Tentara Suriah Bebaskan 19 Wanita dan Anak-anak yang Disandera ISIS

Jum'at, 09 November 2018 - 10:38 WIB
Tentara Suriah Bebaskan...
Tentara Suriah Bebaskan 19 Wanita dan Anak-anak yang Disandera ISIS
A A A
DAMASKUS - Tentara Suriah berhasil membebaskan 19 wanita dan anak-anak komunitas Druze yang diculik dan disandera ISIS. Mereka diculik ketika kelompok ekstremis itu menyerang kota Sweida dan desa-desa di sekitarnya pada Juli lalu.

Keberhasilan operasi tentara Suriah itu disiarkan stasiun televisi pemerintah setempat pada Kamis malam.

Dalam serangan di Sweida, kelompok Islamic State atau ISIS menangkap sekitar 30 orang dan menewaskan lebih dari 200 orang. Selain itu ada juga aksi militannya yang meledakkan diri dengan rompi bom.

Para sandera itu dibebaskan dari lokasi penyanderaan di wilayah timur laut kota Palmyra setelah militer Suriah bertempur dengan para ekstremis ISIS.

Pada Oktober lalu, tentara loyalis Presiden Bashar al-Assad tersebut juga membebaskan enam sandera lainnya dari komunitas yang sama.

Kelompok pemantau krisis Suriah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pada Agustus lalu bahwa salah satu sandera dari komunitas Druze telah dieksekusi penggal oleh ISIS.

Sweida, yang berada di bawah kekuasaan negara, memiliki komunitas Druze. Pemimpin otoritas Druze dan ISIS pernah mengadakan perundingan untuk membebaskan para sandera. Namun, hasil perundingan tak diketahui hasilnya.

Mengutip Reuters, Jumat (9/11/2018), pada akhir bulan Oktober Moskow berusaha untuk menegosiasikan kesepakatan dengan ISIS. Moskow juga dilaporkan merekrut pemuda di Sweida Suriah dan mendaftarkan mereka dengan wajib militer Suriah sebagai imbalan atas pembebasan para wanita yang diculik yang ditahan oleh kelompok ekstremis.

Penduduk Sweida sejatinya berada dalam kubu yang menentang perang Suriah, karena banyak dari kaum muda mereka berada dalam layanan militer negara tersebut.

Laporan lain yang dilansir Sputnik mengungkapkan ada kesepakatan lain antara pasukan rezim Assad dan ISIS untuk membebaskan enam korban penculikan, dengan imbalan 17 anggota ISIS yang ditahan oleh rezim dibebaskan. Tanggal pelaksanaan kesepakatan itu tidak diungkap.

Kesepakatan itu muncul 24 jam setelah penandatanganan perjanjian gencatan senjata pertama di Tulul al-Safa, sebuah wilayah pegunungan di timur Sweida.
(mas)
Berita Terkait
Intelijen AS dan Inggris...
Intelijen AS dan Inggris Minta ISIS Serang Pangkalan Militer Rusia di Suriah
Rusia Pulangkan 145...
Rusia Pulangkan 145 Anak Militan ISIS dari Suriah dan Irak
Daftar Negara Asia Tengah...
Daftar Negara Asia Tengah dengan Jumlah Militan ISIS Terbanyak
10 Negara Asal Serdadu...
10 Negara Asal Serdadu ISIS Terbanyak, Rusia Capai 5.000 Orang
Diburu Pasukan Pemerintah,...
Diburu Pasukan Pemerintah, Loyalis Bashar Al Assad Bersembunyi di Pangkalan Udara Rusia
Intel Asing Rusia: AS...
Intel Asing Rusia: AS Ingin Gunakan Militan Suriah untuk Culik Tentara Rusia dan Iran
Berita Terkini
Pakistan Klaim Serangan...
Pakistan Klaim Serangan Militer India Segera Terjadi
11 menit yang lalu
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
39 menit yang lalu
Siapa Rami Makhlouf?...
Siapa Rami Makhlouf? Pengusaha yang Membentuk 150.00 Pasukan Elite dan Menyebut Bashar Al Assad sebagai Singa Palsu
3 jam yang lalu
Siapa Yunice Abbas?...
Siapa Yunice Abbas? Kakek Perampok yang Menodong Senjata dan Merampok Kim Kardashian tapi Tak Tahu Siapa Korbannya
4 jam yang lalu
Mengapa Hamas Menolak...
Mengapa Hamas Menolak Penunjukkan Hussein al-Sheikh sebagai Pengganti Mahmoud Abbas?
5 jam yang lalu
Kenapa Rusia Tidak Datang...
Kenapa Rusia Tidak Datang ke Pemakaman Paus Fransiskus?
6 jam yang lalu
Infografis
Manfaat Susu untuk Sendi...
Manfaat Susu untuk Sendi dan Tulang yang Sering Diabaikan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved