Terinspirasi Rompi Kuning, Muncul Gerakan Rompi Merah di Tunisia
A
A
A
TUNIS - Koordinasi aksi protes nasional Tunisia mengumumkan dimulainya sebuah gerakan sosial yang disebut "Rompi Merah," Jumat. Gerakan itu terinspirasi oleh gerakan protes Rompi Kuning di Prancis.
Selama konferensi pers di markas National Union of Tunisiaian Journalists (SNJT), para pendiri gerakan itu mengumumkan bahwa protes akan dimulai pada 17 Desember 2018 dari Kassrine di Tunisia barat melawan kenaikan harga dan memburuknya daya beli.
"Protes sosial yang direncanakan ini akan berlangsung dalam penghormatan penuh terhadap demonstrasi yang beradab dan damai serta standar hak berekspresi," kata Riadh Jrad, seorang anggota koordinasi aksi protes nasional.
"Semua orang Tunisia prihatin dan kami membela hak kami untuk perkembangan yang adil dan harga disesuaikan dengan daya beli kami," sambung Jrad seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (15/12/2018).
Pengumuman gerakan protes "Rompi Merah" Tunisia bertepatan dengan penyitaan lebih dari 48.000 rompi merah dan 2.000 rompi kuning Jumat yang disembunyikan di sebuah gudang di Sfax sebelah timur Tunisia.
Aksi protes Rompi Kuning sendiri awalnya dipicu oleh rencana pemerintah Prancis untuk menaikkan harga dan pajak BBM. Demonstrasi itu dimulai sejak 17 November lalu.
Aksi protes itu dengan cepat berevolusi meluas menjadi pemberontakan atas standar hidup yang menurun serta ketidakpedulian yang dirasakan Macron terhadap masalah-masalah warga biasa.
Selama konferensi pers di markas National Union of Tunisiaian Journalists (SNJT), para pendiri gerakan itu mengumumkan bahwa protes akan dimulai pada 17 Desember 2018 dari Kassrine di Tunisia barat melawan kenaikan harga dan memburuknya daya beli.
"Protes sosial yang direncanakan ini akan berlangsung dalam penghormatan penuh terhadap demonstrasi yang beradab dan damai serta standar hak berekspresi," kata Riadh Jrad, seorang anggota koordinasi aksi protes nasional.
"Semua orang Tunisia prihatin dan kami membela hak kami untuk perkembangan yang adil dan harga disesuaikan dengan daya beli kami," sambung Jrad seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (15/12/2018).
Pengumuman gerakan protes "Rompi Merah" Tunisia bertepatan dengan penyitaan lebih dari 48.000 rompi merah dan 2.000 rompi kuning Jumat yang disembunyikan di sebuah gudang di Sfax sebelah timur Tunisia.
Aksi protes Rompi Kuning sendiri awalnya dipicu oleh rencana pemerintah Prancis untuk menaikkan harga dan pajak BBM. Demonstrasi itu dimulai sejak 17 November lalu.
Aksi protes itu dengan cepat berevolusi meluas menjadi pemberontakan atas standar hidup yang menurun serta ketidakpedulian yang dirasakan Macron terhadap masalah-masalah warga biasa.
(ian)