Jenderal AS: Postur Militer Diubah jika Pembicaraan Korut Sukses
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) harus mengubah postur militernya di semenanjung Korea jika pembicaraan untuk denuklirisasi Korea Utara (Korut) sukses. Komentar ini disampaikan Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Joseph Dunford.
"Semakin sukses kita di jalur diplomatik, semakin tidak nyaman kita akan berada di ruang militer," katanya pada hari Senin ketika memberikan sambutan di Duke University.
"Seiring waktu negosiasi ini akan mengambil bentuk di mana kita harus mulai membuat beberapa perubahan pada postur militer di semenanjung," ujarnya, seperti dikutip Star and Stripes, Selasa (6/11/2018).
Dunford mengatakan, meskipun uji coba dan pengembangan senjata nuklir Korea Utara telah berhenti, kemampuan rudal dan senjata nuklirnya tidak berubah.
Sebelumnya, pada hari yang sama, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan Menteri Luar Negeri Michael Pompeo akan bertemu dengan Wakil Ketua Partai Buruh Korea Utara Kim Yong Chol di New York City pada hari Kamis untuk membahas kemajuan empat pilar dari poin kesepakatan dalam pertemuan Pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump di Singapura.
Ketegangan jangka panjang di Semenanjung Korea mulai berkurang setelah Kim Jong-un menyatakan komitmennya untuk denuklirisasi di negaranya dan mengadakan pertemuan bersejarah dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Presiden AS Donald Trump.
Selama pertemuan pucak di Singapura dengan Trump pada bulan Juni lalu, Kim memegang komitmen Washington untuk menangguhkan latihan perang AS-Korea Selatan dengan imbalan janji denuklirisasi.
"Semakin sukses kita di jalur diplomatik, semakin tidak nyaman kita akan berada di ruang militer," katanya pada hari Senin ketika memberikan sambutan di Duke University.
"Seiring waktu negosiasi ini akan mengambil bentuk di mana kita harus mulai membuat beberapa perubahan pada postur militer di semenanjung," ujarnya, seperti dikutip Star and Stripes, Selasa (6/11/2018).
Dunford mengatakan, meskipun uji coba dan pengembangan senjata nuklir Korea Utara telah berhenti, kemampuan rudal dan senjata nuklirnya tidak berubah.
Sebelumnya, pada hari yang sama, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan Menteri Luar Negeri Michael Pompeo akan bertemu dengan Wakil Ketua Partai Buruh Korea Utara Kim Yong Chol di New York City pada hari Kamis untuk membahas kemajuan empat pilar dari poin kesepakatan dalam pertemuan Pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump di Singapura.
Ketegangan jangka panjang di Semenanjung Korea mulai berkurang setelah Kim Jong-un menyatakan komitmennya untuk denuklirisasi di negaranya dan mengadakan pertemuan bersejarah dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Presiden AS Donald Trump.
Selama pertemuan pucak di Singapura dengan Trump pada bulan Juni lalu, Kim memegang komitmen Washington untuk menangguhkan latihan perang AS-Korea Selatan dengan imbalan janji denuklirisasi.
(mas)