Erdogan: Pembunuh Khashoggi Bilang 'Saya Tahu Cara Memotong'

Sabtu, 15 Desember 2018 - 01:17 WIB
Erdogan: Pembunuh Khashoggi...
Erdogan: Pembunuh Khashoggi Bilang 'Saya Tahu Cara Memotong'
A A A
ISTANBUL - Salah satu pembunuh wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi terdengar dalam rekaman audio mengatakan "Saya tahu cara memotong". Hal itu disampaikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan , hari Jumat.

Rekaman audio itu, kata Erdogan, sudah dibagikan dengan pejabat Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Erdogan juga mengecam Riyadh karena membuat pernyataan yang berubah-ubah tentang bagaimana Khashoggi dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada tanggal 2 Oktober. Wartawan pengkritik pemerintah Riyadh itu pergi ke konsulat untuk memperoleh dokumen perceraian yang dia butuhkan untuk melakukan pernikahan dengan perempuan Turki.

Kasus ini telah menyebabkan kemarahan global dan telah merusak reputasi internasional Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, 33.

Senat AS pada hari Kamis menyampaikan teguran langka kepada Presiden Donald Trump atas dukungannya terhadap Pangeran Mohammed, yang disalahkan Senat atas pembunuhan wartawan tersebut.

"Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Kanada, kami membuat mereka semua mendengarkan... Pria itu dengan jelas mengatakan 'Saya tahu cara memotong'. Pria itu adalah seorang prajurit. Ini semua dalam rekaman audio," kata Erdogan dalam sebuah pidato di Istanbul, yang dilansir Reuters, Sabtu (15/12/2018). Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang rekaman audio itu.

Kejaksaan Istanbul menyatakan Khashoggi dicekik oleh para pembunuhnya di konsulat, sebelum tubuhnya dipotong-potong dan dibuang. Jenazahnya belum ditemukan.

Erdogan memperbarui kritiknya terhadap penjelasan Riyadh tentang pembunuhan itu. Awalnya pemerintah Riyadh mengatakan Khashoggi telah meninggalkan konsulat. Namun, tunangannya, Hatice Cengiz, menyangkal klaim itu karena dia menunggu Khashoggi di luar gedung konsulat, di mana kekasihnya itu tak lagi muncul sejak memasuki gedung.

"Pangeran berkata Jamal Khashoggi meninggalkan konsulat. Apakah Jamal Khashoggi seorang anak? Tunangannya sedang menunggu di luar," kata Erdogan.

"Mereka pikir dunia itu bodoh. Bangsa ini tidak bodoh dan tahu bagaimana membuat orang bertanggung jawab," ujar Erdogan.

Erdogan telah berulang kali mengatakan bahwa dia tidak akan menyerah untuk mencari keadilan atas kematian Khashoggi. Sedangkan Presiden AS Donald Trump mengatakan dia ingin Washington tetap berdiri bersama pemerintah Saudi dan Pangeran Mohammed.

Arab Saudi sendiri menegaskan komitmennya untuk mencari keadilan atas kematian Khashoggi. Otoritas hukum Saudi saat ini telah menahan sekitar 18 tersangka kasus pembunuhan tersebut. Lima di antaranya akan dituntut hukuman mati yang membuat mereka terancam eksekusi pancung.

Saudi juga menegaskan, Pangeran Mohammed tidak mengetahui dan tidak terlibat pembunuhan itu karena kematian Khashoggi merupakan "operasi nakal" yang melibatkan oknum intelijen.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1808 seconds (0.1#10.140)