Jual Properti kepada Orang Yahudi, Warga Palestina Akan Ditindak

Jum'at, 23 November 2018 - 01:42 WIB
Jual Properti kepada...
Jual Properti kepada Orang Yahudi, Warga Palestina Akan Ditindak
A A A
YERUSALEM - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengeluarkan perintah untuk menindak warga Yerusalem Timur yang diduga menjual properti kepada orang Yahudi Israel. Demikian laporan Jerusalem Post mengutip seorang juru bicara untuk faksi Fatah yang berkuasa di Tepi Barat.

Osama Qawassmeh menegaskan bahwa Isam Aqel, seorang pria Amerika-Palestina dari Yerusalem Timur, ditangkap oleh pasukan keamanan Palestina setelah ia dituduh terlibat dalam penjualan sebuah rumah milik Arab di Yerusalem Timur kepada orang Yahudi Israel.

Qawassmeh mengatakan bahwa Israel mengancam akan menyerang Ramallah dan menghancurkan semua kantor Otorita Palestina jika Aqel tidak dibebaskan.

"Terlepas dari ancaman, Otoritas Palestina menolak untuk melepaskan tersangka," tegas Qawassmeh seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (23/11/2018).

Ia berjanji bahwa pasukan keamanan Palestina akan terus menargetkan orang-orang Palestina yang dicurigai terlibat dalam transaksi real estate dengan Yahudi Israel di Yerusalem Timur.

"Ini masalah yang sangat berbahaya," katanya, menggambarkan Isam Aqel, yang ditahan sekitar sebulan lalu, sebagai salah satu agen real estate terbesar dari Yerusalem Timur yang terlibat dalam penjualan properti.

The Jerusalem Post mengutip sumber yang mengatakan bahwa pria itu hanya bertindak sebagai "calo" antara pemilik rumah dan kelompok Yahudi Israel yang membelinya.

Keluarga Aqel, pada gilirannya, memberi tahu Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) tentang penangkapannya, menyuarakan keprihatinan mendalam atas keselamatannya.

Bulan lalu, Mufti Palestina mengingatkan bahwa menjual rumah dan tanah kepada orang Yahudi Israel sama saja dengan pengkhianatan tingkat tinggi. Ini sejalan dengan undang-undang Otoritas Palestina dan keputusan agama yang melarang penjualan semacam itu.

Yerusalem Timur tetap merupakan bagian penting dari solusi dua negara, sebuah konsep penyelesaian krisis Timur Tengah yang menyerukan terciptanya dua negara, Israel dan Palestina.

Palestina berusaha untuk mendirikan negara merdeka sesuai perbatasan tahun 1967, di wilayah Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, yang sebagian diduduki oleh Israel, dan Jalur Gaza.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1402 seconds (0.1#10.140)