Saling Klaim Perbatasan Laut, Hubungan Malaysia-Singapura Memanas
A
A
A
SINGAPURA - Pemerintah Singapura mendesak Malaysia untuk menghentikan apa yang mereka sebut tindakan provokatif ke wilayah perairan Tuas, yang diklaim oleh Singapura sebagai wilayah mereka.
Pada gilirannya, Malaysia mengajukan dua nota protes dengan Singapura, keberatan dengan prosedur penerbangan baru yang akan dilaksanakan untuk Bandara Seletar bulan depan dan menegaskan bahwa batas pelabuhan baru Johor Baru berada di wilayah perairannya sendiri , klaim yang ditolak Singapura sebelumnya.
"Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan dalam pembicaraan melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah menekankan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk menghindari meningkatnya ketegangan di lapangan dan untuk mematuhi hukum internasional," kata Kementerian Luar Negeri Singapura.
Dalam pembicaaran tersebut, seperti dilansir Strait Times pada Kamis (6/12), Vivian mengatakan serangkaian gangguan provokatif oleh kapal pemerintah Malaysia telah terjadi meskipun ada protes diplomatik dari Singapura.
Vivian, dalam pembicaraan itu juga mengatakan kepada Saifudin bahwa batas pelabuhan Johor Baru sekarang bahkan melampaui batas-batas klaim laut teritorial Malaysia di daerah itu, sebagaimana ditetapkan dalam peta 1979 Malaysia sendiri, yang belum pernah diterima Singapura.
Berdasarkan peta tahun 1979, menunjukkan bahwa wilayah Pedra Branca jatuh di bawah wilayah Malaysia, yang diprotes Singapura. Dalam putusan 2008, Mahkamah Internasional menghadiahkan pulau itu ke Singapura.
Pembicaran ini sendiri terjadi tidak setelah terus memanasnya perselisihan antara Singapura dan Malaysia mengenai pengelolaan perairan dan wilayah udara.
Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke kemarin mengatakan klaim Singapura bahwa batas baru pelabuhan Johor Baru yang masuk ke perairan Singapura tidak akurat. Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad juga mengatakan bahwa Malaysia masih berada di perairannya sendiri dengan perpanjangan itu.
Menyanggah ini, Kementerian Transportasi Singapura mengatakan bahwa perairan teritorial Singapura membentang ke barat batas pelabuhan Johor Baru saat ini, yang berada di sekitar wilayah Tuas.
"Oleh karena itu, perpanjangan pelabuhan Johor Baru akan melanggar batas wilayah perairan Singapura di wilayah tersebut dan merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan Singapura dan hukum internasional," kata Kementerian Transportasi Singapura.
Pada gilirannya, Malaysia mengajukan dua nota protes dengan Singapura, keberatan dengan prosedur penerbangan baru yang akan dilaksanakan untuk Bandara Seletar bulan depan dan menegaskan bahwa batas pelabuhan baru Johor Baru berada di wilayah perairannya sendiri , klaim yang ditolak Singapura sebelumnya.
"Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan dalam pembicaraan melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah menekankan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk menghindari meningkatnya ketegangan di lapangan dan untuk mematuhi hukum internasional," kata Kementerian Luar Negeri Singapura.
Dalam pembicaaran tersebut, seperti dilansir Strait Times pada Kamis (6/12), Vivian mengatakan serangkaian gangguan provokatif oleh kapal pemerintah Malaysia telah terjadi meskipun ada protes diplomatik dari Singapura.
Vivian, dalam pembicaraan itu juga mengatakan kepada Saifudin bahwa batas pelabuhan Johor Baru sekarang bahkan melampaui batas-batas klaim laut teritorial Malaysia di daerah itu, sebagaimana ditetapkan dalam peta 1979 Malaysia sendiri, yang belum pernah diterima Singapura.
Berdasarkan peta tahun 1979, menunjukkan bahwa wilayah Pedra Branca jatuh di bawah wilayah Malaysia, yang diprotes Singapura. Dalam putusan 2008, Mahkamah Internasional menghadiahkan pulau itu ke Singapura.
Pembicaran ini sendiri terjadi tidak setelah terus memanasnya perselisihan antara Singapura dan Malaysia mengenai pengelolaan perairan dan wilayah udara.
Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke kemarin mengatakan klaim Singapura bahwa batas baru pelabuhan Johor Baru yang masuk ke perairan Singapura tidak akurat. Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad juga mengatakan bahwa Malaysia masih berada di perairannya sendiri dengan perpanjangan itu.
Menyanggah ini, Kementerian Transportasi Singapura mengatakan bahwa perairan teritorial Singapura membentang ke barat batas pelabuhan Johor Baru saat ini, yang berada di sekitar wilayah Tuas.
"Oleh karena itu, perpanjangan pelabuhan Johor Baru akan melanggar batas wilayah perairan Singapura di wilayah tersebut dan merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan Singapura dan hukum internasional," kata Kementerian Transportasi Singapura.
(esn)