Para Calon Juri Mundur karena Takut
A
A
A
NEW YORK - Jumlah calon juri pengadilan perdagangan narkoba Amerika Serikat (AS) yang mendakwa gembong narkoba asal Meksiko Joaquin “El Chapo” Guzman terus berkurang kemarin.
Dua calon juri lagi mengaku khawatir dengan keselamatannya dan satu orang lainnya mengaku sebagai penggemar El Chapo sehingga mundur dari proses seleksi. Total 10 calon juri mengundurkan diri pada hari kedua seleksi di pengadilan federal di Brooklyn, New York.
Guzman, 61, melihat dari meja di ruang pengadilan bersama tim pengacaranya. Dia mengenakan pakaian warna hitam dan dasi. Guzman atau El Chapo merupakan pemimpin kartel Sinaloa yang berbasis di negara bagian Sinaloa, Meksiko.
Kartel itu menjadi salah satu organisasi perdagangan narkoba paling kuat di dunia. Total 27 orang selama ini telah mengundurkan diri proses seleksi juri. Jumlah tersebut dari sekitar 60 orang yang telah diwawancarai dalam proses seleksi.
Sebanyak 12 juri dan 6 juri alternatif yang dipilih akan tetap anonim dan dikawal saat datang dan meninggalkan ruang pengadilan oleh pasukan bersenjata federal. Proses pengadilan diperkirakan berlangsung hingga empat bulan. Satu wanita calon juri gagal melanjutkan proses seleksi pada Selasa (6/11) setelah mengaku khawatir dengan keamanannya.
Menurut dia, berbagai laporan berita yang menyatakan Guzman berjanji tidak membunuh para juri justru membuat dia sangat takut. Seorang pria juga diizinkan mengundurkan diri setelah mengaku takut dengan kasus tersebut.
Hakim Distrik AS Brian Cogan menyatakan, wanita lainnya mengatakan kepada dia secara pribadi, dengan meneteskan air mata, bahwa ibunya akan pindah dan tinggal di rumah baru karena takut anaknya menjadi juri di pengadilan itu.
Cerita itu pun membuat Guzman tertawa saat mendengarnya. Cogan menyatakan, wanita itu khawatir kasus tersebut akan memengaruhi kesehatan ibunya. Cogan juga menjelaskan, seorang pria calon juri meminta petugas pengadilan mengizin kannya berfoto bersama Guzman. Setelah Cogan memanggil pria itu ke ruang pengadilan dan bertanya mengapa dia ingin memotret, pria itu menjawab, “Saya seorang penggemar.”
Calon juri itu pun gagal dalam proses seleksi itu. Guzman akan disidang di New York dalam tuduhan mengelola kartel narkoba terbesar di dunia dan menghabiskan 25 tahun menyelundupkan lebih dari 155 ton kokain ke AS. Para jaksa menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyusun kasus terhadap Guz man yang diekstradisi pada 2017 setelah dua kali melarikan diri dari penjara di Meksiko.
Dalam pelarian pertama, dia bersembunyi di kereta cucian, kemudian yang kedua dia kabur melalui terowongan yang digali hingga tempat mandinya di penjara. Guzman dijuluki sebagai raja narkoba terbesar di dunia sejak Pablo Escobar asal Kolom bia yang disebut Raja Kokain. Escobar menjadi salah satu pria paling kaya di dunia hingga polisi menembaknya mati pada 1993.
Para pakar menyatakan pemerintah AS memiliki kasus yang dapat mengirim Guzman, 61, ke penjara AS berkeamanan maksimal hingga sisa hidupnya. Namun, para pakar meragukan bahwa pengadilan ini dapat mencegah pengiriman narkoba ke AS.
“Apakah ini menghentikan pengiriman kokain ke AS? Mungkin tidak. Mesin tetap ber gerak,” ujar Rob Heroy, pengacara di Carolina Utara yang pernah membela baron narkoba Meksiko lainnya, dikutip Channel News Asia. (Syarifudin)
Dua calon juri lagi mengaku khawatir dengan keselamatannya dan satu orang lainnya mengaku sebagai penggemar El Chapo sehingga mundur dari proses seleksi. Total 10 calon juri mengundurkan diri pada hari kedua seleksi di pengadilan federal di Brooklyn, New York.
Guzman, 61, melihat dari meja di ruang pengadilan bersama tim pengacaranya. Dia mengenakan pakaian warna hitam dan dasi. Guzman atau El Chapo merupakan pemimpin kartel Sinaloa yang berbasis di negara bagian Sinaloa, Meksiko.
Kartel itu menjadi salah satu organisasi perdagangan narkoba paling kuat di dunia. Total 27 orang selama ini telah mengundurkan diri proses seleksi juri. Jumlah tersebut dari sekitar 60 orang yang telah diwawancarai dalam proses seleksi.
Sebanyak 12 juri dan 6 juri alternatif yang dipilih akan tetap anonim dan dikawal saat datang dan meninggalkan ruang pengadilan oleh pasukan bersenjata federal. Proses pengadilan diperkirakan berlangsung hingga empat bulan. Satu wanita calon juri gagal melanjutkan proses seleksi pada Selasa (6/11) setelah mengaku khawatir dengan keamanannya.
Menurut dia, berbagai laporan berita yang menyatakan Guzman berjanji tidak membunuh para juri justru membuat dia sangat takut. Seorang pria juga diizinkan mengundurkan diri setelah mengaku takut dengan kasus tersebut.
Hakim Distrik AS Brian Cogan menyatakan, wanita lainnya mengatakan kepada dia secara pribadi, dengan meneteskan air mata, bahwa ibunya akan pindah dan tinggal di rumah baru karena takut anaknya menjadi juri di pengadilan itu.
Cerita itu pun membuat Guzman tertawa saat mendengarnya. Cogan menyatakan, wanita itu khawatir kasus tersebut akan memengaruhi kesehatan ibunya. Cogan juga menjelaskan, seorang pria calon juri meminta petugas pengadilan mengizin kannya berfoto bersama Guzman. Setelah Cogan memanggil pria itu ke ruang pengadilan dan bertanya mengapa dia ingin memotret, pria itu menjawab, “Saya seorang penggemar.”
Calon juri itu pun gagal dalam proses seleksi itu. Guzman akan disidang di New York dalam tuduhan mengelola kartel narkoba terbesar di dunia dan menghabiskan 25 tahun menyelundupkan lebih dari 155 ton kokain ke AS. Para jaksa menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyusun kasus terhadap Guz man yang diekstradisi pada 2017 setelah dua kali melarikan diri dari penjara di Meksiko.
Dalam pelarian pertama, dia bersembunyi di kereta cucian, kemudian yang kedua dia kabur melalui terowongan yang digali hingga tempat mandinya di penjara. Guzman dijuluki sebagai raja narkoba terbesar di dunia sejak Pablo Escobar asal Kolom bia yang disebut Raja Kokain. Escobar menjadi salah satu pria paling kaya di dunia hingga polisi menembaknya mati pada 1993.
Para pakar menyatakan pemerintah AS memiliki kasus yang dapat mengirim Guzman, 61, ke penjara AS berkeamanan maksimal hingga sisa hidupnya. Namun, para pakar meragukan bahwa pengadilan ini dapat mencegah pengiriman narkoba ke AS.
“Apakah ini menghentikan pengiriman kokain ke AS? Mungkin tidak. Mesin tetap ber gerak,” ujar Rob Heroy, pengacara di Carolina Utara yang pernah membela baron narkoba Meksiko lainnya, dikutip Channel News Asia. (Syarifudin)
(nfl)