AS dan Inggris Janjikan Dukungan untuk Ukraina
A
A
A
KIEV - Amerika Serikat (AS) dan Inggris menjanjikan dukungan mereka untuk Ukraina di tengah ketegangan dengan Rusia di sekitar Selat Kerch. Demikian laporan yang diturunkan media Ukraina.
Menurut kantor berita Ukrinform yang dikelola pemerintah Ukraina, Duta Besar AS untuk Ukraina, Marie Yovanovitch menyerukan perlunya deeskalasi ketegangan dan mendesak Rusia agar membebaskan para pelaut Ukraina yang ditangkap.
"AS mendukung hak Ukraina untuk membela haknya dan kami akan terus berdiri di samping orang-orang Ukraina. Dan dukungan kami tidak hanya verbal," kata Yovanovitch seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (30/11/2018).
Pernyataan itu dilontarkan Yovanovitch pada Konferensi Keamanan Maritim Internasional ke-2 di Kiev.
Duta Besar Inggris untuk Ukraina Judith Gough, yang juga berpartisipasi dalam konferensi itu, mengatakan Inggris mengutuk tindakan Rusia di Selat Kerch dan siap membantu Ukraina dalam meningkatkan kemampuan angkatan lautnya.
"Kami akan bekerja untuk pengembangan Angkatan Laut Ukraina," kata Gough pada konferensi tersebut.
Pada hari Minggu, tiga kapal angkatan laut Ukraina yang mencoba berlayar melalui Selat Kerch dari Laut Hitam ke Laut Azov diserang dan disita oleh pasukan Rusia. Rusia mengklaim kapal-kapal itu telah melanggar perbatasannya.
Angkatan Laut Ukrainia mengatakan bahwa pihaknya telah memberi tahu Rusia sebelum perjalanan kapal-kapal itu melewati selat. Namun Rusia mengatakan tidak menerima laporan semacam itu dan kapal-kapal itu mengabaikan banyak peringatan oleh penjaga perbatasan Rusia.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan bahwa lebih dari 20 warga Ukraina ditahan selama ketegangan.
Ukraina menuduh Rusia melakukan "tindakan agresif" di Laut Azov setelah Rusia meresmikan jembatan di atas Selat Kerch awal tahun ini dan mulai memeriksa kapal-kapal komersial yang berlayar melalui laut dan selat.
Moskow menolak tuduhan seperti itu, mengatakan Rusia dapat menggunakan hak kedaulatannya di perairan terdekat dari Crimea dan Selat Kerch bukan merupakan bagian internasional.
Hubungan antara Rusia dan Ukraina telah memburuk sejak Crimea dimasukkan ke Rusia pada Maret 2014 setelah referendum lokal, yang ditolak oleh Ukraina dan negara-negara Barat.
Menurut kantor berita Ukrinform yang dikelola pemerintah Ukraina, Duta Besar AS untuk Ukraina, Marie Yovanovitch menyerukan perlunya deeskalasi ketegangan dan mendesak Rusia agar membebaskan para pelaut Ukraina yang ditangkap.
"AS mendukung hak Ukraina untuk membela haknya dan kami akan terus berdiri di samping orang-orang Ukraina. Dan dukungan kami tidak hanya verbal," kata Yovanovitch seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (30/11/2018).
Pernyataan itu dilontarkan Yovanovitch pada Konferensi Keamanan Maritim Internasional ke-2 di Kiev.
Duta Besar Inggris untuk Ukraina Judith Gough, yang juga berpartisipasi dalam konferensi itu, mengatakan Inggris mengutuk tindakan Rusia di Selat Kerch dan siap membantu Ukraina dalam meningkatkan kemampuan angkatan lautnya.
"Kami akan bekerja untuk pengembangan Angkatan Laut Ukraina," kata Gough pada konferensi tersebut.
Pada hari Minggu, tiga kapal angkatan laut Ukraina yang mencoba berlayar melalui Selat Kerch dari Laut Hitam ke Laut Azov diserang dan disita oleh pasukan Rusia. Rusia mengklaim kapal-kapal itu telah melanggar perbatasannya.
Angkatan Laut Ukrainia mengatakan bahwa pihaknya telah memberi tahu Rusia sebelum perjalanan kapal-kapal itu melewati selat. Namun Rusia mengatakan tidak menerima laporan semacam itu dan kapal-kapal itu mengabaikan banyak peringatan oleh penjaga perbatasan Rusia.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan bahwa lebih dari 20 warga Ukraina ditahan selama ketegangan.
Ukraina menuduh Rusia melakukan "tindakan agresif" di Laut Azov setelah Rusia meresmikan jembatan di atas Selat Kerch awal tahun ini dan mulai memeriksa kapal-kapal komersial yang berlayar melalui laut dan selat.
Moskow menolak tuduhan seperti itu, mengatakan Rusia dapat menggunakan hak kedaulatannya di perairan terdekat dari Crimea dan Selat Kerch bukan merupakan bagian internasional.
Hubungan antara Rusia dan Ukraina telah memburuk sejak Crimea dimasukkan ke Rusia pada Maret 2014 setelah referendum lokal, yang ditolak oleh Ukraina dan negara-negara Barat.
(ian)