Menteri Pertahanan AS Sebut Putin Penderita 'Slow Learner'
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Jim Mattis, menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai Slow Learner atau "lamban belajar" yang berusaha mengganggu pemilu sela AS bulan lalu.
"Tidak ada keraguan bahwa hubungan itu telah memburuk," kata Mattis tentang hubungan AS-Rusia.
"Dia mencoba lagi untuk mengacak-acak pemilu kami bulan lalu, dan kami melihat upaya terus menerus sepanjang garis itu," imbuhnya seperti dikutip dari Politico, Minggu (2/12/2018).
Mattis menyebut presiden Rusia tersebut sebagai sosok yang tidak dapat dipercaya, menambahkan meskipun tindakannya sebenarnya memperkuat aliansi NATO di tengah aksi provokasi di luar negeri.
"Putin jelas seorang yang 'lamban belajar.' Dia tidak mengakui bahwa apa yang dia lakukan sebenarnya menciptakan permusuhan terhadap rakyatnya," ujar Mattis.
"Dia tidak bertindak demi kepentingan terbaik rakyat Rusia, dan dia sebenarnya menyebabkan NATO untuk mempersenjatai kembali dan untuk memperkuat sikap demokrasi, sikap terpadu dari semua demokrasi bersama-sama," sambungnya.
Komentar Mattis di forum pertahanan tahunan di Perpustakaan Ronald Reagan itu mengikuti ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Ukraina di Laut Azov, tempat Rusia menyita kapal-kapal Ukraina. Presiden Donald Trump pun membatalkan pertemuannya dengan Putin yang direncanakan di sela-sela KTT G-20 di Buenos Aires, Argentina, meskipun pasangan itu berbicara secara informal saat makan malam di sana.
"Tidak ada keraguan bahwa hubungan itu telah memburuk," kata Mattis tentang hubungan AS-Rusia.
"Dia mencoba lagi untuk mengacak-acak pemilu kami bulan lalu, dan kami melihat upaya terus menerus sepanjang garis itu," imbuhnya seperti dikutip dari Politico, Minggu (2/12/2018).
Mattis menyebut presiden Rusia tersebut sebagai sosok yang tidak dapat dipercaya, menambahkan meskipun tindakannya sebenarnya memperkuat aliansi NATO di tengah aksi provokasi di luar negeri.
"Putin jelas seorang yang 'lamban belajar.' Dia tidak mengakui bahwa apa yang dia lakukan sebenarnya menciptakan permusuhan terhadap rakyatnya," ujar Mattis.
"Dia tidak bertindak demi kepentingan terbaik rakyat Rusia, dan dia sebenarnya menyebabkan NATO untuk mempersenjatai kembali dan untuk memperkuat sikap demokrasi, sikap terpadu dari semua demokrasi bersama-sama," sambungnya.
Komentar Mattis di forum pertahanan tahunan di Perpustakaan Ronald Reagan itu mengikuti ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Ukraina di Laut Azov, tempat Rusia menyita kapal-kapal Ukraina. Presiden Donald Trump pun membatalkan pertemuannya dengan Putin yang direncanakan di sela-sela KTT G-20 di Buenos Aires, Argentina, meskipun pasangan itu berbicara secara informal saat makan malam di sana.
(ian)