AS Akan Minta Pertanggungjawaban Para Pembunuh Khashoggi

PORT MORESBY - Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence, berjanji Washington akan terus meminta pertanggungjawaban pembunuh Jamal Khashoggi. Pernyataan ini muncul menyusul laporan bahwa CIA telah menyimpulkan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, berada di balik pembunuhan jurnalis The Washington Post itu.

"Amerika Serikat bertekad untuk terus meminta semua orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu," kata Pence di sela-sela pertemuan puncak APEC di Papua Nugini dilansir dari Strait Times, Sabtu (17/11/2018).

Pence menggambarkan pembunuhan jurnalis Arab Saudi itu sebagai kekejaman dan penghinaan terhadap pers yang bebas dan independen. Namun ia menolak berkomentar mengenai informasi rahasia.

"Kami akan mengikuti fakta," tegas Pence.

Meski begitu dia juga menambahkan bahwa AS ingin menemukan cara mempertahankan kemitraan yang kuat dan bersejarah dengan Arab Saudi.

Komentar Wakil Presiden AS ini datang setelah laporan menyebut CIA percaya bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman terlibat dalam komplotan untuk membunuh jurnalis.

Jika dikonfirmasi, penilaian AS akan langsung bertentangan dengan kesimpulan dari jaksa Saudi sehari sebelumnya, yang membebaskan pangeran dari keterlibatan dalam pembunuhan brutal tersebut.

Baca Juga: Putra Mahkota Saudi Lolos dari Tuduhan Dalang Pembunuhan Khashoggi

Dan itu akan mengancam hubungan lebih jauh antara Washington dan sekutu utamanya Riyadh, yang berusaha mengakhiri pembicaraan tentang pembunuhan itu dan menolak seruan untuk penyelidikan internasional.