Latihan Militer, Iran Gambarkan Gedung Putih Runtuh

Kamis, 01 November 2018 - 12:43 WIB
Latihan Militer, Iran...
Latihan Militer, Iran Gambarkan Gedung Putih Runtuh
A A A
TEHERAN - Pemimpin Spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memeriksa latihan militer yang dilakukan oleh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC). Keberadaan Khamenei mengobarkan semangat tentara IRGC.

"Allahu Akbar! Khomeini adalah pemimpin kami! Amerika, Amerika, matilah penipuanmu! Darah masa muda kami menetes dari jari-jarimu!" teriak para prajurit selama latihan.

Seorang penyiar juga berkata: "Kami akan melenyapkan rezim ketidakadilan. Kematian ke Amerika adalah teriakan hidupku!" seperti dikutip dari israelnationalnews.com, Kamis (1/11/2018).

Latihan itu termasuk menggambarkan Gedung Putih dengan Bintang Daud di atasnya.

Gedung Putih diberi label "House of Injustice," dan pilar-pilar di depan Gedung Putih diberi label "Korupsi," "Rasisme," "Terorisme," "Axis of Evil," "Hollywood," "Dollar," "ISIS," "Genosida," "Perang," dan "Kekerasan." Latihan itu kemudian menggambarkan Gedung Putih dibelah oleh pedang, diikuti oleh runtuhnya Gedung Putih dan Bintang Daud.

Latihan itu ditayangkan di saluran 5 televisi Iran pada 16 Oktober dan diterjemahkan oleh Media Tengah Timur Research Institute (MEMRI).

"Death to America" ​​sering dilantunkan di setiap aksi demonstrasi di Iran. Praktik ini secara terbuka didorong oleh para pemimpin Iran, khususnya Khamenei yang sering secara lisan menyerang AS yang disebutnya sebagai Setan Besar.

Presiden Iran Hassan Rouhani, sering disebut-sebut sebagai presiden moderat, secara pribadi memimpin nyanyian "Matilah Amerika" selama demonstrasi di Iran meskipun ia mengklaim bahwa Iran menghormati rakyata AS.

Serangan verbal terhadap Israel juga biasa terjadi. Pada bulan Juni, Khamenei mengatakan bahwa rezim Zionis akan binasa di masa depan yang tidak terlalu jauh. Awal bulan itu ia menyebut Israel "tumor dan kanker ganas di wilayah Asia Barat yang harus dihapus dan diberantas.

Rouhani di masa lalu menyebut Israel "haram" dan menyesalkan bahwa krisis di Suriah telah membuat sulit bagi Iran untuk fokus pada mengganggu Israel. Baru-baru ini, dia mengatakan bahwa Israel tidak pernah merasa aman karena menindas bangsa Palestina.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5269 seconds (0.1#10.140)