Arab Saudi Tangkap 17 Wanita karena Pesta Halloween
A
A
A
RIYADH - Para petugas intelijen Arab Saudi menangkap 17 wanita ekspatriat Filipina setelah menggelar pesta Halloween di Riyadh. Penangkapan dilakukan setelah seorang warga mengeluhkan kebisingan dari lokasi pesta.
Kementerian Luar Negeri Filipina mengatakan para agen intelijen menggerebek kompleks bangunan yang jadi lokasi pesta pada Jumat pekan lalu. Mereka yang berpesta ditangkap dan ditahan.
Belum diketahui dakwaan apa yang dihadapi belasan wanita tersebut. Namun, Kementerian Luar Negeri Filipina menegaskan kembali bahwa hukum Saudi melarang pria dan wanita yang bukan muhrim terlihat bersama di depan umum.
Duta Besar Filipina di Riyadh, Adnan Alonto, seperti dikutip BBC, Kamis (1/11/2018) malam, mengatakan bahwa pihak penyelenggara pesta dituduh mengadakan acara tanpa izin dan mengganggu lingkungan.
Sejak penangkapan tersebut Alonto mengeluarkan imbauan yang mengingatkan warga Filipina di Arab Saudi untuk menahan diri agar tidak menghadiri acara atau pertemuan yang tidak disetujui atau tanpa izin.
"Selain itu, semua orang diingatkan untuk menghindari kerumunan campuran, mengonsumsi minuman keras, dan praktik umum yang terkait dengan agama-agama selain Islam, seperti Halloween, Valentine dan Natal," katanya.
Diperkirakan bahwa beberapa peserta pesta tidak tahu bahwa pertemuan itu bertema Halloween.
Ritual umum terhadap agama apa pun selain Islam cenderung dilarang di Arab Saudi, terlepas dari fakta bahwa setidaknya dua juta ekspatriat di negara itu adalah non-Muslim.
Kementerian Luar Negeri Filipina mengatakan para agen intelijen menggerebek kompleks bangunan yang jadi lokasi pesta pada Jumat pekan lalu. Mereka yang berpesta ditangkap dan ditahan.
Belum diketahui dakwaan apa yang dihadapi belasan wanita tersebut. Namun, Kementerian Luar Negeri Filipina menegaskan kembali bahwa hukum Saudi melarang pria dan wanita yang bukan muhrim terlihat bersama di depan umum.
Duta Besar Filipina di Riyadh, Adnan Alonto, seperti dikutip BBC, Kamis (1/11/2018) malam, mengatakan bahwa pihak penyelenggara pesta dituduh mengadakan acara tanpa izin dan mengganggu lingkungan.
Sejak penangkapan tersebut Alonto mengeluarkan imbauan yang mengingatkan warga Filipina di Arab Saudi untuk menahan diri agar tidak menghadiri acara atau pertemuan yang tidak disetujui atau tanpa izin.
"Selain itu, semua orang diingatkan untuk menghindari kerumunan campuran, mengonsumsi minuman keras, dan praktik umum yang terkait dengan agama-agama selain Islam, seperti Halloween, Valentine dan Natal," katanya.
Diperkirakan bahwa beberapa peserta pesta tidak tahu bahwa pertemuan itu bertema Halloween.
Ritual umum terhadap agama apa pun selain Islam cenderung dilarang di Arab Saudi, terlepas dari fakta bahwa setidaknya dua juta ekspatriat di negara itu adalah non-Muslim.
(mas)