Pesawat Malfungsi, Penumpang Air France 3 Hari 'Terdampar' di Siberia
A
A
A
PARIS - Penumpang pesawat Air France dengan nomor penerbangan AF116 jurusan Shanghai "terdampar" di Siberia selama tiga hari setelah pesawat mereka dipaksa melakukan pendaratan darurat dan pesawat pengganti mengalami masalah teknis.
"Awak AF116 di pesawat Boeing 777 dari Paris ke Shanghai memutuskan untuk mengalihkan ke Irkutsk di Rusia setelah bau tajam dan asap tipis muncul di badan pesawat," kata maskapai asal Prancis itu kepada kantor berita Agence France-Presse yang dinukil Time, Kamis (15/11/2018).
Pesawat mendarat dengan selamat, tanpa ada yang terluka.
Ketika para insinyur menyadari bahwa pesawat itu tidak dapat diperbaiki dengan cepat, Boeing kedua dikirim oleh Air France dari Paris untuk menjemput penumpang yang terdampar.
Tiba di hari berikutnya tanpa halangan - para penumpang menghabiskan malam di hotel terdekat - tetapi pesawat baru itu tidak dapat lepas landas, memperpanjang rasa frustrasi para penumpang.
Tanpa visa Rusia, mereka tidak dapat mengakses koper mereka, dan harus ditemani oleh polisi setempat ke mana pun mereka pergi, lapor Moscow Times. Suhu di kawasan itu bisa turun hingga hampir -15 derajat Celcius.
Dua hari kemudian, pesawat ketiga akhirnya tiba, berangkat ke Shanghai tanpa kesulitan. Apa yang seharusnya menjadi penerbangan 11 jam berakhir dengan perjalanan hampir empat hari.
Air France pun kemudian meminta maaf kepada penumpang dalam sebuah pernyataan dan menyalahkan kekacauan tersebut pada "situasi luar biasa."
"Awak AF116 di pesawat Boeing 777 dari Paris ke Shanghai memutuskan untuk mengalihkan ke Irkutsk di Rusia setelah bau tajam dan asap tipis muncul di badan pesawat," kata maskapai asal Prancis itu kepada kantor berita Agence France-Presse yang dinukil Time, Kamis (15/11/2018).
Pesawat mendarat dengan selamat, tanpa ada yang terluka.
Ketika para insinyur menyadari bahwa pesawat itu tidak dapat diperbaiki dengan cepat, Boeing kedua dikirim oleh Air France dari Paris untuk menjemput penumpang yang terdampar.
Tiba di hari berikutnya tanpa halangan - para penumpang menghabiskan malam di hotel terdekat - tetapi pesawat baru itu tidak dapat lepas landas, memperpanjang rasa frustrasi para penumpang.
Tanpa visa Rusia, mereka tidak dapat mengakses koper mereka, dan harus ditemani oleh polisi setempat ke mana pun mereka pergi, lapor Moscow Times. Suhu di kawasan itu bisa turun hingga hampir -15 derajat Celcius.
Dua hari kemudian, pesawat ketiga akhirnya tiba, berangkat ke Shanghai tanpa kesulitan. Apa yang seharusnya menjadi penerbangan 11 jam berakhir dengan perjalanan hampir empat hari.
Air France pun kemudian meminta maaf kepada penumpang dalam sebuah pernyataan dan menyalahkan kekacauan tersebut pada "situasi luar biasa."
(ian)