Moskow Sesumbar Jet Tempur Su-57 Rusia Ungguli F-22 dan F-35 AS
A
A
A
MOSKOW - Pesawat jet tempur generasi kelima Sukhoi Su-57 Rusia diklaim menggabungkan fungsi pesawat tempur F-22 dan F-35 Amerika Serikat (AS). Dengan alasan itu, Moskow sesumbar jet tempur silumannya mengungguli kedua jet tempur canggih Washington tersebut.
Klaim itu disampaikan Direktur Biro Desain Sukhoi Mikhail Strelets mengatakan dalam wawancara yang disiarkan langsung stasiun Zvezda TV pada hari Jumat.
Dia mengatakan jet tempur Su-57 mampu secara efektif menyelesaikan misi untuk menghancurkan kedua target udara dan darat. Sedangkan pesawat AS yang hanya fokus pada tugas-tugas tertentu.
"F-22 awalnya dikembangkan sebagai pesawat untuk mendapatkan superioritas udara. Tetapi akhirnya Amerika menyadari bahwa pada dasarnya salah untuk mendesain pesawat hanya untuk membawa rudal air-to-air (udara-ke-udara) dan membuat upaya untuk menyesuaikan (misi serangan) air-to-surface (udara-ke-permukaan)," katanya.
"Senjata ke dalam konfigurasi kompartemen yang ada. Tetapi konfigurasi kompartemen tidak memungkinkan menempatkan kargo yang lebih besar," lanjut dia, yang dikutip kantor berita TASS, Sabtu (10/11/2018).
Strelets mengatakan, para perancang Su-57 maupun T-50 PAK-FA menghadapi tugas untuk mengembangkan pesawat multi-fungsi.
"Mengenai beban yang dapat dibawa pesawat, semakin besar rasio ini, semakin tinggi kualitas pesawat dari sudut pandang pembawa. Hal yang sama berkaitan dengan volume dan berat persenjataan yang ditempatkan di pegangan internalnya," paparnya.
"Dan dapat dikatakan bahwa dengan indikator ini, Su-57 tidak memiliki saingan di antara pesawat generasi kelima," ujar Strelets, yang menekankan bahwa PAK-FA juga tak tertandingi oleh kemampuan akselerasinya.
"Ternyata begitu dan kami tidak memilih ini secara khusus, tetapi jika Anda menggabungkan 22 dan 35, Anda mendapatkan angka 57," imbuh kepala perancang Sukhoi tersebut.
Jet tempur Su-57 generasi kelima Rusia yang menampilkan teknologi siluman dengan penggunaan material komposit yang luas, diklaim mampu mempertahankan kecepatan jelajah supersonik. Jet tempur itu dilengkapi dengan peralatan radio elektronik yang paling canggih, termasuk komputer onboard yang kuat yang disebut sebagai pilot kedua elektronik.
Selain itu, sistem radar juga menyebar di seluruh tubuh pesawat. Beberapa inovasi lainnya, khususnya, persenjataan yang ditempatkan di dalam badan pesawat.
Klaim itu disampaikan Direktur Biro Desain Sukhoi Mikhail Strelets mengatakan dalam wawancara yang disiarkan langsung stasiun Zvezda TV pada hari Jumat.
Dia mengatakan jet tempur Su-57 mampu secara efektif menyelesaikan misi untuk menghancurkan kedua target udara dan darat. Sedangkan pesawat AS yang hanya fokus pada tugas-tugas tertentu.
"F-22 awalnya dikembangkan sebagai pesawat untuk mendapatkan superioritas udara. Tetapi akhirnya Amerika menyadari bahwa pada dasarnya salah untuk mendesain pesawat hanya untuk membawa rudal air-to-air (udara-ke-udara) dan membuat upaya untuk menyesuaikan (misi serangan) air-to-surface (udara-ke-permukaan)," katanya.
"Senjata ke dalam konfigurasi kompartemen yang ada. Tetapi konfigurasi kompartemen tidak memungkinkan menempatkan kargo yang lebih besar," lanjut dia, yang dikutip kantor berita TASS, Sabtu (10/11/2018).
Strelets mengatakan, para perancang Su-57 maupun T-50 PAK-FA menghadapi tugas untuk mengembangkan pesawat multi-fungsi.
"Mengenai beban yang dapat dibawa pesawat, semakin besar rasio ini, semakin tinggi kualitas pesawat dari sudut pandang pembawa. Hal yang sama berkaitan dengan volume dan berat persenjataan yang ditempatkan di pegangan internalnya," paparnya.
"Dan dapat dikatakan bahwa dengan indikator ini, Su-57 tidak memiliki saingan di antara pesawat generasi kelima," ujar Strelets, yang menekankan bahwa PAK-FA juga tak tertandingi oleh kemampuan akselerasinya.
"Ternyata begitu dan kami tidak memilih ini secara khusus, tetapi jika Anda menggabungkan 22 dan 35, Anda mendapatkan angka 57," imbuh kepala perancang Sukhoi tersebut.
Jet tempur Su-57 generasi kelima Rusia yang menampilkan teknologi siluman dengan penggunaan material komposit yang luas, diklaim mampu mempertahankan kecepatan jelajah supersonik. Jet tempur itu dilengkapi dengan peralatan radio elektronik yang paling canggih, termasuk komputer onboard yang kuat yang disebut sebagai pilot kedua elektronik.
Selain itu, sistem radar juga menyebar di seluruh tubuh pesawat. Beberapa inovasi lainnya, khususnya, persenjataan yang ditempatkan di dalam badan pesawat.
(mas)