Anggota Dewan Atlantik Desak AS Kirim Kapal ke Laut Crimea

Selasa, 27 November 2018 - 11:40 WIB
Anggota Dewan Atlantik Desak AS Kirim Kapal ke Laut Crimea
Anggota Dewan Atlantik Desak AS Kirim Kapal ke Laut Crimea
A A A
WASHINGTON - Seorang anggota Dewan Atlantik mengatakan Amerika Serikat (AS) harus mengirim kapal perang ke Laut Azov. Hal itu untuk menjamin laut tersebut tetap terbuka setelah bentrokan antara kapal perang Rusia dan Ukraina.

Anders Aslund, seorang ekonom Swedia yang tinggal di Washington dan bekerja untuk lembaga think tank anti-Rusia, memohon AS dan NATO untuk bereaksi agresif terhadap apa yang disebutnya blokade ilegal Rusia atas laut internasional Azov.

"Apa yang akan dilakukan Uni Eropa tentang blokade ilegal Rusia atas Laut Internasional Azov? Diperlukan tindakan cepat!" tweet Aslund.

"Semuanya menunjukkan bahwa Rusia perlahan mengambil satu langkah lain setelah yang lain untuk memblokir Laut Azov dari Ukraina dan pelayaran internasional. Barat dan NATO harus bereaksi dengan tajam sebelum terlambat," imbuhnya seperti dikutip dari RT, Selasa (27/11/2018).

Tweet dari Aslund ini kemudian mendapat tanggapan dari kepala koresponden luar negeri The Wall Street Journal, Yaroslav Trofimov. Trofimov mengatakan bahwa selain risiko praktis dari mungkin timbul dari langkah tersebut, tindakan itu ilegal tanpa izin Rusia.

"Selain risiko praktis, (tindakan) itu akan ilegal tanpa izin Rusia menurut perjanjian 2003 antara Rusia dan Ukraina yang menyatakan Azov menjadi 'perairan internal' dan hanya menjamin kebebasan navogasi untuk kapal militer Rusia dan Ukraina," kata Trofimov.

Pernyataan Aslund muncul setelah Rusia menembaki dan menyita tiga kapal angkatan laut Ukraina pada hari Minggu lalu. Moskow menuding mereka melanggar perbatasan maritim Rusia.

Kapal Ukraina berlayar antara dua pelabuhan Ukraina: dari Odessa di Laut Hitam ke Mariupol di Laut Azov. Satu-satunya jalur air yang menghubungkan ini adalah Selat Kerch antara Crimea dan daratan Rusia. Kiev mengatakan pihaknya telah memberi tahu Moskow sebelumnya bahwa kapal-kapal angkatan lautnya akan berlayar melalui daerah itu. Moskow membantah telah diberi peringatan.

Sementara Rusia dan Ukraina memiliki kebebasan navigasi di Selat Kerch di bawah perjanjian tahun 2003, ada aturan teknis terperinci tentang bagaimana kapal harus melewati jalur air yang sempit dan rumit. Semua lalu lintas di daerah ini dikendalikan oleh pelabuhan Kerch di Crimea, dan setiap kapal harus menghubungi fasilitas, melaporkan rute dan tujuannya, serta menerima izin untuk berlayar melalui Selat.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6574 seconds (0.1#10.140)
pixels