berlantai 11 tersebut.
Kontaminasi metamfetamin dan kokain itu ditemukan selama upgrade anti-teror besar-besaran yang dimaksudkan untuk meningkatkan keselamatan staf.
Aktivitas di kantor yang terkontaminasi narkoab itu segera dihentikan dan penilaian dilakukan lebih lanjut.
AFP bersikeras bahwa risiko paparan zat narkoba itu sangat rendah. Namun, AFP menyatakan banyak dari sekitar 1.000 lebih staf berada dalam "on-edge", takut bahwa mereka dinyatakan positif menggunakan narkoba jika dilakukan tes.
"Tidak ada anggota AFP Sydney, termasuk petugas forensik di area yang bersangkutan, telah mengembalikan hasil positif untuk narkotika ilegal dalam pengujian rutin dalam 12 bulan terakhir," klaim AFP melalui seorang juru bicara, yang dikutip Daily Telegraph, Minggu (16/12/2018).
“Ini sangat rendah sehingga tidak akan mendaftarkan pengujian rutin narkoba anggota AFP," lanjut kepolisian Australia.
"AFP sedang menunggu laporan akhir dari kontraktor independen, yang akan menentukan tingkat penuh kontaminasi. Tindakan lebih lanjut akan dilakukan tergantung pada hasil dari laporan itu."
Laporan itu sejatinya telah jatuh tempo pada 10 Desember, tetapi dikembalikan kepada penyelidik untuk mengumpulkan lebih banyak rincian.
Ketua Asosiasi AFP, Angela Smith, mengklaim tanggapan resmi terlalu lambat.
"Keamanan dan risiko anggota yang terkait dengan paparan obat-obatan terlarang adalah masalah nyata bagi kami. Tidak ada tingkat paparan yang tepat," kata perwira polisi perempuan tersebut.
“Kami akan mencari upaya dari AFP jika setiap anggota yang terpapar kembali tes, paparan ini dipertimbangkan selama penyelidikan internal," katanya.
"Kami mengharapkan AFP untuk segera menanggapi temuan dalam laporan independen," imbuh dia.
Sekadar ditehaui, beberapa ton obat-obatan terlarang melewati laboratorium pengujian narkoba Sydney setiap tahun dan secara rutin ditampilkan ke media.
Dua jenis narkoba ilegal yang mencemari Mabes Polisi Australia itu berasal dari laboratorium pengujian obat. Kedua zat tersebut tersedot dan disebarkan melalui sistem airconditioning (AC).
Sebuah laporan sedang dipersiapkan oleh penilai independen, tetapi para ahli laboratorium mengatakan setidaknya AFP terpaksa mengganti sistem AC di seluruh bangunan berlantai 11 tersebut.
Kontaminasi metamfetamin dan kokain itu ditemukan selama upgrade anti-teror besar-besaran yang dimaksudkan untuk meningkatkan keselamatan staf.
Aktivitas di kantor yang terkontaminasi narkoab itu segera dihentikan dan penilaian dilakukan lebih lanjut.
AFP bersikeras bahwa risiko paparan zat narkoba itu sangat rendah. Namun, AFP menyatakan banyak dari sekitar 1.000 lebih staf berada dalam "on-edge", takut bahwa mereka dinyatakan positif menggunakan narkoba jika dilakukan tes.
"Tidak ada anggota AFP Sydney, termasuk petugas forensik di area yang bersangkutan, telah mengembalikan hasil positif untuk narkotika ilegal dalam pengujian rutin dalam 12 bulan terakhir," klaim AFP melalui seorang juru bicara, yang dikutip Daily Telegraph, Minggu (16/12/2018).
“Ini sangat rendah sehingga tidak akan mendaftarkan pengujian rutin narkoba anggota AFP," lanjut kepolisian Australia.
"AFP sedang menunggu laporan akhir dari kontraktor independen, yang akan menentukan tingkat penuh kontaminasi. Tindakan lebih lanjut akan dilakukan tergantung pada hasil dari laporan itu."
Laporan itu sejatinya telah jatuh tempo pada 10 Desember, tetapi dikembalikan kepada penyelidik untuk mengumpulkan lebih banyak rincian.
Ketua Asosiasi AFP, Angela Smith, mengklaim tanggapan resmi terlalu lambat.
"Keamanan dan risiko anggota yang terkait dengan paparan obat-obatan terlarang adalah masalah nyata bagi kami. Tidak ada tingkat paparan yang tepat," kata perwira polisi perempuan tersebut.
“Kami akan mencari upaya dari AFP jika setiap anggota yang terpapar kembali tes, paparan ini dipertimbangkan selama penyelidikan internal," katanya.
"Kami mengharapkan AFP untuk segera menanggapi temuan dalam laporan independen," imbuh dia.
Sekadar ditehaui, beberapa ton obat-obatan terlarang melewati laboratorium pengujian narkoba Sydney setiap tahun dan secara rutin ditampilkan ke media.
(mas)